Patung Ratu Elizabeth Dirobohkan di Kanada Perihal Penemuan Jenazah Anak Pribumi

Sabtu, 3 Juli 2021 08:00 WIB

Penduduk Kamloops dan orang-orang First Nations berkumpul untuk mendengarkan penabuh genderang dan penyanyi di sebuah tugu peringatan di depan bekas Sekolah Perumahan Indian Kamloops setelah kuburan 215 anak-anak, beberapa berusia tiga tahun, ditemukan di lokasi tersebut minggu lalu, di Kamloops , British Columbia, Kanada 31 Mei 2021. [REUTERS/Dennis Owen]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengunjuk rasa merobohkan patung Ratu Victoria dan Ratu Elizabeth II di Winnipeg, Kanada sebagai bentuk kemarahan atas penemuan ratusan jenazah anak-anak di bekas sekolah pribumi. Pengunjuk rasa menyatakan penemuan-penemuan jenazah tersebut adalah bukti telah terjadi genosida terhadap penduduk Kanada di masa lalu.

"Kami tidak bangga dengan genosida," teriak mereka sebelum merobohkan kedua patung, dikutip dari Reuters, Jumat, 2 Juli 2021.

Perobohan itu terjadi pada hari Kamis kemarin waktu setempat. Pada hari itu, sejatinya, Kanada akan merayakan Canada Day. Namun, PM Justin Trudeau memutuskan untuk tidak merayakannya dan menganggap Canada Day tahun ini sebagai hari berkabung.

Per berita ini ditulis, kurang lebih ada 1000 kuburan massal tanpa penanda yang berhasil ditemukan. Kuburan-kuburan tersebut ditemukan di komples sekolahan di British Columbia dan Sakatchewan. Kebanyakan dari gereja tersebut dikelola oleh Gereja Katolik yang mendorong PM Justin Trudueau mendesak permintaan maaf dari Vatikan.

Berdasarkan catatan sejarah, aksi penindasan dan kekerasan di sekolah-sekolah tersebut sudah terjadi selama 165 tahun. Penindasan terakhir terjadi di tahun 1996.

Seorang kru melakukan pencarian radar penembus tanah di sebuah lapangan, di mana Cowessess First Nation mengatakan mereka telah menemukan 751 kuburan massal tak bertanda, di dekat bekas Sekolah Perumahan Marieval Indian di Grayson, Saskatchewan, Kanada 18 Juni 2021. [Federation of Sovereign Indigenous Nations /Handout melalui REUTERS]


Dalam praktiknya, sekolah memisahkan paksa anak-anak pribumi dari orang tua mereka. Dan, selama berada di sekolah, anak-anak tersebut dibiarkan kelaparan dan menjadi subjek kekerasan fisik maupun seksual. Komisi Rekonsiliasi dan Kebanaran di Kanada, dalam laporannya, menyebut apa yang terjadi sebagai genosida budaya.

Kembali ke perobohan patung, aksi tersebut dirayakan dengan meriah oleh pengunjuk rasa. Usai merobohkan kedua patung, mereka mencoret-coretnya dan menari di sekitarnya.

Unjuk rasa juga terjadi di beberapa kota. Selain di Winnipeg, juga ada di Toronto dan Ottawa. Di Ottawa, ribuan warga memviralkan tagar #CancelCanadaDay sebagai wujud berkabung terhadap keluarga korban maupun penyintas.

Di Inggris, PM Boris Johnson sudah menerima kabar soal perobohan patung itu. Ia mengcam perusakan yang terjadi, namun berjanji akan terus terlibat dalam penanganan kasus genosida anak-anak pribumi.

"Kami berduka terhadap komunitas pribumi Kanada perihal penemuan tragis ini. Kami akan terus memantau perkembangan isu ini dan berkomunikasi dengan Pemerintah Kanada perihal warga pribumi," ujar pernyataan pers Boris Johnson.

Baca juga: PM Kanada Desak Paus Fransiskus Minta Maaf

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

11 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

14 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

20 hari lalu

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

22 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

24 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

25 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

26 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

26 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

29 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya