Polisi Israel dan Warga Palestina Kembali Bentrok Akibat Penggusuran di Silwan

Rabu, 30 Juni 2021 08:00 WIB

Pemuda Yahudi Ortodoks berdiri di samping barikade polisi Israel di lingkungan Sheikh Jarrah di mana keluarga Palestina menghadapi kemungkinan penggusuran setelah pengadilan Israel menerima klaim tanah pemukim Yahudi, di Yerusalem Timur, 6 Juni 2021. [REUTERS/Ammar Awad]

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Israel dan warga Palestina kembali bentrok akibat masalah penggusuran permukiman warga. Dikutip dari kantor berita Reuters, kali ini penggusuran di kompleks Silwan, Yerusalem Timur, yang menjadi pemicunya. Warga setempat merasa aparat Israel telah bertindak semena-mena dengan mengusir mereka tanpa kedudukan hukum yang jelas.

Bentrokan tersebut tak ayal menghalangi penggusuran yang hendak dilakukan aparat Israel. Mereka hanya berhasil menghancurkan satu bangunan per berita ini ditulis, sebuah toko daging bernama Rumah Potong Harbi Rajabi yang tidak jauh dari lokasi Masjid Al-Aqsa. Adapun sebanyak 13 orang mengalami luka-luka.

"Ada 14 keluarga yang kehidupannya bergantung pada rumah potong tersebut. Kami tidak punya cari lain untuk menyokong keluarga kami," ujar Basit, pemiliki Rumah Potong Harbi Rajabi, Selasa, 29 Juni 2021.

Pemerintah Israel menghancurkan Harbi Rajabi dengan bulldozer yang mereka bawa. Adapun Harbi Rajabi adalah satu dari delapan properti yang dijadwalkan Israel akan dihancurkan sesegera mungkin. Israel menyatakan kedelapan bangunan tersebut berdiri secara ilegal dan akan diubah menjadi ruang terbuka hijau.

Lokasi penemuan anting emas berusia ribuan tahun di Yerusalem, Rabu, 8 Agustus 2018. Anting itu ditemukan di Kota Daud, antara Kota Tua dan daerah dekat Palestina bernama Silwan atau dekat dengan kompleks Masjid Al Aqsa. Perhiasan itu berada di dekat kuil-kuil kuno Yahudi. REUTERS/Ammar Awad


Untuk angka total, Israel sudah mengeluarkan surat perintah penghancuran dan penggusuran untuk 20 bangunan di Silwan. Kedua hal tersebut akan dilakukan secara bertahap. Sementata itu, untuk jumlah bangunan yang illegal, Israel mengklaim ada 60 bangunan di Silwan yang memenuhi kriteria tersebut.

Warga Silwan membantah pernyataan Israel. Mereka mengatakan sudah puluhan tahun tinggal di Silwan, bahkan sebelum Yerusalem Timur diambilalih negeri Bintang Daud itu pada tahun 1967. Oleh karenanya, tidak masuk akal Israel mengklaim bangunan-bangunan di Silwan berdiri secara illegal.

"Cucu-cucuku mulai bertanya soal penggsuran dan saya tidak bisa menjawabnya. Mereka masih anak-anak, apa yang bisa kukatakan? memberi tahu mereka rumah akan dihancurkan?" ujar salah satu warga, Nader Abu Diab. Diab menambahkan bahwa sulit mengurus izin pembangunan di Yerusalem Timur karena Israel nyaris tidak pernah memberikannya.

AFP/ AHMAD GHARABLI


Deputi Wali Kota Yerusalem Timur, Arieh King, mengklaim pihaknya sudah memberikan waktu kepada warga Silwan untuk segera membereskan bangunannya sendiri. Namun, karena tidak ada yang melaksanakan, maka penghancuran dilakukannya langsung.

"Wilayah Silwan nantinya akan diubah menjadi taman dan bangunan publik...Kaitannya dengan naskah di alkitab menjadikan Silwan sebagai situs bersejarah," ujar King.

Di belahan lain Yerusalem Timur, warga dari permukiman Sheikh Jarrah juga menanti kepastian soal status hunian mereka. Bulan Mei lalu, isu Sheikh Jarrah memicu pertempuran selama belasan hari antara Palestina dan Israel.

Baca juga: Setelah Sheikh Jarrah, Warga Palestina Terancam Digusur Israel dari Silwan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

59 menit lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

6 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

7 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

9 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

10 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

12 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

13 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

15 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

23 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya