Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setelah Sheikh Jarrah, Warga Palestina Terancam Digusur Israel dari Silwan

image-gnews
Lokasi penemuan anting emas berusia ribuan tahun di Yerusalem, Rabu, 8 Agustus 2018. Anting itu ditemukan di Kota Daud, antara Kota Tua dan daerah dekat Palestina bernama Silwan atau dekat dengan kompleks Masjid Al Aqsa. Perhiasan itu berada di dekat kuil-kuil kuno Yahudi. REUTERS/Ammar Awad
Lokasi penemuan anting emas berusia ribuan tahun di Yerusalem, Rabu, 8 Agustus 2018. Anting itu ditemukan di Kota Daud, antara Kota Tua dan daerah dekat Palestina bernama Silwan atau dekat dengan kompleks Masjid Al Aqsa. Perhiasan itu berada di dekat kuil-kuil kuno Yahudi. REUTERS/Ammar Awad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masalah penggusuran paksa warga Palestina oleh Israel masih jauh dari usai di Yerusalem Timur. Setelah isu Sheikh Jarrah, yang memicu pertempuran selama sebelas hari, sekarang ada isu Silwan. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, ada ratusan keluarga yang terancam terusir dari sana dan berakhir tanpa tempat tinggal.

Dua di antara keluarga itu adalah Keluarga Ghaith dan Abu Nab. Status keduanya tengah terkatung-katung karena Pengadilan Israel menunda sidang sengketa mereka. Dari aslinya Kamis kemarin, 10 Juni 2021, sidang ditunda ke 7 Agustus 2021. Padahal, posisi mereka terancam karena organisasi pendudukan Israel bisa sewaktu-waktu menggusur.

Apa yang dialami keluarga Ghaith dan Abu Nab bukan yang pertama. Bulan lalu, Pengadilan Israel mengambil langkah serupa. Mereka menunda putusan perkara sengketa yang diajukan oleh tujuh keluarga Palestina asal Silwan. Status mereka masih tak jelas hingga sekarang.

Grassroot Jerusalem, lembaga non pemerintah asal Palestina, menyebut hal itu sebagai bagian dari strategi Israel untuk mengusir paksa warga. Mereka mengulur waktu agar organisasi pendudukan bisa agresif menggusur warga dari Silwan. Bagian lainnya adalah dengan memerintahkan penghancuran bangunan di Silwan dan sekitarnya.

"Kurang lebih 1500 orang terdampak di Silwan. Mereka diberi waktu 21 hari untuk evakuasi dan menghancurkan rumah. Jika tidak, maka pembongkaran akan dilakukan pemerintah setempat dengan dana ditanggung keluarga," ujar Grassroots Jerusalem.

Shei

Menurut data Grassroots Jerusalem, sejak 2005, warga yang tinggal di Silwan sudah menerima 90an perintah untuk menghancurkan rumah. Alasannya selalu berputar di masalah rumah tak berizin. Adapun Israel berniat mengubah Silwan menjadi lokasi taman nasional dan permukiman.

"Hukum zonasi Israel telah mengalokasikan 35 persen dari lahan konstruksi sebagai permukiman ilegal Israel," ujar organisasi HAM Palestina, Al Haq, menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu pengacara warga di Silwan, Mohammed Daleh, melanjutkan bahwa warga Palestina tidak hanya didiskriminasi, tetapi juga memiliki ruang kecil untuk membela diri. Hukum yang ada pun, kata ia, lebih berpihak pada Israel dibanding Palestina.

Sebagai contoh, jika seorang warga Yahudi mampu membuktikan keluarganya tinggal di Yerusalem Timur sebelum pembentukan Israel tahun 1948, maka mereka bisa mengajukan pengembalian atas rumah yang hendak dihancurkan. Aturan serupa tak berlaku untuk warga Palestina di Yerusalem Timur.

"Jelas tidak adil di sini di mana Yahudi bisa mengklaim properti apapun selama mereka bisa membuktikan ada keluarga yang tinggal sebelum 1948. Sementara itu, Palestina, yang kehilangan rumah di Yerusalem, tidak bisa mengklaim balik," ujar Daleh.

Daleh berkata, jika Pengadilan Israel di hari putusan nanti mengizinkan pengusiran paksa seperti yang terjadi di Silwan, maka penghuninya bakal berakhir menjadi pengungsi.

Baca juga: Tiga Warga Palestina Tewas Oleh Pasukan Israel

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

1 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

2 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

Israel kabarnya telah menyediakan puluhan ribu tenda untuk warga sipil Palestina yang akan dievakuasi dari Rafah dalam beberapa minggu mendatang.


Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

4 jam lalu

Tentara Israel berdiri di perbatasan dengan Gaza, ketika truk bantuan yang membawa pasokan kemanusiaan menunggu untuk memasuki Gaza melalui Gerbang 96, pintu masuk yang baru dibuka memungkinkan akses lebih cepat ke Gaza utara, di Israel, 21 Maret 2024. REUTERS/Amir Cohen
Israel Mulai Sedikit Longgarkan Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Israel sudah mengambil sejumlah langkah penting dalam beberapa pekan terakhir dengan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk Gaza.


Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

6 jam lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.


Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

6 jam lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.


Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

7 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.


Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

22 jam lalu

Spyware pegasus. Thequint.com
Spanyol Buka Kembali Penyelidikan Spyware Israel yang Memata-matai PM Pedro Sanchez

Pengadilan Tinggi Spanyol membuka kembali penyelidikan atas penggunaan perangkat lunak Pegasus milik perusahaan intelijen siber Israel, NSO Group.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

23 jam lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

1 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.