Diduga Terlibat Pembalakan Liar Amazon, Menteri Lingkungan Hidup Brasil Mundur

Kamis, 24 Juni 2021 13:30 WIB

Petugas pemadam kebakaran, Brazilian Institute for the Environment and Renewable Natural Resources (IBAMA) berupaya memadamkan api dalam kebakaran hutam Amazon di Apui, Negara Bagian Amazonas, Brasil, 11 Agustus 2020 REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup Brasil, Ricardo Salles, memutuskan untuk mundur dari jabatannya pada hari Rabu kemarin, waktu setempat, 23 Juni 2021. Dikutip dari kantor berita Reuters, keputusannya untuk mundur berkaitan dengan dugaan keterlibatannya dalam kasus pembalakan liar di hutan Amazon.

Investigasi terhadap Salles sendiri sudah mendapat otorisasi dari Mahkamah Agung Brasil. Mereka mengizinkan aparat untuk mulai meinginvestigasi Salles dan pejabat-pejabatnya perihal mereka mengizinkan pembalakan liar di hutan Amazon serta mencoba menghalangi investigasi.

"Saya tahu Brasil sepanjang tahun ini dan tahun depan harus solid dalam mewujudkan agenda nasional. Oleh karenanya, agar hal itu bisa dijalankan sebaik mungkin, saya memutuskan untuk mengundurkan diri," ikar Salles, Rabu kemarin.

Di luar dugaan perannya dalam kasus pembalakan liar, Salles adalah negosiator Brasil untuk berbagai isu. Salah satunya adalah soal pendanaan Amerika untuk budidaya hutan Amazon. Sejak Jair Bolsonaro menjadi Presiden Brasil, deforestasi di Amazon semakin gencar dan dianggap mengancam keberadaan salah satu hutan terbesar di dunia itu.

Sementara itu, di mata aktivis lingkungkan hidup, Salles dianggap menteri yang tidak perhatian terhadap isu alam. Beberapa waktu lalu, ia dikritik karena ketahuan meminta deregulasi lingkungan hidup didorong saat perhatian penduduk tengah teralihkan ke isu COVID-19.

Menurut laporan Reuters, Salles akan digantikan oleh Joaquim Alvaro Pereira Leite. Ia adalah anggota dewan pengurus Organisasi Wilayah Pedalaman Brasil, lobyist untuk isu peternakan dan pertanian, serta mantan Wakil Menteri Lingkungan Hidup.

Aktivis pesimistis soal pemilihan Leite sebagai pengganti Salles. Mereka menganggap Leite tidak akan membawa perubahan besar dan akan berakhir seperti Salles, menjadi orang suruhan Bolsonaro.

"Siapapun yang duduk di kursi menteri akan tunduk terhadap Bolsonaro dan mendukung kebijakan pengrusakan lingkungan hidup di Brasil, sama seperti Salles," ujar Marcio Astrini, Ketua Climate Observatory, dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Jair Bolsonaro Diprotes Ribuan Warga Brasil karena Tidak Becus Tangani Covid-19

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

9 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Modus Penyelewengan Dana BOS

1 hari lalu

Modus Penyelewengan Dana BOS

Penyelewengan dana bantuan operasional sekolah atau dana BOS diduga masih terus terjadi di banyak satuan pendidikan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

2 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

7 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

27 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

37 hari lalu

Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

37 hari lalu

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

37 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

39 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

39 hari lalu

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.

Baca Selengkapnya