Kremlin Yakin AS Tetap Berusaha Menahan Rusia Setelah KTT Joe Biden dan Putin

Selasa, 22 Juni 2021 08:00 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan bilateral AS-Rusia di Villa La Grange di Jenewa, Swiss, 16 Juni 2021. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin pada Senin mengatakan Amerika Serikat tidak akan berhenti untuk terus menahan Rusia setelah pertemuan Vladimir Putin dan Joe Biden.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden bertemu minggu lalu di Jenewa, yang mereka berdua gambarkan sebagai pertemuan pragmatis.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan kepada CNN pada hari Minggu bahwa Amerika Serikat sedang mempersiapkan lebih banyak sanksi sehubungan dengan keracunan kritikus Kremlin Alexei Navalny.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa Rusia telah menyadari kemungkinan sanksi AS yang akan datang.

"Kata-kata presiden tentang suasana konstruktif selama KTT tidak menunjukkan bahwa kami telah menjauh dari penilaian yang bijaksana tentang hubungan bilateral kami dengan Amerika Serikat," kata Peskov, dikutip dari Reuters, 21 Juni 2021.

Advertising
Advertising

"Pragmatisme dan ketenangan adalah yang paling penting dalam hubungan ini. Dan keduanya menunjukkan bahwa hasil positif yang konstruktif dari KTT itu sama sekali tidak menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan meninggalkan kebijakannya untuk menahan Rusia," katanya.

Navalny diterbangkan ke Jerman pada Agustus tahun lalu setelah diracun dengan apa yang dikatakan dokter Jerman sebagai agen saraf kelas militer era Soviet Novichok. Pihak berwenang Rusia telah berulang kali membantah meracuni Navalny seperti yang dituduh Barat.

Kemeterian Luar Negeri Rusia pada Senin mengatakan Amerika Serikat dan Rusia akan membahas "normalisasi" kedutaan besar masing-masing sebagai awal dari kesepakatan dua pemimpin.

Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, yang telah keluar dari Washington selama berbulan-bulan, kembali pada hari Minggu setelah KTT Joe Biden dan Vladimir Putin.

Baca juga: Joe Biden Hadiahkan Vladimir Putin Kacamata Aviator

REUTERS

Berita terkait

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

6 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

9 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

11 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

11 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

12 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

15 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

18 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

1 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya