Pasukan Junta Militer Diduga Bakar Satu Desa Myanmar, Dua Lansia Tewas Terbakar

Kamis, 17 Juni 2021 19:30 WIB

Pemandangan asap dari kebakaran di Desa Kin Ma, Kotapraja Pauk, Wilayah Magway, Myanmar 16 Juni 2021, dalam gambar yang diperoleh Reuters dari media sosial.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan junta militer membakar sebuah desa di Myanmar tengah setelah bentrok dengan para penentang rezim, menyebabkan setidaknya dua warga lanjut usia tewas terbakar, menurut kesaksian penduduk desa pada Rabu.

Televisi pemerintah MRTV mengatakan kebakaran pada Selasa di Kin Ma, sebuah desa berpenduduk sekitar 800 orang di Wilayah Magway, disebabkan oleh "teroris" dan menuduh media yang melaporkan sebaliknya sengaja mendiskreditkan militer, menurut laporan Reuters, 17 Juni 2021.

Hingga kini belum diverifikasi secara independen penyebab kebakaran tersebut dan juru bicara junta belum berkomentar.

Setelah pembakaran, hanya tersisa 30 rumah di Desa Kin Ma pada hari Rabu, dengan sekitar 200 rumah hangus berubah menjadi tumpukan abu dan batu bata, menurut beberapa penduduk desa yang memberikan laporan tentang insiden tersebut melalui telepon dan foto-foto yang dilihat oleh Reuters.

Api cukup besar untuk direkam oleh sistem pelacakan api satelit NASA pada Selasa pukul 21:52 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Sebuah pemandangan menunjukkan rumah-rumah yang terbakar di Desa Kin Ma, Kotapraja Pauk, Wilayah Magway, Myanmar 16 Juni 2021, dalam gambar yang diperoleh Reuters dari media sosial.[REUTERS]

Penduduk desa, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa pasukan keamanan membakar setelah menghadapi lawan junta dan setidaknya dua orang tewas.

Seorang sukarelawan berusia 32 tahun yang membantu orang-orang yang mengungsi dari desa, mengatakan dua orang yang tewas adalah penduduk lanjut usia yang tidak dapat meninggalkan rumah mereka selama kebakaran. Dia mengatakan beberapa orang kembali ke desa pada hari Rabu dan menemukan mayat.

Foto-foto yang diambil pada hari Rabu setelahnya menunjukkan kabut asap tipis di atas Kin Ma dari bara api putih yang membara di tanah yang menghitam.

Papan kayu yang terbakar, lembaran logam, batu bata dan panci berserakan, dengan hanya beberapa pohon yang tersisa berdiri. Beberapa gambar menunjukkan bangkai hewan.

"Laporan bahwa junta telah membakar seluruh desa di Magway, membunuh penduduk lanjut usia, menunjukkan sekali lagi bahwa militer terus melakukan kejahatan yang mengerikan dan tidak menghargai rakyat Myanmar," kata Kedutaan Besar Inggris di Myanmar di Twitter, mengutip pernyataannya Duta Besar Dan Chugg.

Sebagian besar penduduk desa tetap bersembunyi di hutan terdekat, kata penduduk desa yang berbicara dengan Reuters.

Sementara MRTV mengatakan 40 "teroris" membakar sebuah rumah di Kin Ma, memicu kebakaran yang menyebar ke 100 dari 225 rumah di desa itu.

Sebuah pemandangan menunjukkan rumah-rumah yang terbakar di Desa Kin Ma, Kotapraja Pauk, Wilayah Magway, Myanmar 16 Juni 2021, dalam gambar yang diperoleh Reuters dari media sosial.[REUTERS]

Myanmar telah dicengkeram oleh kekerasan dan protes sejak militer menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Penggulingan pemerintah Aung San Suu Kyi, karena militer menuduh ada kecurangan pemilu, memicu protes hampir setiap hari di banyak bagian Myanmar dan memicu konflik antara militer dan kelompok pemberontak.

Kelompok hak asasi manusia menuduh pasukan Myanmar membakar ratusan desa pada tahun 2017 selama serangan yang mendorong sekitar 700.000 minoritas Muslim Rohingya melarikan diri ke Bangladesh. Pasukan keamanan telah membantah membakar dan dalam beberapa kasus menyalahkan Rohingya karena melakukannya.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok hak asasi manusia, mengatakan pasukan keamanan telah membunuh lebih dari 860 warga sipil sejak kudeta. Junta militer Myanmar mengatakan angka itu lebih rendah.

Baca juga: EKSKLUSIF, Pemerintah Bayangan Myanmar Janjikan Kewarganegaraan untuk Rohingya

REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

23 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

10 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya