Iran dan Palestina: Israel Tidak Akan Berubah di Bawah Naftali Bennett

Senin, 14 Juni 2021 15:10 WIB

Presiden Palestina Mahmoud Abbas di sidang Dewan Keamanan PBB, Selasa, 11 Februari 2020. Sumber: reuters/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Dua negara yang kerap berurusan dengan Israel, Iran dan Palestina, memiliki pandangan serupa. Keduanya beranggapan kebijakan Israel ke negara mereka tidak akan berubah meskipun PM Benjamin Netanyahu sudah lengser dan digantikan oleh Naftali Bennett.

Kementerian Luar Negeri Iran, misalnya, mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak berekspektasi bakal ada perubahan kebijakan luar negeri dan keamanan di Israel. Menurut mereka, Israel akan tetap bersikap antagonis terhadap Iran.

"Musuh Iran (Netanyahu) telah hilang dan kami tetap di sini. Saya pikir kebijakan Israel tidak akan berubah meski dengan pemerintahan baru," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, Senin, 14 Juni 2021.

Bunyi pernyataan administrasi Presiden Palestina Mahmoud Abbas serupa dengan milik Iran, namun mereka menggarisbawahi unsur Yerusalem. Menurut mereka, pandangan Israel terhadap Palestina (sebagai musuh) tidak akan berubah dan begitu pula sebaliknya. Hal itu, kata mereka, mungkin baru akan berubah jika ada perubahan status Yerusalem di bawah pemerintahan Naftali Bennett.

Pemimpin partai Yamina Naftali Bennett menyampaikan pernyataan di Knesset, Parlemen Israel, di Yerusalem 30 Mei 2021. Yonatan Sindel / Pool via REUTERS


Saat ini, Yerusalem dinyatakan sebagai ibu kota Israel. Hal tersebut mendapat legitimasi dari mantan Presiden Amerika Donald Trump ketika ia masih memimpin.

"Apa yang terjadi di Israel adalah urusan internal mereka. Posisi kami tetap jelas. Apa yang kami inginkan adalah negara Palestina di garis batas 1967 dengan Yerusalem menjadi ibu kotanya," ujar juru bicara Mahmoud Abbas.

Naftali Bennett secara tidak langsung mengkonfirmasi pernyataan Iran. Usai dinyatakan sebagai PM Israel yang baru, ia mengatakan tidak akan mendukung pembaharuan perjanjian kulir Iran oleh Amerika. Menurutnya, hal itu adalah sebuah kesalahan karena sama saja membiarkan Iran mempersenjatai dirinya dengan senjata nuklir.

Perihal Palestina, Bennett belum memberikan pernyataan jelas soal sikapnya usai dilantik. Namun, ia pernah mengatakan bakal mengesampingkan isu pencaplokan Tepi Barat, Palestina untuk sementara waktu walaupun ia mendukung hal tersebut. Menurutnya, ada isu yang lebih penting untuk ditangani seperti pandemi COVID-19 dan pemulihan perekonomian di Israel.

Baca juga: Jadi PM Israel Baru, Ini Lima Hal Soal Naftali Bennett yang Perlu Diketahui

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

6 jam lalu

Presiden Mahmoud Abbas Khawatir Israel Usir Warga Tepi Barat usai Perang

Presiden Palestina Mahmoud Abbas khawatir, setelah menghancurkan Gaza, Israel mungkin mengusir warga Palestina di Tepi Barat ke Yordania.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

9 jam lalu

Menlu AS Kunjungi Arab Saudi, Bahas Gaza dan Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berkunjung ke Arab Saudi untuk membahas situasi di Gaza dan normalisasi hubungan Israel-Saudi.

Baca Selengkapnya

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

9 jam lalu

Kandidat Presiden AS Ditangkap karena Ikut Demo Bela Palestina

Demo bela Palestina terus bergolak di sejumlah kampus di AS. Terbaru adalah kandidat presiden AS Jill Stein termasuk di antara yang ditangkap.

Baca Selengkapnya

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

12 jam lalu

Israel Ketar-ketir ICC Bakal Terbitkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel sedang menyiapkan skenario ihwal ICC yang dikabarkan berencana menangkap Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

13 jam lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

14 jam lalu

Israel Gempur Rafah Menjelang Pembahasan Gencatan Senjata, 13 Tewas

Sebanyak 13 warga Palestina tewas dalam serangan Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

14 jam lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

14 jam lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

15 jam lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

15 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya