Jacinda Ardern: Film Penembakan di Christchurch Harusnya Berfokus pada Korban

Senin, 14 Juni 2021 15:00 WIB

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern selama konferensi pers peringatan setahun teror penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru, 13 Maret 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern buka suara pada Senin perihal pembuatan film penembakan di Christchurch, mengatakan film itu seharusnya fokus pada komunitas Muslim Selandia Baru.

Film yang akan dibuat berjudul "They Are Us", menceritakan penyerangan dua masjid oleh teroris supremasi kulit putih pada 15 Maret 2015.

Pelaku penembakan, Brenton Tarrant dari Australia, menewaskan 51 orang dan melukai puluhan lainnya dengan senjata semi-otomatis berpeluru penuh ke dua masjid saat salat Jumat di Christchurch.

Brenton Tarrant tahun lalu dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat dalam penembakan di Christchurch.

Pekan lalu Hollywood Reporter menggambarkan film They Are Us sebagai kisah inspiratif tentang tanggapan Ardern terhadap kekerasan. Namun, film itu dikritik karena lebih berfokus pada Ardern alih-alih korban.

Advertising
Advertising

Andrew Niccol dari Selandia Baru akan menulis dan menyutradarai film tersebut, kata Hollywood Reporter. Dia mengatakan film itu sendiri bukan tentang serangan Christchurch, tetapi penanganan Ardern terhadap penembakan itu.

Namun sebagian umat Islam mempertanyakan rencana pembuatan film tersebut ketika rasa sakit keluarga korban, teman dan masyarakat luas, masih begitu terasa. Mereka juga mempertanyakan rencana untuk memfokuskan film pada perdana menteri dan bukan para korban.

Advokat komunitas Muslim Guled Mire mengatakan kepada jaringan 1 NEWS bahwa menurutnya film itu "tidak menyenangkan".

"Ini benar-benar mempertontonkan mentalitas penyelamat kulit putih," katanya.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbaur bersama warga lainnya saat menghadiri salat Jumat di halaman Masjid Al-Noor, Christchurch, Selandia Baru, Jumat, 22 Maret 2019. Jacinda terlihat berbaur bersama wanita Muslim dan warga nonmuslim lainnya sebagai bentuk solidaritas terhadap korban teror penembakan yang hingga menewaskan 50 orang. REUTERS/Edgar Su

Kantor Ardern mengatakan pekan lalu dia dan pemerintah tidak terlibat dalam film tersebut. Ketika ditanya tentang hal itu pada konferensi pers, dia mengatakan komunitas Muslim harus menjadi pusat dari setiap film tentang penembakan, bukan dia.

"Ini adalah peristiwa yang sangat sulit bagi Selandia Baru dan terlebih lagi bagi masyarakat yang mengalaminya," kata Ardern, dikutip dari Reuters, 14 Juni 2021.

"Saya setuju bahwa ada cerita yang pada titik tertentu harus diceritakan mulai 15 Maret. Tapi itu adalah cerita dari masyarakat Muslim kami sehingga mereka harus menjadi pusatnya. Saya tidak menganggap kisah saya sebagai salah satu cerita yang perlu disampaikan," katanya.

Bagaimanapun Ardern mengatakan bukan haknya untuk menentukan apakah proyek film harus dilanjutkan atau tidak.

Tanggapan pemimpin berusia 40 tahun itu menyatukan Selandia Baru dan dipuji masyarakat internasional. Judul film diambil dari kata-kata Jacinda Ardern pada hari penembakan di Christchurch.

Baca juga: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Dikabarkan Menikah Tahun Ini

REUTERS

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

19 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

15 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

26 hari lalu

Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

39 hari lalu

TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.

Baca Selengkapnya

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

43 hari lalu

9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

45 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

47 hari lalu

Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

50 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

51 hari lalu

Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.

Baca Selengkapnya

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

51 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya