Pasukan Perlawanan Myanmar Bunuh 27 Tentara Junta Militer Selama Penyergapan

Sabtu, 12 Juni 2021 14:30 WIB

Suasana pangkalan militer Myanmar di tepi Sungai Salween yang direbut kelompok pemberontak Persatuan Nasional Karen (KNU) di Provinsi Mae Hong Son, Thailand, 27 April 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan perlawanan Myanmar di Negara Bagian Chin mengatakan mereka membunuh 27 tentara rezim junta militer, termasuk seorang kapten, di dekat kota Thantlang dan Hakha pada hari Kamis selama penyergapan.

Dalam satu bentrokan, anggota Pasukan Pertahanan Chinland (CDF) menyergap sekitar 30 tentara di pegunungan Khualhring di luar Thantlang, menewaskan sedikitnya 17 orang dalam waktu satu jam, kata seorang juru bicara yang meminta identitasnya dirahasiakan, menurut outlet media Myanmar Now, 12 Juni 2021.

"Kali ini mereka datang dengan sepeda motor dan kami mengambil kesempatan untuk menyergap mereka," katanya.

Pada hari Selasa anggota CDF mundur dari daerah itu ketika mereka melihat pesawat tak berawak militer memeriksa lokasi mereka, katanya. Kemudian pada hari Rabu, para pejuang menahan diri dari menyerang pasukan karena mereka berada di dekat daerah permukiman.

Kemudian pada hari Kamis, CDF menyerang sebuah kolom yang terdiri dari sekitar 50 tentara di dekat Jalan Raya Gangaw-Hakha, sekitar 50 km selatan Hakha. Sedikitnya 10 tentara tewas dan sisanya mundur dari daerah tersebut.

Advertising
Advertising

Militer Myanmar dilaporkan menggunakan RPG dan senapan mesin selama pertempuran hari Kamis tetapi tidak ada korban dari pasukan perlawanan, menurut CDF, yang anggotanya sebagian besar dipersenjatai dengan senapan rakitan dan senjata ringan lainnya.

CDF dibentuk pada awal April dengan orang-orang etnis Chin dari sembilan kotapraja di Negara Bagian Chin serta dari daerah-daerah di luar negara bagian.

Daerah pinggiran dan perbatasan Myanmar telah menjadi titik panas pertempuran selama sebulan terakhir, ketika kelompok etnis bersenjata Myanmar dan orang-orang yang menentang rezim militer, mulai melakukan perlawanan bersenjata memprotes penahanan pemimpin pro-demokrasi Aung San Suu Kyi dan pejabat sipil lain.

Pada Kamis junta Myanmar membuka kasus korupsi terhadap Aung San Suu Kyi dengan menuduhnya menerima suap, Reuters melaporkan.

Pengacara Suu Kyi menyebut tuduhan itu absurd.

Kasus-kasus itu adalah yang terbaru dari serangkaian kasus yang diajukan terhadap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, 75, yang digulingkan dalam kudeta 1 Februari.

Kudeta terhadap Aung San Suu Kyi oleh junta militer telah menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan, dengan protes dan mogok nasional harian, serta kerusuhan di daerah-daerah, yang menurut milisi anti-junta merenggut nyawa 37 tentara pada hari Kamis.

Baca juga: PBB: Apa yang Terjadi di Myanmar Adalah Bencana Kemanusiaan

MYANMAR NOW | REUTERS

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

11 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

16 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

18 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

22 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

24 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

24 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

27 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

27 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

28 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

30 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya