Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi ke Putri Presiden Nikaragua

Jumat, 11 Juni 2021 15:30 WIB

Presiden Nikaragua Daniel Ortega (kiri) bersama Presiden Venezuela Hugo Chavez berbincang-bincang pada upacara pengambilan sumpah Ortega yang dilantik untuk kedua kalinya di Alun-alun Revolusi di Managua, Nikaragua (10/1). REUTERS/Oswaldo Rivas

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat pada Rabu, 9 Juni 2021, menjatuhkan sanksi kepada empat warga negara Nikaragua, yang salah satunya adalah putri Presiden Nikaragua Daniel Ortega. Washington memperingatkan akan terus menggunakan alat diplomatik dan perekonomiannya dalam melawan anggota sayap kiri pemerintah yang dituding telah merusak demokrasi.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mendesak Presiden Ortega untuk membebaskan sejumlah kandidat Presiden Nikaragua yang ditahan, serta pemimpin oposisi dan masyarakat sipil di negara itu. Mereka di tahan sudah lebih dari sepekan untuk hal yang disebut sebuah gelombang represi.

“Ketika sanksi-sanksi ini diberlakukan, itu adalah konsekuensi yang harus di bayar oleh mereka yang mendorong atau melakukan penindasan. Amerika Serikat akan terus menggunakan semua alat diplomatik dan ekonominya untuk mendukung seruan masyarakat Nikaragua, yang menginginkan kebebasan yang lebih besar, akuntabilitas dan pemilu yang adil,” kata Blinken.

Advertising
Advertising

Antony Blinken. REUTERS

Sebelumnya pada Rabu, 8 Juni 2021, Kementerian Keuangan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada Camila Ortega Murillo, putri Presiden Ortega, yang juga menjabat sebagai pejabat senior di pemerintahan.

Tiga orang lainnya yang dikenai sanksi oleh Amerika Serikat karena dituding telah mendukung Pemerintahan Ortega, yang disebut Washington telah merusak demokrasi, melanggar HAM dan memberlakukan undang-undang represif. Tiga orang yang dikenai sanksi itu adalah Leonardo Ovidio Reyes Ramirez Presiden Bank Sentral Nikaragua, Edwin Ramon Castro Rivera Wakil Dewan Nasional Nikaragua dan Julio Modesto Rodriguez Balladares Jenderal di Angkatan Darat Nikaragua.

Kementerian Keuangan Nikaragua menyebut Camila Ortega telah mengatur stasiun televisi Canal 13 yang diduga menyebarkan propaganda. Sedangkan Presiden Ortega dituduh telah menggunakan undang-undang anggaran dan pajak untuk mempromosikan perusahaan yang dijalankan oleh keluarganya dan memeras outlet independen saingannya.

Baca juga: Amerika Beri Hukuman untuk Anak Presiden Nikaragua

Sumber: Reuters

Berita terkait

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

10 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

11 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

16 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

21 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

23 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

1 hari lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya