Profesor di Jepang Ingatkan Olimpiade Tokyo Bisa Sebarkan Virus Corona

Selasa, 8 Juni 2021 12:05 WIB

Seorang pria memakai masker pelindung di tengah wabah COVID-19 di depan arena Olimpiade raksasa di Tokyo, Jepang, 13 Januari 2021. Belum ada pernyataan resmi dari Pemerintah Jepang atau pun penyelenggara ajang itu. Presiden IOC, Thomas Bach, sebelumnya sempat menyatakan bahwa Olimpiade Tokyo masih sesuai jadwal dan mereka tak menyiapkan rencana cadangan. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Hiroshi Oshitani, ahli virologis (virus) dan penasehat pemerintah, memperingatkan risiko penyebaran wabah virus corona selama Olimpiade Tokyo. Oshitani menyarankan masyarakat agar menghindari tempat-tempat yang tertutup, penuh sesak dan situasi close contact.

Peringatan Oshitani itu dipublikasi oleh surat kabar Times of London pada Selasa, 8 Juni 2021. Itu adalah peringatan yang disampaikan oleh seorang penasehat tinggi di jepang terkait pelaksanaan pesta olahraga dunia, Olimpiade Tokyo.

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), naik eskalator di pusat pameran di Tokyo, Jepang, 13 Januari 2021. [REUTERS / Kim Kyung-Hoon]

Advertising
Advertising

Oshitani adalah profesor dari Universtias Tohoku, yang juga arsitek ‘Tiga Cs’, yakni sebuah pendekatan untuk menghindari penularan Covid-19.

“Pemerintah dan Komite pelaksanaan Olimpiade, termasuk Komite Internasional Olimpiade, terus mengatakan mereka akan menyelenggarakan Olimpiade yang aman. Namun semua orang tahu risikonya. Mustahil 100 persen menyelenggarakan Olimpiade dengan nol risiko penyebaran infeksi virus corona di Jepang dan negara lain pasca-Olimpiade,” kata Oshitani.

Menurut Oshitani, ada sejumlah negara yang tidak punya banyak kasus infeksi virus corona dan banyak pula negara di dunia yang belum punya kasus varian baru Covid-19. Dengan begitu, Olimpiade Tokyo tidak seharusnya menjadi ‘kesempatan’ untuk menyebarkan virus corona ke negara-negara lain.

Olimpiade Tokyo, yang seharusnya diselenggarakan pada tahun lalu, sudah ditunda gara-gara pandemi Covid-19. Rencana saat ini, pesta olahraga paling bergengsi itu akan diselenggarakan pada 23 Juli 2021 tanpa kehadiran penonton.

Sejauh ini Olimpiade tetap akan diselenggarakan kendati masyarakat Jepang waswas even olahraga terbesar itu akan menyebarkan wabah virus corona dan membuat sistem kesehatan di Jepang terseok-seok.

Di Jepang ada 760 ribu kasus infeksi virus corona. Dari jumlah itu, 13.500 pasien Covid-19 berakhir dengan kematian. Ibu Kota Tokyo dan beberapa wilayah lain di Jepang sudah berstatus waspada Covid-19 setelah gelombang keempat wabah virus corona menghantam Jepang dan membuat rumah sakit-rumah sakit kelelahan.

Baca juga: Survei: 50 Persen Responden Yakin Olimpiade Tokyo Tetap Digelar

Sumber: Reuters

Berita terkait

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

3 jam lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

4 jam lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

19 jam lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

21 jam lalu

Masjid Indonesia Nagoya di Jepang Mulai Dibangun, Selesai 2025

Masjid Indonesia Nagoya sudah memasuki tahap pembangunan. Nilai proyek masjid Indonesia ini sekitar Rp 9,9 miliar.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

23 jam lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

1 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Irak di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Jepang vs Irak akan tersaji pada babak semifinal Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar pada Selasa dinihari.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

2 hari lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya