Palestina Skeptis Israel Bakal Berubah di Bawah Kepemimpinan Naftali Bennett

Jumat, 4 Juni 2021 15:00 WIB

Kombinasi file foto menunjukkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada konferensi pers di Tel Aviv, Israel, 8 Maret 2021 dan Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett saat resepsi di Yerusalem 14 Mei 2018. [Miriam Alster / Pool via REUTERS dan REUTERS / Ammar Awad]

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Palestina yang berada di Tepi Barat dan Gaza tidak yakin politisi sayap kanan Naftali Bennett akan membawa perubahan terhadap hubungan Israel - Palestina. Kalaupun ada perubahan, mereka menyakini sifatnya akan kecil saja yang berarti penindasan oleh Israel berpotensi akan tetap berlanjut.

"Dengan cepat ia bakal menunjukkan betapa ekstrim (kanan) ia di pemerintahan Israel," ujar perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Bassem Al-Salhi, dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 4 Juni 2021.

Sentimen serupa dinyatakan oleh warga Palestina asal Gaza, Ahmed Rezik. Rezik berkata, tidak ada yang berbeda antara Netanyahu dan Bennett apabila melihat rekam jejaknya. Di sisi lain, lanjut ia, pergantian pemimpin di Israel tidak pernah memberikan perubahan selama ini.

Sebagai catatan, Bennett kerap menjadikan pencaplokan bagian-bagian wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967 sebagai kampanye politiknya. Tepi Barat adalah salah satunya.

"Bagi Israel, para calon pemimpin itu bisa bagus ataupun baik. Buat kami (Palestina), mereka buruk semua karena mereka menolak mengakui hak dan kedaulatan Palestina," ujar Rezik, 29 tahun.

Hamas, yang selama 11 hari bertempur melawan Israel Mei lalu, mengklaim kubu manapun di negeri Bintang Daud tersebut tidak memiliki perbedaan sikap soal Palestina. Mau kubu sayap kanan, kiri, maupun tengah, Hamas mengatakan Israel selalu menindas ketika masalah kedaulatan Palestina menjadi isu utama.

Seorang pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah tentara Israel dalam aksi protes terhadap serangan udara Israel di Jalur Gaza di sebuah pos pemeriksaan dekat Kota Nablus, Tepi Barat, Rabu, 19 Mei 2021. (Xinhua/Nidal Eshtayeh)


Sementara itu, di Israel, koalisi Lapid dan Bennet mengikutkan Partai Islam yang dipilih oleh komunitas Mulsim. Di Israel, Muslim mewakili 20 persen dari total populasi. Mansour Abbas, pemimpin partai terkait, berjanji bakal ada perubahan untuk menekan kekerasan di kota-kota Arab, tak terkecuali Gaza dan West Bank.

Diberitakan sebelumnya, Naftali Bennett, yang sempat memimpin organisasi gerakam pemukim Yesha di Tepi Barat, bakal menjadi PM Israel yang baru pekan depan. Ia menggantikan Benjamin Netanyahu. Hal tersebut tercapai usai ia menjalin koalisi dengan politisi sentris Yaid Lapir. Lapir sendiri telah diserahi kuasa untuk membentuk kabinet Israel yang baru paska Netanyahu gagal.

Ketika dipastikan bakal menggantikan Netanyahu, Naftali Bennet langsung memberikan sedikit keterangan soal status Palestina - Israel. Ia berkata, status quo hubungan Israel - Palestina akan tetap bertahan, termasuk soal status Tepi Barat. Walau begitu, ia berjanji mengupayakan pengurangan konflik untuk mencegah pertempuran kembali terjadi.

"Menurut pemahaman saya, konflik dengan Palestina itu perlu ditekan. Kami tidak akan menyelesaikannya, tetapi menekannya. Namun, kapanpun kami bisa memperbaiki kondisi dengan kesemaan titik, kualitas hidup, serta ekonomi, kami akan melakukan nya," ujar Bennett.

Baca juga: Mengenal Naftali Bennett, Sosok Anti-Palestina yang Akan Akhiri Era Netanyahu

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

1 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

2 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

4 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

4 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

5 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

6 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

18 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya