Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden menyakini serangan ke gudang pengolahan daging JBS didalangi oleh Rusia. Meski belum ada bukti konkrit, Joe Biden melempar sinya bakal mengangkat isu tersebut dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin Juni ini.
"Kami tengah mempertimbangkannya," ujar Joe Biden, dikutip dari CNN, Rabu waktu setempat, 2 Juni 2021.
Diberitakan sebelumnya, gudang pengolahan daging JBS berhenti beroperasi pada Rabu kemarin karena serangan siber. Investigasi awal mengarah pada indikasi serangan didalangi kelompok asal Rusia.
Indikasi tersebut membuat administrasi Joe Biden mencurigai Putin sebagai dalang sesungguhnya. Alasannya, beberapa tahun terakhir, Rusia terpantau kerap melakukan serangan siber ke berbagai perusahaan atau lembaga pemerintah Amerika. Salah satunya adalah serangan ke Solar Winds di mana Rusia mendapatkan akses ke dokumen pemerintah.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato selama KTT iklim global virtual melalui tautan video di Moskow, Rusia 22 April 2021. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]
Joe Biden mengatakan bahwa ia tidak akan terpengaruh oleh serangan-serangan tersebut. Ia menantikan pertemuan dengan Putin di Jenewa bulan ini karena dirinya bakal membawa sejumlah isu soal Rusia dan Amerika.
Juru bicara Pemerintah Amerika, Jen Psaki, menyatakan administrasi Joe Biden juga bakal membawa isu serangan siber ke pertemuan G7 dan NATO. Menurutnya, langkah Rusia 'menampung' para peretas di negaranya adalah langkah yang tak bisa diterima.
"Memelihara entitas kriminal yang berniat mengganggu infrastruktur vital di Amerika adalah hal yang tak bisa diterima."
"Presiden Biden menyakini Presiden Putin dan Pemerintah Rusia memiliki peranan untuk mencegah dan menghentikan serangan-serangan siber. Ini bakal menjadi salah satu topik dalam pertemuan keduanya," ujar Psaki menegaskan.
Selain isu serangan siber, Joe Biden dan Vladimir Putin diagendakan bakal mengangkat isu HAM juga dalam pertemuannya. Joe Biden, sebagaimana diberitakan, menyakini Putin telah melanggar banyak HAM dalam langkah-langkah politiknya.
