Direktur Badan Bantuan PBB untuk Gaza Dikecam karena Bela Serangan Israel

Kamis, 3 Juni 2021 12:00 WIB

Matthias Schmale, direktur UNRWA Gaza, saat dia memeriksa kerusakan di markas UNRWA, setelah serangan udara Israel, di Kota Gaza 18 Mei 2021. [REUTERS/Mohammed Shana]

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur lembaga bantuan PBB yang menangani pengungsi Palestina telah dipanggil untuk berkonsultasi dengan atasannya di Yerusalem setelah komentar membela serangan Israel yang membuat marah warga Palestina.

Warga Palestina memprotes komentar Direktur UNRWA Gaza Matthias Schmale dalam sebuah wawancara dengan televisi N12 Israel pada 22 Mei, di mana dia mengatakan dia tidak membantah pernyataan Israel bahwa serangan udaranya "tepat".

Sebelas hari konflik antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei. Lebih dari 250 warga Palestina tewas dalam ratusan serangan udara Israel di Gaza. Lebih dari 4.000 roket, banyak yang dicegat, ditembakkan oleh gerilyawan Gaza menewaskan 13 orang di Israel.

Dalam wawancara dengan Channel 12, Schmale ditanya tentang pernyataan IDF bahwa serangan militernya sangat tepat. "Saya bukan ahli militer tetapi saya tidak akan membantahnya. Saya juga mendapat kesan bahwa ada kecanggihan besar dalam cara militer Israel menyerang selama 11 hari terakhir," kata Schmale, dikutip dari Times of Israel.

Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai daerah kantong itu telah mengejek Schmale sebagai "juru bicara militer Israel".

Advertising
Advertising

Tim penyelamat membawa Suzy Eshkuntana, 6 tahun, saat mereka menariknya dari puing-puing bangunan di lokasi serangan udara Israel, di Kota Gaza 16 Mei 2021. [REUTERS / Mohammed Salem]

Schmale, yang berbasis di Gaza, telah meminta maaf atas pernyataannya di mana dia mengomentari keganasan serangan udara dan berkata: "... presisi ada di sana tetapi ada korban jiwa yang tidak dapat diterima dan tak tertahankan di pihak sipil".

Dikutip dari Reuters, 3 Juni 2021, Sami Mshasha, juru bicara UNRWA di Yerusalem, mengatakan pada hari Rabu Schmale dan wakilnya telah dipanggil untuk konsultasi dan diskusi di markas Yerusalem mengenai perkembangan terakhir di Gaza.

Pejabat lain mengatakan kepada Reuters bahwa Wakil Komisaris Jenderal Leni Stenseth untuk sementara akan memimpin tim Gaza.

UNRWA menyediakan layanan pendidikan, kesehatan, dan bantuan kepada sekitar 5,7 juta pengungsi Palestina yang terdaftar di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

"Dalam beberapa minggu mendatang, UNRWA akan meninjau mekanisme tanggap darurat di Gaza untuk menentukan pelajaran dan kesimpulan untuk meningkatkan respons dan kinerja UNRWA selama masa krisis dan darurat," kata Mshasha.

Dalam sebuah pernyataan pada 25 Mei, Schmale mengatakan dalam permintaan maaf: "Tidak ada pembenaran apapun untuk membunuh warga sipil."

"Ketepatan dan kecanggihan militer tidak pernah menjadi pembenaran untuk perang," katanya.

Kementerian luar negeri Israel mengatakan pasukannya bertindak sesuai dengan hukum internasional dan mengklaim serangan udara untuk membela warga Israel dari tembakan roket Hamas. Faktanya, serangan Israel telah menewaskan banyak 63 anak-anak Palestina, menghancurkan gedung media, dan pusat kesehatan di Gaza.

Baca juga: Warga Palestina Khawatir Dengan Calon PM Israel yang Baru

REUTERS | TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

1 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

2 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

2 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

3 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

4 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

4 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

6 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya