Malaysia Panggil Dubes Cina, Protes Pelanggaran Wilayah Udara 16 Pesawat Militer

Rabu, 2 Juni 2021 11:00 WIB

Pesawat angkut militer Y-20 adalah pesawat angkut Cina yang dikembangkan oleh Xian Aircraft Corporation (XAC) dengan bantuan Rusia dan Ukraina. Pesawat Y-20 memiliki kapasitas muatan sekitar 60-66 ton yang memiliki jangkauan yang cukup untuk menjangkau sebagian besar Eropa, Afrika, Australia dan Alaska. militarymedia.net

TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia melayangkan nota protes diplomatik dan akan memanggil duta besar Cina untuk menjelaskan pelanggaran wilayah udara 16 pesawat angkatan udara Cina ke langit Malaysia pada Selasa.

Angkatan udara Malaysia mengatakan pihaknya mengerahkan jet tempur pada Senin untuk melakukan konfirmasi visual setelah melacak pesawat terbang dalam jarak 60 mil laut dari negara bagian Sarawak di Borneo Malaysia.

Angkatan Udara Malaysia menyebut insiden itu sebagai ancaman serius terhadap kedaulatan nasional dan keselamatan penerbangan.

Pesawat-pesawat Cina dari People’s Liberation Army Air Force (PLAAF) tidak menghubungi kontrol lalu lintas udara regional meskipun telah diinstruksikan beberapa kali, kata angkatan udara, dikutip dari Reuters, 2 Juni 2021.

Kepala Staf Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) Jenderal Tan Sri Ackbal Abdul Samad mengatakan RMAF mendeteksi 16 pesawat dari PLAAF terbang dekat dengan wilayah udara nasional di atas Zona Maritim Malaysia (MMZ), Malay Mail melaporkan.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan penerbangan mencurigakan dari pesawat militer PLAAF terdeteksi oleh Radar Pertahanan Udara RMAF dari Pusat Pertahanan Udara di Sarawak pada Senin pukul 11.53 pagi.

Angkatan udara Malaysia mengatakan pesawat-pesawat itu, yang terdiri dari pengangkut strategis Ilyushin il-76 dan Xian Y-20, telah melakukan perjalanan dalam formasi taktis "in-trail" di antara 7.000 meter dan 8229 meter.

Menteri Luar Negeri Hishammuddin Hussein mengatakan Malaysia akan mengeluarkan nota protes diplomatik, dan meminta duta besar Cina untuk Malaysia untuk menjelaskan pelanggaran wilayah udara dan kedaulatan Malaysia.

"Sikap Malaysia jelas, bahwa menjalin hubungan diplomatik yang bersahabat dengan negara mana pun tidak berarti bahwa kami akan berkompromi dengan keamanan nasional kami," kata Hishammuddin.

Kedutaan besar Cina sebelumnya mengatakan pesawat-pesawat itu melakukan pelatihan penerbangan rutin dan mematuhi hukum internasional tanpa melanggar wilayah udara negara lain.

"Cina dan Malaysia adalah tetangga yang bersahabat, dan Cina bersedia melanjutkan konsultasi persahabatan bilateral dengan Malaysia untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas regional," kata seorang juru bicara kedutaan besar Cina di Malaysia.

Cina telah mengklaim Laut Cina Selatan, yang dilalui oleh perdagangan kapal senilai sekitar US$ 3 triliun (Rp 42.799 triliun) setiap tahun. Cina juga telah membangun fasilitas militer di pulau-pulau buatan.

Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim atas berbagai pulau dan fitur di daerah tersebut, dan penjaga pantai Cina secara rutin memperingatkan kapal dan pesawat asing untuk meninggalkan wilayah yang diklaim Cina miliknya.

Tahun lalu, sebuah kapal survei Cina bersitegang selama sebulan dengan kapal eksplorasi minyak Malaysia di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Malaysia.

Baca juga: 16 Pesawat Cina Terabas Zona Penerbangan, Malaysia Kirim Jet Tempur

REUTERS | MALAY MAIL

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

6 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

7 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

8 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

9 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

13 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

15 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya