Angela Merkel dan Macron Sesalkan Aksi Denmark dan AS yang Memata-matai Sekutu

Selasa, 1 Juni 2021 11:00 WIB

Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara saat konferensi pers tentang virus Corona di Berlin, Jerman, 11 Maret 2020. [REUTERS / Axel Schmidt]

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Senin sepakat dengan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa penyadapan antara sekutu tidak dapat diterima setelah ditanya tentang tuduhan Denmark membantu Amerika Serikat memata-matai dia.

"Saya hanya bisa mengulangi kata-kata Emmanuel Macron," katanya dalam konferensi pers setelah pertemuan bilateral Perancis-Jerman pada Senin, dikutip dari Reuters, 1 Juni 2021.

Macron, mencatat bahwa tuduhan terkait peristiwa beberapa tahun lalu, mengatakan tindakan itu berakibat serius jika laporan media Denmark itu akurat.

"Saya lega bahwa pemerintah Denmark, menteri pertahanan, menyatakan dengan sangat jelas apa yang dia pikirkan tentang hal-hal ini dan sejauh itu saya melihat alasan yang baik, tidak hanya untuk mengklarifikasi masalah, tetapi untuk benar-benar membangun hubungan saling percaya," tambah Merkel.

"Ini tidak dapat diterima di antara sekutu," kata Macron pada konferensi pers setelah pertemuan virtual Prancis-Jerman dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, dikutip dari Al Jazeera.

Advertising
Advertising

"Saya terikat pada ikatan kepercayaan yang menyatukan orang Eropa dan Amerika. Tidak ada ruang untuk kecurigaan di antara kita," tegas Macron.

"Karena itulah yang kami tunggu penjelasan penuh. Kami meminta agar mitra Denmark dan Amerika kami memberikan semua informasi tentang pengungkapan ini. Kami sedang menunggu jawaban ini," katanya.

Media pemerintah Denmark, Danmarks Radio (DR), melpaorkan sebelumnya bahwa Lembaga Intelijen Pertahanan Denmark membantu dinas keamanan nasional AS National Security Agency (NSA) untuk menyadap sekutu Eropa.

Lembaga Intelijen Pertahanan Denmark menggunakan kabel informasi Denmark untuk memata-matai pejabat senior Eropa, menurut laporan penyelidikan internal yang dilakukan pada 2014. Penyelidikan dilakukan antara 2012 dan 2014.

Denmark, sekutu dekat Amerika Serikat, menjadi negara yang menambung beberapa stasiun utama untuk kabel internet bawah laut menuju dan dari Swedia, Norwegia, Jerman, Belanda, dan Inggris.

Selain Angela Merkel, intelijen Denmark dan Amerika Serikat juga memata-matai pejabat senior Eropa lain di Swedia, Norwegia, Prancis, dan Jerman, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dan mantan pemimpin oposisi Jerman Peer Steinbrück.

Baca juga: Prancis Tolak Proposal Jens Stoltenberg untuk Anggaran Bersama NATO

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

7 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

9 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

12 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

14 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

15 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

16 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

17 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

18 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

18 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

19 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya