Qatar Buat Aturan Baru untuk Lindungi Pekerja Luar Ruangan dari Stres Panas

Sabtu, 29 Mei 2021 09:00 WIB

Pandangan umum menunjukkan stadion Lusail yang sedang dibangun untuk Piala Dunia sepak bola FIFA 2022 di Doha, Qatar, 20 Desember 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach

TEMPO.CO, Jakarta - Qatar memperkenalkan aturan perlindungan pekerja baru untuk pekerja luar ruangan yang mencegah mereka terkena heat stress atau stres panas saat bekerja.

Dikutip dari situs webnya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan pekerja yang terpapar panas ekstrem atau bekerja di lingkungan yang panas mungkin berisiko mengalami stres akibat panas.

Paparan panas ekstrem dapat menyebabkan penyakit dan cedera akibat kerja. Stres panas dapat menyebabkan sengatan panas, kelelahan panas, kram panas, atau ruam panas.

Regulasi baru Qatar dikeluarkan pada Rabu sebagai bagian dari reformasi ketenagakerjaan Qatar, yang melarang bekerja di luar ruangan selama puncak musim panas dan mewajibkan pemeriksaan kesehatan tahunan.

Dikutip dari Reuters, 28 Mei 2021, larangan kerja di luar ruangan ditambah satu jam dari jam 10 pagi hingga 3:30 sore mulai 1 Juni hingga 15 September. Regulasi baru ini juga memperpanjang durasi penerapan aturan sebelumnya ditambah beberapa minggu.

Advertising
Advertising

Aturan baru ini menggantikan undang-undang dari tahun 2007, yang melarang bekerja di ruang kerja luar ruangan dari 11:30 siang hingga 15:00 sore, antara 15 Juni dan 31 Agustus, kata Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) di situsnya.

Semua pekerjaan harus dihentikan jika suhu di tempat kerja setiap saat naik di atas 32,1 derajat Celcius.

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) menyambut baik langkah tersebut sebagai contoh pembuatan kebijakan berbasis bukti.

"Dengan perubahan iklim yang berdampak negatif pada pekerja di seluruh dunia, kita harus mengharapkan lebih banyak negara untuk mengadopsi undang-undang stres panas dalam waktu dekat," Sharon Barrow, Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Internasional, seperti dikutip dalam pernyataan ILO.

Pada bulan Maret, para pemain sepak bola dari Jerman, Norwegia, dan Belanda mengenakan kemeja sebelum kualifikasi Piala Dunia untuk menyuarakan keprihatinan atas hak asasi manusia di Qatar, setelah surat kabar Guardian Inggris mencatat setidaknya 6.500 pekerja migran telah meninggal di Qatar sejak Qatar didaulat sebagai tuan rumah Piala Dunia 10 tahun lalu.

Qatar mengatakan kematian yang dilaporkan berada dalam kisaran yang diproyeksi untuk ukuran dan demografi populasi pekerja yang bersangkutan, dan bahwa tingkat kematian secara konsisten menurun sejak 2010 karena reformasi kesehatan dan keselamatan.

Qatar tahun lalu menaikkan upah minimum sebesar 25% menjadi 1.000 riyal (Rp 4 juta) sebulan dan menghapus persyaratan bagi pekerja untuk memperoleh izin terlebih dahulu dari perusahaan mereka sebelum pindah kerja.

Baca juga: Saking Panasnya, Qatar Pasang AC di Luar Ruangan

REUTERS | CDC | ILO

Berita terkait

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

16 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

17 jam lalu

Kehilangan Kedua Kaki karena Serangan Israel, Staf UNRWA ke Qatar untuk Perawatan

Seorang staf UNRWA sekaligus jurnalis foto yang terluka parah dan kehilangan kedua kakinya akibat pengeboman Israel tiba di Qatar untuk perawatan

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

2 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

2 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

2 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

4 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Jepang Lolos ke Semifinal Usai Singkirkan Qatar, Skor 4-2

Timnas Jepang U-23 mengalahkan tuan rumah, Qatar, pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 lewat perpanjangan waktu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

4 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Preview Timnas U-23 Qatar vs Jepang di Perempat Final Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Qatar vs Jepang akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hammad pada Kamis, 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

4 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Track Record Timnas Indonesia Vs Korea Selatan, Tim Negeri Ginseng Masih Superior

Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut track record pertemuan kedua tim Asia ini.

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

5 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya