Survei: 48 Persen Warga Israel Menolak Gencatan Senjata

Rabu, 26 Mei 2021 20:06 WIB

Warga bersorak untuk merayakan gencatan senjata antara Israel dan Palestina, di Jalur Gaza, 21 Mei 2021. Pemerintah Israel dan kelompok Hamas di Palestina sepakat untuk melakukan genjatan senjata. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, - Gencatan senjata antara Israel dan Hamas pada Jumat lalu rupanya tidak disukai oleh sejumlah penduduk Israel. Hal ini tergambar dalam jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh Channel 13.

Channel 13 menemukan bahwa 48 persen responden menentang kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, sementara 40 persen lainnya mendukung, dan 12 persen mengatakan tidak tahu, seperti dikutip dari Times of Israel, Rabu, 26 Mei 2021.

Jajak pendapat ini diterbitkan oleh Profesor Camil Fuchs dan melibatkan 702 responden, 601 di antaranya adalah Yahudi dan 101 di antaranya kelompok lain, dengan margin of error lebih kurang 3,8 persen.

Advertising
Advertising

Keputusan gencatan senjata ini turut berdampak negatif pada popularitas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berjuang agar terpilih kembali. Survei Channel 13 menemukan bahwa Netanyahu sulit membentuk pemerintahan jika pemilihan diadakan hari ini, seperti dilaporkan Jerusalem Post.

Hasil survei menunjukkan koalisi partai pendukung Netanyahu diprediksi menguasai 50 kursi Knesset (parlemen Israel). Sementara partai anti-Netanyahu diperkirakan memperoleh 62 kursi. Delapan kursi sisanya jatuh pada Partai Yamina yang siap untuk diperebutkan.

Ketika ditanya siapa yang akan mereka pilih jika Israel pindah ke sistem pemungutan suara langsung untuk Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu meraih 41 persen suara. Namun pesaingnya, Yair Lapid dari Partai Yesh Atid, membayangi dengan 37 persen suara dan 16 persen abstain.

Seperti diketahui, Jumat pekan lalu Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata tanpa komitmen apapun usai dimediasi Mesir. Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di pihak Israel 12 orang dan ratusan lainnya dirawat akibat serangan roket dalam konflik 11 hari itu.

Pejabat kesehatan Gaza mengatakan 253 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 terluka akibat serangan udara Israel. Israel mengatakan telah menewaskan sedikitnya 160 kombatan.

Baca juga: Kisah Perawat Muslim Selamatkan Yahudi Israel Korban Pengeroyokan

Sumber: TIMES OF ISRAEL | THE JERUSALEM POST

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

4 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

5 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

7 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

8 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

10 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

13 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

21 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

23 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya