Pemimpin Oposisi Belarus Sebut Jurnalis yang Diculik dari Ryanair Disiksa

Selasa, 25 Mei 2021 19:45 WIB

Blogger dan aktivis oposisi Roman Protasevich, yang dituduh berpartisipasi dalam protes tanpa izin di cagar alam Kuropaty, tiba untuk sidang di Minsk, Belarusia 10 April 2017. Gambar diambil 10 April 2017. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Oposisi Belarus, Svetlana Tikhanouskaya, mengklaim jurnalis yang diculik oleh administrasi Presiden Alexander Lukashenko, Roman Protasevich, telah disiksa. Dikutip dari kantor berita Reuters, Tikhanouskaya mengatakan hal tersebut terlihat dari video pengakuan Protasevich yang terbit sehari setelah penculikan.

Beberapa jam yang lalu beredar video Protasevich membuat pengakuan bahwa dirinya lah yang mengorganisir unjuk rasa anti-pemerintah Belarus selama ini. Adapun selama ini Protovasevich dikenal sebagai jurnalis yang vokal mengkritik rezim puluhan tahun Alexander Lukashenko.

"Di video Ia (Protasevich) mengatakan dirinya diperlakukan dengan baik. Namun, terlihat sekali bahwa dirinya dihajar dan ditekan. Saya yakin dia disiksa dan ia diperlakukan sebagai sandera," ujar Svetlana Tikhanouskaya dalam jumpa pers di tempat persembunyiannya, Vilnius, Lithuania, Selasa, 25 Mei 2021.

Svetlana Tikhanouskaya melanjutkan bahwa dirinya belum tahu di mana Protasevich berada sekarang. Namun, dirinya akan menindaklanjuti segala informasi yang ada sembari mendesak Protasevich dibebaskan.

Pemerintah Belarus belum menanggapi soal tudingan yang dilayangkan oleh Svetlana Tikhanouskaya. Namun, selama ini, mereka selalu mengklaim tidak pernah menyiksa para aktivis oposisi yang mereka tangkap atau asingkan karena mengorganisir gerakan melawan pemerintah.

Svetlana Tikhanouskaya. Reuters


Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Belarus mengerahkan jet tempur untuk memaksa turun pesawat Ryanair yang membawa Protasevich dan kekasihnya pada Ahad kemarin. Menurut laporan Reuters, pilot Ryanair menuruti paksaan tersebut dan kemudian mendaratkan pesawat tujuan Athena - Lithuania itu di Minsk, Belarus.

Protasevich bersama kekasihnya langsung ditangkap begitu pesawat mendarat. Protasevich sendiri sudah panik ketika mendapati jet tempur MIG-29 tiba-tiba muncul di dekat pesawat yang ia tumpangi. Di momen itu, Protasevich menyadari dirinya akan ditahan, paling buruk dihukum mati, atas perlawanannya terhadap administrasi Presiden Alexander Lukashenko.

Media milik Pemerintah Belarus menyatakan Alexander Lukashenko langsung lah yang meminta angkatan udaranya mencegat penerbangan Ryanair. Klaim Pemerintah Belarus, pencegatan dilakukan untuk merespon ancaman bom di pesawat itu meski realitanya untuk menangkap Protasevich.

Oleh berbagai pihak, aksi Lukashenko dikecam. Ia dianggap telah melanggar hukum penerbangan internasional. Berbagai negara mulai melarang maskapai penerbangannya melintas di atas zona penerbangan Belarus. Sementara itu, di Lithuania, investigasi mulai dilakukan dengan dugaan penculikan dan pembajakan pesawat yang didanai oleh negara.

Baca juga: Lithuania Selidiki Kasus Ryanair - Belarus Sebagai Pembajakan dan Penculikan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Lituania Prediksi Rusia akan Berperang di Ukraina Setidaknya Dua Tahun Lagi

56 hari lalu

Lituania Prediksi Rusia akan Berperang di Ukraina Setidaknya Dua Tahun Lagi

Badan-badan intelijen Lituania memprediksi Rusia mampu berperang di Ukraina setidaknya dua tahun lagi karena masih memiliki sumber daya yang cukup.

Baca Selengkapnya

Genosida Gaza, Musisi Swedia Desak Israel Dikeluarkan dari Kontes Lagu Eurovision

31 Januari 2024

Genosida Gaza, Musisi Swedia Desak Israel Dikeluarkan dari Kontes Lagu Eurovision

Lebih dari 1.000 musisi Swedia mengimbau Persatuan Siaran Eropa (EBU) mengeluarkan Israel dari Kontes Lagu Eurovision akibat genosida Gaza

Baca Selengkapnya

Liburan Impian Keluarga Ini Batal karena Paspor Anak Robek

5 Januari 2024

Liburan Impian Keluarga Ini Batal karena Paspor Anak Robek

Keluarga ini sudah lolos dari semua pemeriksaan, tapi ditolak di pintu pesawat karena paspor sobek satu sentimeter.

Baca Selengkapnya

Kericuhan Terjadi Saat Iring-iringan Massa Bawa Peti Jenazah Lukas Enembe

28 Desember 2023

Kericuhan Terjadi Saat Iring-iringan Massa Bawa Peti Jenazah Lukas Enembe

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Papua Yohanes Walilo menyesalkan insiden kericuhan saat masyarakat mengiringi jenazah Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Atlet Rusia dan Belarus Bisa Bertanding di Olimpiade Paris 2024, tapi ...

10 Desember 2023

Atlet Rusia dan Belarus Bisa Bertanding di Olimpiade Paris 2024, tapi ...

IOC memutuskan kalau atlet-atlet Rusia dan Belarus boleh bertanding di Olimpiade Paris 2024, namun di bawah bendera netral.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Bisa Traveling ke Empat Negara Eropa Ini Tanpa Visa

3 November 2023

Wisatawan Indonesia Bisa Traveling ke Empat Negara Eropa Ini Tanpa Visa

Beberapa negara Eropa ini membebaskan visa untuk wisatawan Indonesia, beserta wisata yang menarik dari negara tersebut

Baca Selengkapnya

Markas Grup Wagner di Belarusia Dibongkar setelah Prigozhin Tewas

15 September 2023

Markas Grup Wagner di Belarusia Dibongkar setelah Prigozhin Tewas

Markas Grup Wagner Rusia di pangkalan militer di dekan ibu kota Belarusia, Minsk, sudah mulai dibongkar setelah bosnya Prigozhin tewas.

Baca Selengkapnya

Thomas Bach Sebut Mustahil Larang Atlet Rusia Bertanding di Olimpiade

6 September 2023

Thomas Bach Sebut Mustahil Larang Atlet Rusia Bertanding di Olimpiade

Thomas Bach mengumumkan kalau melarang total atlet asal Rusia untuk bertanding di Olimpiade 2024 di Paris adalah hal mustahil

Baca Selengkapnya

Tuai Protes, Yayasan Nobel Batalkan Undangan untuk Duta Besar Rusia dan Belarusia

2 September 2023

Tuai Protes, Yayasan Nobel Batalkan Undangan untuk Duta Besar Rusia dan Belarusia

Yayasan Nobel membatalkan keputusannya untuk mengundang duta besar Rusia dan Belarusia ke upacara penghargaan Nobel tahun ini di Stockholm.

Baca Selengkapnya

Mantan Anggota Regu Pembunuh Belarusia akan Diadili di Swiss

31 Agustus 2023

Mantan Anggota Regu Pembunuh Belarusia akan Diadili di Swiss

Seorang mantan anggota unit polisi elit Belarusia akan diadili di Swiss bulan depan, dengan tuduhan ikut serta dalam penghilangan tiga anggota oposisi

Baca Selengkapnya