Studi Temukan Sputnik V Bisa Atasi Varian Baru Covid-19 dari Brasil

Selasa, 25 Mei 2021 21:00 WIB

Botol vaksin virus corona Sputnik V Rusia di Beograd, Serbia, 6 Januari 2021. [REUTERS / Fedja Grulovic]

TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin virus corona Sputnik V dari Rusia sangat efektif dalam memerangi dan menetralkan varian baru Covid-19 dari Brasil, yang sangat mudah menular. Keyakinan itu berdasarkan sebuah studi yang dilakukan sejumlah ilmuwan dari Argentina dan Direct Investment Fund Rusia (RDIF).

Varian baru Covid-19 dari Brasil atau yang dikenal P1, menjadi penyebab utama naiknya angka kematian akibat Covid-19 di Brasil. Ilmuwan di Negeri Samba menemukan mutasi varian baru Covid-19 dari Brasil lebih kebal terhadap anti-body. Hal ini telah membuat khawatir dunia internasional terhadap potensi vaksin Covid-19 menjadi kurang efektif.

Seorang spesialis medis memegang botol vaksin Sputnik V untuk melawan virus corona di sebuah department store di Moskow, Rusia, 18 Januari 2021.[REUTERS / Shamil Zhumatov]

Studi yang dipimpin oleh Dr. Vanella Institute of Virology of the National University of Córdoba (UNC) juga menemukan adanya respon imun yang cukup kuat terhadap varian baru Covid-19 pada mereka yang sudah mendapat imunisasi vaksin Sputinik V.

“Studi mengkonfirmasi bahwa imunitas berkembang pada orang-orang yang sudah disuntik vaksin virus corona Sputnik V. Vaksin itu bisa menetralkan varian baru Covid-19 dari Brasil pada seseorang yang sudah mendapat suntikan vaksin Sputnik V dua dosis, bahkan setelah suntikan dosis pertama,” demikian keterangan RDIF.

Advertising
Advertising

Menurut studi yang dilakukan, sekitar 85,5 persen individu yang sudah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Sputnik V, anti-body individu tersebut bisa melawan varian baru Covid-19 dalam tempo 14 hari sejak suntikan pertama tersebut. Tingkat efektifitas meningkat hampir 100 persen setelah hari-42 atau setelah individu tersebut mendapatkan suntikan dosis kedua vaksin Sputnik V.

Menurut Rogelio Pizzi, Dekan Fakultas Ilmu Medis UNC, studi memperlihatkan vaksin virus corona buatan Rusia berhasil menghambat varian baru Covid-19 dari Brasil.

“Hasilnya sangat bagus. Vaksin bekerja untuk jenis ini (varian baru Covid-19 dari Brasil),” kata Pizzi.

Institut virologi UNC juga sedang melakukan serangkaian studi varian baru Covid-19 dari Inggris.

Baca juga: Vaksin Virus Corona Sputnik V Sekarang Cukup Satu Kali Suntik

Sumber: Reuters

Berita terkait

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

18 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

2 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

3 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

5 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

9 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

27 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

29 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

35 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

38 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya