Konflik Israel - Palestina, Upaya Gencatan Senjata Belum Membuahkan Hasil

Kamis, 20 Mei 2021 21:02 WIB

Tentara Israel berdiri di samping unit artileri di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza, di Israel 17 Mei 2021. Serangan udara Israel menewaskan seorang komandan senior pasukan militan Palestina di jalur Gaza, Hussam Abu Habeed. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Israel dan kelompok bersenjata di Gaza berjanji akan terus memerangi, padahal Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu, 19 Mei 2021, sudah mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk meredakan ketegangan (gencatan senjata).

Sebuah sumber di keamanan Mesir mengatakan kedua belah pihak pada prinsipnya setuju untuk melakukan gencatan senjata setelah mendapatkan bantuan dari sejumlah mediator. Namun detail mengenai hal ini masih belum bisa dipublikasikan.

Presiden AS Joe Biden menandatangani tiga dokumen termasuk deklarasi pelantikan, nominasi kabinet dan nominasi sub-kabinet di Ruang Presiden di Capitol AS setelah Pelantikan Presiden ke-59 di Washington, AS, 20 Januari 2021. [Jim Lo Scalzo / Pool via REUTERS]

Upaya diplomatik di kawasan dan usaha oleh Amerika Serikat untuk gencatan senjata sejauh ini belum membuahkan hasil. Serangan lintas perbatasan masih terjadi setelah Biden menyerukan agar semua pihak menahan diri. Kelompok Hamas yang mengendalikan wilayah Gaza dan kelompok bersenjata lainnya berjanji akan memberikan perlawanan.

Perdana Menteri Netanyahu sudah berulang kali memuji untuk hal yang digambarkannya sebagai pujian dari Amerika Serikat, sekutu utama Negeri Bintang Daud. Pujian tersebut untuk hak membela diri dari serangan-serangan dari Gaza. Diperkirakan ada dua juta jiwa masyarakat Palestina yang bertahan tinggal di Gaza.

Advertising
Advertising

Akan tetapi melalui sambungan telepon, Biden mengatakan pada Netanyahu bahwa sudah saatnya untuk meredakan ketegangan dengan Palestina.

“Kedua kepala negara telah mendiskusikan secara detail pada apa yang terjadi di Gaza. Israel membuat kemajuan dalam menurunkan kemampuan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya. Upaya diplomatik masih berjalan oleh negara-negara kawasan dan Amerika Serikat,” kata Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.

Sejak pertempuran meletup pada 10 Mei 2021, otoritas kesehatan Palestina menyebut sudah 228 orang tewas di area-area yang dibombardir sehingga memperburuk kondisi di Gaza, yang sudah menderita krisis kemanusiaan.

Sedangkan di pihak Israel, ada 12 kematian akibat serangan roket. Serangan juta telah menimbulkan kepanikan dan membuat orang berbondong-bondong berlindung di bunker.

Baca juga : Israel Belum Pastikan Waktu Gencatan Senjata dengan Hamas

Sumber: Reuters

Berita terkait

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

2 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

4 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

5 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

7 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

15 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

17 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

18 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

19 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

23 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

1 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya