Warga Kuwait Unjuk Rasa Menolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Kamis, 20 Mei 2021 21:00 WIB

Orang-orang berkumpul selama protes untuk mengekspresikan solidaritas dengan rakyat Palestina di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Kuwait City, Kuwait 19 Mei 2021. [REUTERS / Stephanie McGehee]

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Kuwait berdemonstrasi pada Rabu untuk mendukung Palestina dan membakar bendera Israel untuk memprotes pengeboman Gaza, setelah pihak berwenang mengizinkan unjuk rasa untuk dilanjutkan meskipun ada pembatasan virus corona.

Para pengunjuk rasa, yang hanya diberi akses ke alun-alun utama dengan berjalan kaki untuk membatasi jumlah, meneriakkan "Matilah Israel" dan memegang spanduk yang menolak kesepakatan normalisasi yang dibuat oleh Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk menjalin hubungan dengan Israel.

"Kami mengirim pesan kepada teman-teman kami di negara-negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk) bahwa normalisasi apapun dengan Zionis tidak akan membantu. Itu membantu pembunuh melawan rakyat Palestina," kata Osama al-Zaid, 43 tahun, seorang aktivis dan politikus Kuwait, dikutip dari Reuters, 20 Mei 2021.

Orang-orang berkumpul selama protes untuk mengekspresikan solidaritas dengan rakyat Palestina di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Kuwait City, Kuwait 19 Mei 2021. [REUTERS / Stephanie McGehee]

Pengeboman Israel di Gaza telah menewaskan 227 orang sejak krisis dimulai 10 hari lalu, sementara serangan roket oleh kelompok militan Hamas telah menewaskan 12 orang di Israel.

Advertising
Advertising

Hamas mulai menembakkan roket pada 10 Mei sebagai pembalasan pelanggaran hak warga Palestina di Yerusalem dan menyusul bentrokan polisi Israel dengan jamaah di Masjid Al Aqsa.

"Palestina dan Al Aqsa ada di hati kami. Kami benar-benar menolak normalisasi," kata Zahraa Habeeb, pegawai Kuwait berusia 30 tahun.

Pengunjuk rasa lain, termasuk puluhan ekspatriat, meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan serangan roket di Tel Aviv.

Di negara tetangga seperti UEA, beberapa warga mengkritik Hamas karena memprovokasi serangan udara Israel.

Kuwait, yang meluncurkan kampanye bantuan untuk Palestina minggu ini, mencegah unjuk rasa serupa, dengan alasan kekhawatiran Covid-19. Qatar juga mengizinkan protes serupa digelar.

Negara-negara Teluk Arab mengutuk apa yang mereka sebut pelanggaran mencolok Israel atas hak-hak Palestina dan menyerukan penghentian permusuhan.

Baca juga: Dukung Palestina, Anggota Parlemen Irlandia Mau Usir Duta Besar Israel

REUTERS

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

4 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

9 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

10 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

12 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

13 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

15 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

16 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

18 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya