Netanyahu Ngotot Mau Bangun Permukiman Ilegal Israel di Yerusalem

Selasa, 11 Mei 2021 11:00 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan di Knesset (parlemen Israel) di Yerusalem, 22 Desember 2020. [Yonatan Sindel / Pool via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan terus membangun permukiman ilegal di seluruh Yerusalem, menolak desakan komunitas internasional yang menekan Israel menghormati hak-hak Palestina.

Netanyahu menyebut pembangunan Israel di Yerusalem sebagai "hak alami di negara berdaulat Israel, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

"Saya mengatakannya dengan jelas kepada teman-teman terbaik kita, seluruh Yerusalem adalah ibu kota abadi Israel dan akan melanjutkan pembangunan di dalamnya, di semua lingkungannya, seperti halnya negara lain yang membangun dan mengembangkan ibu kotanya," katanya, dikutip dari Al Jazeera, 11 Mei 2021.

"Ini adalah hak alami di negara berdaulat dan kami tidak akan melepaskannya dan kami akan terus mempraktikkannya," kata Netanyahu.

Seorang juru kamera dibantu oleh warga saat terjatuh, saat terjadi bentrokan antara warga Palestina dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al Aqsa, di Kota Tua Yerusalem, 10 Mei 2021. REUTERS/Ammar Awad

Advertising
Advertising

Israel telah menolak tekanan internasional untuk tidak membangun permukiman di Yerusalem, kata Netanyahu pada hari Minggu menyusul kerusuhan dan kecaman internasional atas rencana penggusuran rumah-rumah warga Palestina di kota yang diklaim oleh pemukim Yahudi, Reuters melaporkan.

Ketegangan atas lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur telah memicu konfrontasi setiap hari. Ketegangan di Yerusalem Timur telah meluas menjadi bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di sekitar Masjid Al Aqsa, masjid tersuci ketiga Islam, pada puncak bulan puasa Ramadan.

Yerusalem Timur adalah salah satu wilayah yang dicita-citakan Palestina untuk negara masa depan. Negosiasi yang disponsori AS dengan Israel terhenti pada 2014. Israel menganggap semua Yerusalem sebagai ibu kotanya, status yang tidak diakui masyarakat internasional.

"Kami dengan tegas menolak tekanan untuk tidak membangun di Yerusalem. Saya menyesal, tekanan ini telah meningkat akhir-akhir ini," kata Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi menjelang Hari Yerusalem, peringatan pencaplokan Israel atas Yerusalem Timur milik Palestina dalam perang tahun 1967.

Baca juga: Benjamin Netanyahu Tegaskan Sikap Israel Soal Sheikh Jarrah Tak Berubah

AL JAZEERA | REUTERS

Berita terkait

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

17 menit lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

1 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

11 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

16 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

17 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

19 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

20 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

22 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

23 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya