Israel Kerahkan Tiga Batalion Tambahan ke Tepi Barat

Senin, 10 Mei 2021 17:30 WIB

Petugas keamanan Israel menangkap seorang pemuda Palestina saat terjadinya bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa, di lingkungan Sheikh Jarrah, di Kota Tua Yerusalem, 7 Mei 2021. Pemuda Palestina yang terluka akibat dari terkena tembakan peluru karet petugas keamanan Israel. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengerahkan tiga batalion tambahan ke Tepi Barat pada Ahad kemarin guna mengendalikan kerusuhan yang berkembang di daerah itu. Total ada tujuh batalion yang Israel kirim ke Tepi Barat sejak awal Ramadan.

Militer mengatakan pasukan tambahan ini khusus untuk dikerahkan di sepanjang perbatasan antara Tepi Barat dan Israel. Mereka menjelaskan langkah ini ditempuh karena ada kekhawatiran bahwa situasi di Tepi Barat mungkin tidak terkendali, terutama jika kekerasan di ibu kota meningkat, seperti dikutip dari Times of Israel, Senin, 10 Mei 2021.

Seperti diketahui, beberapa pekan terakhir telah terjadi lonjakan besar dalam kekerasan di Yerusalem. Puncaknya adalah serangan pasukan Israel pada warga Palestina di Masjid Al-Aqsa Jumat malam kemarin. Otoritas Palestina, Hamas, Jihad Islam, dan kelompok Palestina lainnya pun menyerukan perlawanan.

Advertising
Advertising

Dilaporkan bahwa sedikitnya 205 orang terluka setelah polisi anti huru hara Israel bentrok dengan warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa Yerusalem Jumat malam.

Ini adalah agresi terbaru oleh rezim Zionis setelah serangkaian aksi kekerasan di Kota Suci dan Tepi Barat yang diduduki dalam beberapa pekan terakhir.

Serangan ini menuai kecaman dari berbagai negara. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan misalnya, menyerukan negara-negara Islam untuk bersatu melawan Israel.

Uni Emirat Arab, yang tahun lalu melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, menyatakan hal senada. Mereka mengecam keras apa yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina. Atas hal itu, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Khalifa Al-Marar meminta Israel untuk mengurangi ketegangan dengan Palestina.

Paus Fransiskus pun mendesak pihak Israel menghentikan kekerasan di Yerusalem dan menghormati kota itu sebagai tempat suci bagi tiga agama.

Ketegangan di Yerusalem meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena warga Palestina memprotes pembatasan akses Israel ke beberapa bagian Kota Tua selama bulan suci Ramadan. Selain itu beberapa pihak berwenang memerintahkan beberapa keluarga Palestina meninggalkan rumah mereka untuk memberi jalan bagi pemukim Israel.

Baca juga: Malaysia Sebut Israel Telah Menghina Umat Islam dan Seluruh Manusia

Sumber: TIMES OF ISRAEL

Berita terkait

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

56 menit lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

3 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

4 jam lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

10 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

10 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

11 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

11 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

12 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya