Junta Militer Cap Pemerintah Persatuan Myanmar Sebagai Kelompok Teroris

Minggu, 9 Mei 2021 11:00 WIB

Pengunjuk rasa anti kudeta membakar bendera Cina di Yangon, Myanmar 5 April 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Junta militer mencap Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar sebagai kelompok teroris dan menyalahkannya atas pengeboman, pembakaran dan pembunuhan, kata media yang dikendalikan junta pada Sabtu.

Tentara Myanmar berupaya menegakkan ketertiban sejak merebut kekuasaan dalam kudeta militer 1 Februari dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi berserta pejabat sipil dan aktivis pro-demokrasi lain.

Pengeboman dilaporkan setiap hari dan milisi lokal telah dibentuk untuk menghadapi tentara, sementara protes anti-junta belum berhenti dan pemogokan oleh penentang kudeta telah melumpuhkan ekonomi Myanmar.

Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), yang beroperasi secara tertutup dan juga menyebut tentara sebagai teroris, minggu ini mengumumkan akan membentuk Angkatan Pertahanan Rakyat.

"Tindakan mereka menyebabkan begitu banyak terorisme di banyak tempat," kata televisi negara MRTV, dikutip dari Reuters, 9 Mei 2021.

Advertising
Advertising

"Ada bom, kebakaran, pembunuhan dan ancaman yang menghancurkan mekanisme administrasi pemerintah," kata pengumuman junta militer, yang melarang NUG berdasarkan undang-undang anti-terorisme.

Undang-undang anti-terorisme tidak hanya melarang keanggotaan kelompok, tetapi juga kontak dengan mereka. Junta Myanmar sebelumnya menuduh penentangnya melakukan pengkhianatan.

Suasana pangkalan militer Myanmar di tepi Sungai Salween yang direbut kelompok pemberontak Persatuan Nasional Karen (KNU) di Provinsi Mae Hong Son, Thailand, 27 April 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha

Rakyat Myanmar turun ke jalan melawan junta di puluhan tempat pada hari Sabtu. Setidaknya 774 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan junta militer dan 3.778 ditahan, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan Tahanan Politik.

Junta Myanmar membantah angka-angka itu dan mengatakan setidaknya dua puluh anggota pasukan keamanan telah tewas dalam protes.

Pertempuran juga berkobar di pinggiran Myanmar dengan kelompok tentara etnis bersenjata yang telah berperang selama beberapa dekade, dan beberapa di antaranya telah bersatu di belakang para pengunjuk rasa. Televisi pemerintah mengklaim tentara telah mengalami kemajuan dalam pertempuran melawan Tentara Kemerdekaan Kachin di Myanmar utara.

Di Myanmar barat, Pasukan Pertahanan Chinland yang baru dibentuk mengatakan telah menguasai kamp militer. Tentara tidak mengomentari laporan tersebut.

Junta militer mengambil alih kekuasaan dengan menuduh ada kecurangan dalam pemilihan November yang dimenangkan telak oleh partai Aung San Suu Kyi, tetapi kecurangan itu dibantah oleh komisi pemilihan umum Myanmar.

Baca juga: Puluhan Perwira Angkatan Udara Myanmar Membelot Sejak Kudeta Militer 1 Februari

REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

9 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

12 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

12 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

13 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

15 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya