Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Militer Myanmar Culik Remaja dan Anak-anak untuk Tekan Perlawanan Warga

image-gnews
Para pendemo berlari menghindari serangan dari aparat selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Ahad, 28 Maret 2021. Aparat dianggap tidak pandang bulu saat menertibkan para pendemo. REUTERS / Stringer
Para pendemo berlari menghindari serangan dari aparat selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Ahad, 28 Maret 2021. Aparat dianggap tidak pandang bulu saat menertibkan para pendemo. REUTERS / Stringer
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai upaya dilakukan Militer Myanmar untuk menekan perlawanan warga. Dikutip dari Channel News Asia, salah satu strategi terbaru mereka bukan lagi menembak demonstran di tengah unjuk rasa, tetapi menculik remaja-remaja yang menjadi pendorong perlawanan. Mereka termasuk dalam barisan 3500 orang yang diculik oleh Militer Myanmar sejak kudeta pada 1 Februari lalu.

UNICEF, lembaga perlindungan anak-anak dari PBB, membenarkan hal itu terjadi. Mereka berkata, setidaknya ada 1000 kasus di mana remaja dan anak-anak ditangkap secara sepihak atau diculik oleh Militer Myanmar. Tak berhenti di situ, UNICEF mengatakan Militer Myanmar juga tidak memberikan akses kepada keluarga ataupun pengacara untuk menemui mereka yang ditangkap.

Menurut organisasi HAM Fortify Rights, penculikan tersebut adalah teknik lama Militer Myanmar. Mereka sudah melakukannya beberapa kali untuk menebar ketakutan dan menekan gerakan perlawanan rakyat. Adapun tekniknya adalah menculik anak-anak dan remaja di malam hari, ketika mereka berada di rumah atau sedang bermain di jalanan. Beberapa berakhir meninggal, dipenjara, bahkan menghilang tanpa jejak.

"Ini sudah jelas-jelas masuk ke situasi penghilangan paksa...Kami mendokumentasikan upaya-upaya penangkapan secara sepihak yang sistematik dan luas," ujar Co-founder Fortify Rights, Matthew Smith, Kamis, 6 Mei 2021.

Asoasiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik (AAPP) menambahkan bahwa dari 3500 orang yang telah ditahan oleh Militer Myanmar, tidak sedikit yang masih berusia remaja. Dari 419 orang yang usianya diketahui, dua per tiganya berusia di bawah 30 tahun dan 78 di antaranya adalah remaja.

Orang-orang bereaksi saat mereka menghadiri pemakaman Khant Nyar Hein, mahasiswa kedokteran berusia 19 tahun yang ditembak dan dibunuh selama tindakan keras pasukan keamanan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta di Yangon, Myanmar, 16 Maret 2021. REUTERS/Stringer

AAPP menyakini angka yang mereka miliki saat ini belum sepenuhnya representatif. Hal tersebut menimbang masif-nya penangkapan yang dilakukan oleh Militer Myanmar.

"Militer Myanmar mencoba mengubah penduduk sipil, buruh, remaja, dan anak-anak menjadi musuh. Jika mereka tidak bisa dibunuh, setidaknya upaya perlawanan mereka bisa dihentikan," ujar Sekretaris AAPP, Ko Bo Kyi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Militer Myanmar membantah apa yang dinyatakan oleh AAPP. Mereka bahkan balik menuding AAPP sebagai organisasi yang tak berdasar sehingga data-data dari mereka tak bisa dipercaya.

"Kami tidak melakukan penangkapan berdasarkan gender atau usia tertentu. Kami hanya melakukan penangkapan terhadap mereka yang menciptakan kerusuhan, unjuk rasa, atau apapun yang berkaitan dengan hal tersebut," ujar juru bicara Militer Myanmar Aye Thazin Myint.

Kesaksian warga berkata berbeda. Seorang warga Yangon, Shwe, mengatakan adiknya yang berusia 15 tahun hilang tanpa jejak sejak Militer Myanmar melakukan operasi penangkapan. Pada suatu malam, kata ia, adiknya tak kembali ke rumah saat Militer Myanmar tiba-tiba berpatroli.

Ketika penangkapan oleh Militer Myanmar terjadi, adik dari Shwe tengah nongkrong-nongkrong di sebuah bengkel bersama teman-temannya. Shwe lari ke bengkel tersebut ketika mendengar suara tembakan dan teriakan meminta pertolongan. Setibanya Shwe di bengkel, apa yang tersisa hanyalah sandal dan jejak darah di lantai.

Baca juga: Bungkam Penentang Kudeta Militer, Junta Militer Myanmar Larang Televisi Satelit

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

23 menit lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

1 hari lalu

Fadli Zon Dorong Perdamaian Myanmar

Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, memimpin pertemuan bilateral yang penting dengan Delegasi Parlemen Myanmar dalam Pengasingan di Sidang Parlemen Dunia (IPU) di Jenewa, Swiss.


Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

2 hari lalu

Seorang pria memegang perangkat rakitan selama protes menentang kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Sabtu, 27 Maret 2021. REUTERS / Stringer
Bentrok di Rakhine, MER-C Minta Rumah Sakit Tak Diusik Pihak Bertikai Myanmar

Ketua Presidium MER-C berharap Rumah Sakit Indonesia di Rakhine menjadi tempat netral di tengah konflik bersenjata Myanmar.


Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

3 hari lalu

Pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih melalui kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade tentara pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, 27 Maret 2021. REUTERS/Stringer
Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.


Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

8 hari lalu

Dua orang anak bermain di lokasi  kapal mengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di pantai desa  Ie Meule, kecamatan Suka Jaya, Pulau Sabang, Aceh, Sabtu 2 Desember 2023.  Sebanyak 139 imigran etnis Rohingya terdiri dari laki laki,  perempuan dewasa dan anak anak menumpang kapal kayu kembali mendarat di Pulau Sabang, sehingga total jumlah imigran di Aceh tercatat  sebanyak 1.223 orang. ANTARA FOTO/Ampelsa
Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka


Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

8 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi yang sekarang kosong terlihat di tepi danau Inya Yangon, 4 Juli 2009. REUTERS/Louis Charbonneau
Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu


UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

10 hari lalu

Peserta mengangkat poster saat melakukan aksi bela Palestina di Kedutaan Besar Mesir, Menteng, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. Massa mendesak pemerintahan Mesir untuk membuka jalur bantuan kemanusiaan di Rafah guna mencegah kelaparan di Gaza akibat konflik antara Hamas dan Israel. TEMPO/ Febri Angga Palguna
UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.


Ridwan Kamil Kurator IKN Berikan Contoh Negara yang Gagal Memindahkan Ibu Kota

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Ridwan Kamil saat meninjau proyek Tol IKN seksi 3A di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu, 1 November 2023. Tol IKN yang menghubungkan Balikpapan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan jarak 57 kilometer itu telah mencapai progres 55 persen. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Ridwan Kamil Kurator IKN Berikan Contoh Negara yang Gagal Memindahkan Ibu Kota

Ridwan Kamil pernah ingatkan Jokowi, IKN harus layak huni dan manusiawi jangan sampai gagal seperti pemindahan ibu kota baru di beberapa negara.


Ditunjuk Jokowi Jadi Kurator IKN, Ridwan Kamil Belajar dari Kegagalan Malaysia dan Myanmar

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju di IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Mensesneg Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Wakil Kepala Otorita IKN, dan Ridwan Kamil turut serta dalam obrolan pagi di tengah rindang pepohonan IKN tersebut. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Ditunjuk Jokowi Jadi Kurator IKN, Ridwan Kamil Belajar dari Kegagalan Malaysia dan Myanmar

Ridwan Kamil mengatakan bahwa IKN harus menjadi kota yang layak huni dan manusiawi, menghindari terulangnya kegagalan Malaysia dan Myanmar


Profil Myanmar, negara yang terletak paling utara di ASEAN

23 hari lalu

Myanmar/Unsplash
Profil Myanmar, negara yang terletak paling utara di ASEAN

Profil Myanmar yang merupakan negara kawasan Asia Tenggara yang terletak di utara sebagai anggota ASEAN.