Mantan Sniper Israel Buat Lukisan dengan Senjata Api

Kamis, 6 Mei 2021 08:00 WIB

Mantan penembak jitu tentara Israel David Roytman, yang menggunakan lapangan tembak langsung sebagai studio lukis dan senjata sebagai kuas untuk membuat karya seninya, menggunakan pistol untuk menembak ke kantong cat yang tergantung di antara moncong dan kanvas, di lapangan tembak di Ashdod, Israel, 11 April 2021. [REUTERS / Amir Cohen]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan sniper tentara Israel David Roytman menggunakan senjata api untuk membuat lukisan dengan menembak cat ke arah kanvas.

Roytman menggunakan pistol untuk menembak kantong berisi cat, yang kemudian memercik ke kanvas papan kayu sehingga menciptakan karya seni. Di negara asalnya Ukraina, ia membuat lukisan dengan cara yang sama dengan menggunakan meriam tank era Perang Dunia Kedua.

Mantan penembak jitu tentara Israel David Roytman, yang menggunakan lapangan tembak langsung sebagai studio dan senjata api sebagai kuas untuk membuat karya seninya, memberi isyarat saat ia mengendarai Tank Tiger I era Perang Dunia Kedua sambil membuat salah satu karyanya, di wilayah Kyiv, Ukraina 27 April , 2021. Gambar diambil 27 April 2021. [REUTERS / Gleb Garanich]

Roytman, 42 tahun, menyebut metode melukis seperti itu sebagai cara untuk mengusir kenangan buruk dari pengalaman tempurnya di masa lalu.

"Ini penyembuhan saya dengan seni. Saat saya menembak - bukan pada orang, tidak dalam perang, tidak selama dinas militer - saya melakukan ini untuk, katakanlah, kesenangan, cara saya mengatakan sesuatu kepada dunia. Itu membuat saya merasa damai," kata Roytman, dikutip dari Reuters, 5 Mei 2021.

Advertising
Advertising

Orang-orang menyesuaikan kanvas saat mereka membantu mantan penembak jitu tentara Israel David Roytman, yang menggunakan lapangan tembak langsung sebagai studio dan senjata api sebagai kuas untuk membuat karya seninya, di wilayah Kyiv, Ukraina, 27 April 2021.[REUTERS / Gleb Garanich]

Di tengah percikan dan lubang yang dihasilkan, ia menyelipkan huruf-huruf dalam bahasa Ibrani, Inggris, dan Rusia, yang tampaknya secara acak, lantas mengajak orang yang melihat menebak sendiri kata-katanya.

Dua puluh karya yang tidak biasa telah terjual antara US$ 5.000 (Rp 72 juta) dan US$ 10.000 (Rp 144 juta), kata Roytman, yang juga merancang Judaica kelas atas, karya seni yang berkaitan dengan Yudaisme.

"Pesan seninya adalah setiap orang perlu berpikir, ketika mereka mengirim anak laki-laki mereka untuk berperang, untuk melindungi negara mereka - mereka perlu ingat bahwa ketika mereka kembali mereka membutuhkan dukungan," kata mantan sniper itu, menyinggung kesehatan mental para veteran.

Baca juga: Mengenal Sniper Perempuan Paling Mematikan Perang Dunia II

REUTERS

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

3 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

4 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

4 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

5 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

5 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

5 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

6 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

6 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

6 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya