Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dijuluki Picasso, Mikail Akar Anak yang Pandai Melukis

image-gnews
Anak jenius Mikail Akar, 9 tahun, dari Jerman yang pandai menggambar dan dijuluki Picasso. Sumber: AFP/asiaone.com
Anak jenius Mikail Akar, 9 tahun, dari Jerman yang pandai menggambar dan dijuluki Picasso. Sumber: AFP/asiaone.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mikail Akar, 7 tahun, sekilas tampak seperti anak-anak seumurannya. Namun yang membedakan Akar dengan anak-anak lainnya yakni dia telah berhasil mengambil alih panggung seni internasional.

Akar yang lahir di Kota Cologne, Jerman, pada 2012, adalah anak yang sangat pandai melukis. Dia bahkan dijuluki sebagai ‘Picasso Pra-Sekolah’ oleh media-media Jerman. Lukisan Akar terjual dengan harga ribuan euro atau lebih dari Rp 15 juta, dimana pembelinya orang-orang dari berbagai belahan dunia. 

"Di usianya yang baru tujuh tahun, ia lahir untuk dunia seni," kata Kerem Akar, ayah yang sekaligus manajer Akar. 

Ayah Akar menemukan bakat Mikail secara kebetulan beberapa tahun yang lalu, ketika dia memberikan Akar kado ulang tahun yang ke-4 berupa sebuah kanvas dan beberapa cat sidik jari.

"Kami sudah membelikannya cukup mobil-mobilan dan action figure, jadi kami punya ide untuk memberinya kanvas. Secara mengejutkan, lukisan pertama terlihat fantastis, yang awalnya saya mengira istri saya yang melukisnya," kata Kerem Akar.

Pada lukisan Akar yang kedua dan ketiga, semua bagus-bagus. Walhasil, ayah Akar pun sangat yakin putranya punya bakat melukis.  

Bakat Akar terlihat dalam koleksi terbarunya, hasil kolaborasi dengan bintang sepak bola Jerman dan Bayern Munich, Manuel Neuer. Satu lukisannya baru-baru ini dijual seharga 11.000 euro atau sekitar Rp 169 juta. Hasil penjualan lukisan itu disumbangkan bagi anak-anak yang membutuhkan bantuan.

Ledakan warna yang mengingatkan orang-orang pada Jackson Pollock, karya itu adalah ciri khas gaya ekspresionis abstrak Akar. Dalam wawancara dengan media, Akar mengatakan dia mengidolakan Jakson Pollock, Michael Jackson dan Jean-Michel Basquiat.

Dia juga telah mengembangkan tekniknya sendiri, termasuk menerapkan cat dengan meninju kanvas dengan sarung tinju ayahnya.

Pada presentasi karya baru Akar di sebuah galeri pribadi di Berlin Desember 2019 lalu, seorang pengunjung mengatakan dia dibuat kagum setelah mengetahui bahwa pelukis lukisan-lukisan indah itu seorang anak yang baru masuk SD.

"Keseimbangan dan harmoni komposisi - saya tidak akan mengharapkan itu dari seorang anak," Arina Daehnick, fotografer dari Berlin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diana Achtzig, direktur Galeri Achtzig untuk Seni Kontemporer di Berlin, mengatakan dia terkesan dengan imajinasi dan variasi yang dilakukan Akar.

"Selama dia memiliki seseorang yang mendukungnya dan tidak mengeksploitasinya, maka dia memiliki masa depan yang cerah di depannya," imbuhnya.

Anak jenius Mikail Akar, 9 tahun, dari Jerman yang pandai menggambar dan dijuluki Picasso. Sumber: AFP/asiaone.com

Kendati pandai melukis, Akar mengaku bercita-cita ingin menjadi atlit sepak bola. Sebab melukis cukup melelahkan baginya dan terkadang butuh waktu lama.

Ayah Akar pun memastikan dia dan istrinya tidak mendorong putra mereka terlalu keras dan berusaha melindunginya dari popularitas.

"Dia hanya melukis kalau dia mau. Kadang itu seminggu sekali, kadang sebulan sekali," imbuhnya.

Namun ayah Akar juga mengakui bahwa hidupnya telah berubah secara drastis sejak menemukan bakat putranya, dia juga berkata bahwa ia dan istrinya sekarang hidup untuk seni. Sejak Akar terkenal, Karem Akar, 38 tahun,  yang mantan salesman dan agen rekrutmen, beralih menjadi manajer putranya.

Akar sekarang memiliki lebih dari 40.000 pengikut di Instagram, dan akan memamerkan karya lukisnya di luar negeri untuk pertama kalinya pada musim semi 2020. 

 asiaone.com | Galuh Kurnia Ramadhani

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Edisi Kedua Festival Film Jerman "KinoFest" Resmi Dibuka di Jakarta

1 hari lalu

Pembukaan Festival Fillm Jerman Kinofest 2023
Edisi Kedua Festival Film Jerman "KinoFest" Resmi Dibuka di Jakarta

Edisi kedua KinoFest, festival film Jerman tahunan dari GoetheInstitut, secara resmi dibuka


Gangguan Penglihatan Anak Usia Sekolah Naik, akibat Tingginya Penggunaan Gawai?

2 hari lalu

Seorang guru mengaji sedang melakukan uji penglihatan mata saat pembagian 3.000 kaca mata gratis di kantor Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF) di Kertajaya, Surabaya, (8/4). Program ini untuk guru mengaji yang mengalami gangguan mata. TEMPO/Fully Syafi
Gangguan Penglihatan Anak Usia Sekolah Naik, akibat Tingginya Penggunaan Gawai?

IROPIN menyebut kasus gangguan penglihatan pada anak usia sekolah mengalami peningkatan diduga akibat tingginya frekuensi penggunaan gawai.


Lionel Messi Ungkap Keinginannya Punya Anak Lagi dengan Antonella Roccuzzo

2 hari lalu

Foto keluarga pasangan Lionel Messi dan Antonella Rocuzzo/Foto: Instagram/Antonella Rocuzzo
Lionel Messi Ungkap Keinginannya Punya Anak Lagi dengan Antonella Roccuzzo

Lionel Messi dan Antonella Roccuzzo sudah memiliki tiga putra, yaitu Thiago, Mateo, dan Ciro.


Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

2 hari lalu

Seorang anak imigran menangis dalam operasi penyelamatan di laut Mediterrania, 20 Oktober 2016. Menurut penjaga pantai Italia sebanyak 1.400 migrant berhasil diselamatkan di lepas pantai Libya. Yara Nardi/Italian Red Cross press office/Handout via REUTERS
Jerman Tak Bisa Terima Lebih Banyak Migran

Jerman prihatin pada Italia yang kewalahan menerima gelombang masuknya migran, sementara Jerman pun Jerman tidak bisa menerima lebih banyak migran


Jerman Akan Berlakukan Pembatasan Peralatan 5G dari Cina

3 hari lalu

Ilustrasi 5G. REUTERS
Jerman Akan Berlakukan Pembatasan Peralatan 5G dari Cina

Saat ini diperkirakan sebesar 59 persen Jaringan Akses Radio (RAN) 5G di Jerman menggunakan komponen produksi Huawei.


Pelatih Timnas Turki Stefan Kuntz Dipecat setelah Mengkritik Para Pemainnya

4 hari lalu

Stefan Kuntz. REUTERS/Murad Sezer
Pelatih Timnas Turki Stefan Kuntz Dipecat setelah Mengkritik Para Pemainnya

Stefan Kuntz mengatakan para pemain timnas Turki tak menampilkan performa terbaiknya saat dikalahkan Jepang 2-4.


Kapten Timnas U-17 Muhammad Iqbal Gwijangge Ungkap Pesan Bima Sakti selama TC di Jerman

4 hari lalu

Kapten timnas U-17 Indonesia Iqbal Gwijangge saat ditemui seusai latihan di Lapangan A Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu, 16 September 2023. TEMPO/Randy
Kapten Timnas U-17 Muhammad Iqbal Gwijangge Ungkap Pesan Bima Sakti selama TC di Jerman

Menurut Muhammad Iqbal Gwijangge, timnas U-17 menjalani latihan adaptasi cuaca dan lapangan.


Menlu Retno: Kanselir Jerman Olaf Scholz akan Kunjungi Indonesia

4 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz. REUTERS/Annegret Hilse
Menlu Retno: Kanselir Jerman Olaf Scholz akan Kunjungi Indonesia

Kanselir Jerman Olaf Scholz akan mengunjungi Indonesia, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai bertemu dengan delegasi Jerman


Ukraina Tolak 10 Tank Leopard Jerman, Klaim Kondisinya Buruk

4 hari lalu

Tentara Ukraina berdiri di samping tank tempur utama Leopard 1A5 selama hari media Misi Bantuan Militer Uni Eropa untuk mendukung Ukraina (EUMAM Ukraina) di Klietz, Jerman 17 Agustus 2023. REUTERS/Annegret Hilse
Ukraina Tolak 10 Tank Leopard Jerman, Klaim Kondisinya Buruk

Ukraina menolak 10 tank Leopard 1A5 dari Jerman, mengklaim tank tersebut perlu diperbaiki.


Anak Kuliah dan Hidup Terpisah, Apa yang Paling Dikhawatirkan Orang Tua?

5 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Anak Kuliah dan Hidup Terpisah, Apa yang Paling Dikhawatirkan Orang Tua?

Apa yang dikhawatirkan orang tua ketika anak kuliah di tempat yang jauh dan harus hidup terpisah? Berikut hasil survei mengenai kekhawatiran orang tua