Menteri Luar Negeri Filipina Usir Kapal Cina dari Laut Cina Selatan via Twitter

Selasa, 4 Mei 2021 22:30 WIB

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin terlihat saat berbicara dengan Wakil Perdana Menteri Vietnam dan Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh di Wisma Pemerintah di Hanoi, Vietnam 8 Juli 2019. [REUTERS / Kham]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar negeri Filipina pada Senin mengusir kapal Cina keluar dari perairan Filipina di Laut Cina Selatan dalam kicauan blak-blakan di Twitter.

Komentar Menteri Luar Negeri Teodoro Locsin mengikuti protes Manila atas apa yang disebut kehadiran ilegal ratusan kapal Cina di dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 370 km Filipina.

"Cina, teman saya, seberapa sopan saya bisa mengatakan ini? Begini...O...KELUAR DARI SINI SIALAN," kicau Locsin di akun Twitter pribadinya, dikutip dari Reuters, 4 Mei 2021.

Ketika ditanya apakah Malacañang (Istana Kepresidenan Filipina) menyetujui penggunaan umpatan Locsin dalam kicauan tersebut, juru bicara Presiden Duterte Harry Roque menjawab, "Kami tidak akan mencampuri hak Menteri Locsin untuk kebebasan berbicara," Inquirer melaporkan.

Advertising
Advertising

Roque menegaskan kembali bahwa kebijakan Presiden di Laut Filipina Barat akan selalu "berhati-hati, terhitung, dikalibrasi", dengan Manila menjaga hubungan baik dengan Beijing, tetapi tidak pernah melepaskan klaim dan hak kedaulatan Filipina di daerah tersebut.

Kedutaan Besar Cina di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pejabat Cina sebelumnya mengatakan kapal-kapal di Whitsun Reef yang disengketakan adalah kapal penangkap ikan yang berlindung dari laut yang ganas.

Personel Penjaga Pantai Filipina berpatroli di dekat kapal Cina yang diyakini diawaki oleh personel milisi maritim Cina di Whitsun Reef, Laut Cina Selatan, dalam foto yang dipublikasi oleh penjaga Pantai Filipina pada Kamis, 15 April 2021. Filipina menuduh Cina telah mengumpulkan lebih dari 240 kapal di perairan teritorial negara Asia Tenggara itu. [Philippine Coast Guard via REUTERS]

Menanggapi permintaan komentar, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengulangi pernyataan 28 Maret oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang mengatakan Amerika Serikat "mendukung mitra Filipina dalam menghadapi tekanan milisi maritim (Cina) di Laut Cina Selatan."

"Seperti yang telah kami nyatakan sebelumnya, serangan bersenjata terhadap angkatan bersenjata Filipina, kapal atau pesawat sipil di Pasifik, termasuk di Laut Cina Selatan, akan mendorong kewajiban kami berdasarkan Perjanjian Pertahanan Bersama AS-Filipina," kata juru bicara Deplu AS.

Cina mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, yang dilalui sekitar US$ 3 triliun (Rp 43 ribu triliun) perdagangan kapal setiap tahun. Pada tahun 2016, pengadilan arbitrase di Den Haag memutuskan bahwa klaim tersebut tidak sesuai dengan hukum internasional.

Dalam sebuah pernyataan pada Senin, Kementerian Luar Negeri Filipina menuduh penjaga pantai Cina "membayangi, memblokir, melakukan manuver berbahaya, dan mengintimidasi radio dari kapal penjaga pantai Filipina."

Pada hari Minggu, Filipina berjanji untuk melanjutkan latihan maritim di ZEE Laut Cina Selatan sebagai tanggapan atas protes Cina untuk menghentikan latihan tersebut.

Baca juga: Kapal Induk Milik Beijing Latihan Militer di Laut Cina Selatan

REUTERS | INQUIRER

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

1 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

9 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

10 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

15 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

19 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

1 hari lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

1 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

2 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya