Al Qaeda Janji Akan Terus Lawan Amerika Meski Pasukan AS Pergi dari Afganistan

Sabtu, 1 Mei 2021 06:00 WIB

Tentara A.S. dari Peleton ke-2, artileri medan baterai 2-8, menembakkan artileri howitzer di pangkalan Seprwan Ghar di distrik Panjwai, provinsi Kandahar, Afghanistan selatan, 12 Juni 2011. Presiden Joe Biden akan menarik semua pasukan AS dari Afghanistan pada 11 September. REUTERS/Baz Ratner/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Al Qaeda mengatakan perang melawan Amerika Serikat akan terus berlanjut di segala front meski AS menarik pasukannya dari Afganistan.

Joe Biden memulai penarikan pasukan AS dari Afganistan yang akan keluar sepenuhnya pada 9 September 2021, 20 tahun peringatan teror 9/11, mengakhiri perang terlama Amerika Serikat.

Dua sumber operasi Al Qaeda mengatakan kepada CNN akan terus melanjutkan perang terhadap Amerika kecuali AS keluar dari dunia Islam.

Akhir pekan ini juga menandai peringatan ke 10 tahun sejak Osama Bin Laden, dalang serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat, dibunuh oleh pasukan operasi khusus AS, Seal Team 6, di dalam kompleks berdinding tinggi kota Abbottabad, Pakistan.

Dikutip dari CNN, 30 April 2021, Al Qaeda berencana untuk kembali setelah pasukan AS meninggalkan Afganistan, bekerja sama sekali lagi dengan Taliban.

Advertising
Advertising

Dua sumber Al Qaeda memuji Taliban karena tetap bersitahan dan berperang dengan AS. "Terima kasih kepada warga Afganistan atas perlindungan rekan seperjuangan, banyak front jihad seperti itu telah berhasil beroperasi di berbagai belahan dunia Islam untuk waktu yang lama," kata juru bicara itu.

Al Qaeda menyatakan kemenangan Perang Afganistan sebagai kemenangannya. "Amerika sekarang dikalahkan," dan serupa dengan penarikan Uni Soviet tiga dekade lalu dari Afganistan.

"Perang AS di Afganistan memainkan peran kunci dalam memukul ekonomi AS," kata Al Qaeda.

Pemimpin Al Qaeda saat ini, Ayman al-Zawahiri yang kurang karismatik, hanya muncul secara virtual dan terdengar hanya dalam rilis propaganda sesekali. Namun, kelompok tersebut masih melihat dirinya sebagai pemimpin bagi militan lainnya. Afiliasi Al Qaeda beroperasi di Yaman, Suriah, Somalia, dan Afrika utara.

Ayman al-Zawahiri [cnn]

Anggota parlemen AS mengecam utusan perdamaian Afganistan Presiden Joe Biden pada Selasa tentang bagaimana perempuan akan dilindungi jika Taliban mengambil kendali setelah pasukan AS mundur.

"Saya tidak percaya dalam keadaan apa pun bahwa Senat Amerika Serikat akan mendukung bantuan untuk Afganistan, terutama di bawah program Bank Dunia yang memberikan dukungan anggaran, jika Taliban telah mengambil peran pemerintahan yang mengakhiri kemajuan masyarakat sipil dan membatalkan hak-hak perempuan, kata Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Menendez, dikutip dari Reuters.

Pada 14 April Joe Biden mengumumkan rencana penarikan pasukan AS, tetapi berjanji terus mendukung pasukan keamanan Afganistan, serta melindungi hak perempuan dan anak-anak.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan pemerintahan Joe Biden bekerja sama dengan Kongres untuk menyediakan hampir US$ 300 juta (Rp 4,3 triliun) bantuan sipil ke negara itu.

Anggota Kongres, banyak dari mereka yang skeptis tentang rencana untuk membawa pulang 2.500 tentara yang tersisa, khawatir kepergian mereka akan menyerahkan kendali kepada Taliban, yang sangat membatas hak perempuan Afganistan selama berkuasa pada tahun 1996-2001.

Jika memang Taliban memiliki relasi dekat dengan Al Qaeda, Taliban bisa bersekongkol dengan Al Qaeda dalam perang melawan Amerika seperti sebelumnya.

Al Qaeda menjelaskan bahwa negara yang pernah menjadi basisnya untuk merencanakan serangan paling mematikan di tanah Amerika bebas untuk digunakan lagi.

"Amerika Serikat bukanlah masalah bagi saudara-saudara kita di Afganistan, tetapi karena pengorbanan dalam perang Afganistan, Amerika sekarang dikalahkan. Baik Partai Republik atau Demokrat - keduanya telah membuat keputusan akhir untuk mundur dari perang Afganistan," kata Al Qaeda.

Jika Taliban menepati janjinya kepada Joe Biden, maka semua ini hanyalah propaganda Al Qaeda, tetapi jika tidak, semua ancaman yang diprediksi akan terjadi.

Baca juga: Militer Amerika: Penarikan Pasukan Dari Afghanistan Telah Dimulai

CNN | REUTERS

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

2 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

6 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

7 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya