Kehabisan Vaksin COVID-19, India Tutup Pusat Vaksinasi di Mumbai

Jumat, 30 April 2021 13:00 WIB

Seorang perempuan bereaksi ketika dia menerima dosis COVISHIELD, vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Serum Institute of India, selama dimulainya "Festival Vaksinasi" empat hari di Mumbai, India, 11 April 2021. [REUTERS / Francis Mascarenhas]

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi pandemi COVID-19 di India kian genting dengan menipisnya persediaan vaksin. Bahkan, di pusat kegiatan ekonomi Mumbai, vaksin COVID-19 sudah habis yang memaksa seluruh tempat vaksinasi di sana tutup operasi.

Di saat bersamaan, angka kasus COVID-19 harian masih berada di kisaran 300 ribu kasus per hari. Menurut laporan Reuters, Jumat, 30 April 2021, India mencatatkan 386.452 kasus baru dan 3.498 kematian dalam 24 jam terakhir. Total nasional, India memiliki 18,7 juta kasus dan 208 ribu kematian akibat COVID-19 berdasarkan data Worldometer.

"Semua pusat vaksinasi di Mumbai akan tutup untuk tiga hari ke depan per Jumat ini karena habisnya stok vaksin COVID-19," menurut keterangan pemerintah setempat.

Secara nasional, India baru menyuntikkan kurang lebih 150 juta dosis vaksin COVID-19 terhadap warganya. Angka tersebut setara 11,5 persen dari total populasi India yang mencapai 1,4 miliar penduduk. Adapun jumlah penduduk yang telah menerima dua dosis ada 25 juta.

Menipisnya persediaan vaksin COVID-19 di India tak lepas dari habisnya bahan baku produksi vaksin di sana. Padahal, vaksinasi menjadi andalan India selama ini untuk menekan pandemi. Oleh karena itu, mereka harus mulai mencari bantuan bahan baku ataupun vaksin COVID-19 dari luar.

Reuters mengabarkan, India telah melobi berbagai negara untuk bisa mendapatkan vaksin COVID-19 dalam jumlah besar. Salah satunya adalah Amerika yang berniat menyumbangkan 60 juta dosis vaksin AstraZeneca-nya ke berbagai negara. PM India Narendra Modi dikabarkan melobi Presiden Joe Biden untuk bisa mendapatkan porsi terbesar dari donasi itu.

Kerabat menurunkan jenazah seseorang yang meninggal akibat Covid-19 ke dalam kuburan, di sebuah pemakaman di New Delhi, India, Kamis, 29 April 2021. REUTERS/Adnan Abidi

Kondisi itu jelas ironis dengan status India dulu. Sebelum pandemi meledak, 60 persen produksi vaksin global dikuasai oleh India. India memiliki salah satu produsen vaksin terbesar di dunia, Serum Institute of India (SII). Ketika WHO membentuk COVAX untuk meratakan distribusi vaksin, SII langsung digandeng untuk meningkat produksi vaksin.

Janji India kepada WHO, SII bakal memproduksi 200 juta dosis vaksin COVID-19 untuk 92 negara. Namun, gelombang kedua Pandemi COVID-19 merusak rencana itu. Sekarang gantian India yang membutuhkan bantuan karena stok vaksin COVID-19 yang ada sekarang tak cukup untuk kelompok prioritas maupun non-prioritas.

Penasihat Sains Pemerintah India, K. Vijay Raghavan, menyalahkan pemerintahannya sendiri soal buruknya situasi di India. Menurutnya, andaikan Pemerintah India tidak lengah ketika pandemi menurun di gelombang pertama, gelombang kedua bisa dihindari. Vaksinasi COVID-19 digenjot, menurutnya, tak akan sepenuhnya memecahkan masalah.

"Pada gelombang pertama ada upaya dari pemerintah pusat untuk memperkuat rumah sakit dan infrastruktur kesehatan. Namun, begitu gelombang pertama mereda, sense kedaruratan mereka juga berkurang."

"Mustahil meningkatkan kapasitas sistem kesehatan publik yang ada dalam waktu setahun untuk mengimbangi apa yang kita hadapi sekarang," ujar Raghavan pesimistis soal pandemi COVID-19 di India.

Baca juga: Warga India Patungan Sewa Jet Pribadi untuk Pergi ke Dubai

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

10 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

21 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya