TEMPO.CO, - Warga India dari komunitas ekspatriat di Uni Emirat Arab yang sedang terdampar di tanah airnya beramai-ramai memesan jet pribadi untuk membawa mereka ke Dubai. Mereka memanfaatkan pengecualian untuk pesawat bisnis swasta demi bisa keluar dari negaranya.
Pemerintah Uni Emirat Arab menangguhkan penerbangan komersial dari dan ke India sejak Ahad kemarin. Para jutawan India khawatir larangan penerbangan ini akan berlangsung lama.
T Patel, seorang pengusaha yang tinggal di Dubai, berusaha membawa istri dan tiga keponakannya yang saat ini terjebak di Bengaluru. “Saya sedang menjajaki opsi jet pribadi. Uang yang banyak tapi jika saya tidak punya cara lain untuk membawa mereka kembali, maka saya akan melakukannya,", katanya dikutip dari Aljazeera, Sabtu, 30 April 2021.
Setelah UEA menutup wilayah udaranya untuk mengekang penyebaran virus corona pada Maret tahun lalu, beberapa penduduk mengumpulkan dana untuk menyewa jet pribadi yang diizinkan terbang ke Dubai.
Patel membayar US$ 10.500 untuk membawa orang tua dan keponakannya ke Dubai, hampir 20 kali lipat biaya tiket reguler. "Saya menunggu selama dua bulan dan akhirnya menyewa jet pribadi seharga US$ 42 ribu, yang biayanya dibagi oleh beberapa penduduk yang sama-sama putus asa," katanya.
Lain Patel, lain pula Purushothaman Nair. Ia mengatakan dia siap menghabiskan banyak uang demi bisa kembali ke UEA. “Saya dan istri saya datang ke India hanya 10 hari. Kami harus terbang kembali ke Dubai dengan biaya berapa pun,” katanya kepada kantor berita AFP.
Lusinan penerbangan pesawat sewa tercatat mengirim penumpang dari India ke Dubai pada hari-hari sebelum larangan penerbangan yang baru diberlakukan. Perusahaan penyewaan pesawat membenarkan adanya lonjakan permintaan.
Sebuah jet berkapasitas 13 kursi yang terbang dari Mumbai ke Dubai berharga antara US$, 35 ribu dan US$ 38 ribu atau hampir 35 kali lipat dari harga tiket biasa. Harga penerbangan dari kota lain bahkan lebih tinggi.
Ketika permintaan melonjak, operator berusaha keras untuk mengklarifikasi aturan seputar pesawat pribadi yang mendarat di UEA. “Penerbangan sewaan perlu mendapat persetujuan dari Otoritas Penerbangan Sipil Umum dan kementerian luar negeri untuk beroperasi. Tapi kami tidak tahu siapa yang dibebaskan untuk bepergian," kata Tapish Khivensra, CEO Enthrall Aviation Private Jet Charter.
Penerbangan sipil mengatakan warga negara UEA, diplomat, delegasi resmi dan pesawat pengusaha dikecualikan dari larangan tersebut, asalkan penumpang menjalani karantina 10 hari.
India saat ini sedang dilanda gelombang kedua Covid-19 yang menghancurkan. Pada Kamis kasus hariab bertambah 379.257 dan 3.645 kematian. Negara paling terinfeksi kedua di dunia ini telah mencatat hampir 18,4 juta kasus sejauh ini, dengan hampir 205 ribu meninggal.
Baca juga: Setiap Hari Kasus Covid-19 di India Bertambah 300 Ribu
Sumber: ALJAZEERA