Turki akan Lockdown Total Meski Kasus Covid-19 Menurun

Selasa, 27 April 2021 21:00 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan anggota parlemen dari Partai AK (AKP) yang berkuasa selama pertemuan di parlemen Turki di Ankara, Turki, 10 Februari 2021. [Murat Cetinmuhurdar / PPO / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan akan memberlakukan karantina wilayah atau lockdown total secara nasional mulai 29 April hingga 17 Mei. Hal ini Turki lakukan untuk memutus rantai penularan Covid-19.

"Kami perlu segera memangkas jumlah kasus kami menjadi di bawah 5 ribu agar tidak ketinggalan. Jika tidak, kami pasti akan menghadapi biaya besar di setiap bidang, mulai dari pariwisata hingga perdagangan dan pendidikan," kata Erdogan dikutip dari Reuters, Selasa, 27 April 2021.

Ia menjelaskan pemerintah akan memastikan langkah-langkah penguncian ini akan dilaksanakan dengan cara yang paling ketat. "Untuk memastikan mereka memberikan hasil yang kami cari," ucap dia.

Advertising
Advertising

Kementerian Kesehatan Turki mencatat 37.312 infeksi COVID-19 baru dan 353 kematian dalam 24 jam terakhir. Angka penularan mengalami penurunan tajam dari pertengahan April tetapi masih menjadi jumlah kasus tertinggi keempat di dunia dan yang terburuk berdasarkan per kapita di antara negara-negara besar.

Erdogan mengatakan semua perjalanan antarkota akan membutuhkan persetujuan resmi, semua sekolah akan ditutup dan memindahkan pelajaran secara online, serta membatasi jumlah penumpang di transportasi umum.

Orang Turki harus tinggal di dalam rumah kecuali untuk belanja kebutuhan pokok dan perawatan medis yang mendesak. Kelompok tertentu termasuk pekerja layanan darurat dan karyawan di sektor makanan dan manufaktur akan dibebaskan.

Dua minggu lalu Turki mengumumkan jam malam dari jam 7 malam sampai pukul 5 pagi pada hari kerja, serta penguncian akhir pekan penuh, setelah kasus melonjak ke tingkat rekor, tetapi langkah-langkah tersebut terbukti tidak cukup untuk mengendalikan pandemi.

Total kasus harian di Turki mencapai puncaknya di atas 63 ribu pada 16 April sebelum turun tajam menjadi di bawah 39 ribu pada hari Minggu.

Total korban tewas akibat Covid-19 di Turki, sebuah negara berpenduduk 84 juta, mencapai 38.711 pada hari Senin.

Baca juga: Erdogan Minta Joe Biden Cabut Deklarasi Soal Pembantaian Armenia

Sumber: REUTERS

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

6 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

8 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

8 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya