Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Erdogan Minta Joe Biden Cabut Deklarasi Soal Pembantaian Armenia

image-gnews
Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri sholat jenazah 11 personel militer yang tewas dalam kecelakaan helikopter yang jatuh di tenggara Turki pada hari Kamis, di Masjid Ahmet Hamdi Akseki di Ankara Turki, 5 Maret 2021. Murat Cetinmuhurdar/Presidential press Office/Handout via REUTERS
Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri sholat jenazah 11 personel militer yang tewas dalam kecelakaan helikopter yang jatuh di tenggara Turki pada hari Kamis, di Masjid Ahmet Hamdi Akseki di Ankara Turki, 5 Maret 2021. Murat Cetinmuhurdar/Presidential press Office/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya memberikan pernyataan langsung soal deklarasi Amerika bahwa pembantaian Armenia oleh Ottoman di tahun 1915 adalah genosida. Erdogan menyebut deklarasi oleh Presiden Joe Biden itu mengganggu hubungan bilateral Turki - Amerika.

"Jika Amerika mengatakan (apa yang terjadi ke Armenia) adalah genosida, maka mereka harus bercermin dan menilai diri sendiri. Ingat apa yang terjadi pada suku pribumi di Amerika. Apa yang terjadi jelas,," ujar Erdogan, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 27 April 2021.

Diberitakan sebelumnya, Joe Biden akhirnya menepati janji kampanyenya dengan mengakui pembantaian warga Armenia oleh Kekaisaran Ottoman di tahun 1915 sebagai genosida. Keputusan itu ia ambil seiring dengan memburuknya hubungan Amerika dan Turki dalam berbagai isu mulai dari Suriah hingga pembelian sistem pertahanan udara dari Rusia.

Peristiwa genosida Armenia itu sendiri berkaitan erat dengan Perang Dunia I. Dalam perang itu Turki Ottoman, yang berada di pihak Jerman dan Kerajaan Austro-Hungarian, khawatir Armenia akan mendukung pihak lawan yakni Rusia. Rusia, pada saat itu, diketahui mengincar Konstantinopel (sekarang Istanbul) yang memegang akses atas laut hitam.

Khawatir warga Armenia yang tinggal di Ottoman akan benar-benar mendukung Rusia, kekaisaran mencap mereka sebagai ancaman nasional. Tak lama setelah itu, pembantaian dimulai dengan jumlah korban mencapai jutaan. Beberapa di antaranya tewas karena kelaparan atau kehausan ketika deportasi besar-besaran terhadap warga Armenia di Anatolia.

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

Erdogan melanjutkan dengan menyebut segala deklarasi yang dilakukan Joe Biden tidak berdasar, tidak benar, dan menyedihkan. Sebagai tindak lanjutnya, kata Erdogan, dirinya akan membentuk lagi komite investigasi akan peristiwa pembantaian itu dengan isi sejarawan dari Armenia dan Turki.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya berharap Presiden Amerika mau balik kanan atas langkah salah ini"

"Kita harus mengesampingkan perbedaan dan mulai melihat apa langkah yang bisa diambil untuk memperbaiki (hubungan bilateral). Jika tidak, kami tidak memiliki pilihan selain mengambil langkah atas hubungan yang rusak," ujar Erdogan yang bakal membahas keretakan Turki - Amerika dalam KTT NATO Juni ini. 

Selama ini, Erdogan menganggap Armenia melebih-lebihkan perihal peristiwa pembantaian oleh Kekaisaran Ottoman itu. Menurutnya, korban jiwa tidak mencapai 1,5 juta seperti yang diklaim Armenia, hanya 150 ribu orang. Ia juga membantah pembunuhan itu direncanakan secara sistemik, tetapi lebih ke konflik antar budaya.

Sebagai tambahan, dalam konflik Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan tahun lalu, Turki berada di pihak Azerbaijan. Ketika Amerika mengeluarkan deklarasi soal pembantaian oleh Kekaisaran Ottoman, Armenia mendukung deklarasi itu sementara Azerbaijan mengecamnya.

Baca juga: Dinyatakan Joe Biden Sebagai Genosida, Ini 5 Fakta Pembantaian Armenia 1915

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

8 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

3 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden berbincang dengan Pangeran Mohammed bin Salman saat mengunjungi Al Salman Palace, di Jeddah, Arab Saudi, 15 Juli 2022. Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS
5 Pemimpin Negara Muslim dan Timur Tengah yang Ucapkan Selamat Kepada Prabowo

Raja Salman hingga Presiden Uni Emirat Arab mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo dalam Pemilu 2024.


Top 3 Dunia: Ucapan Selamat dari Olaf Scholz dan Joe Biden untuk Prabowo

5 hari lalu

Orang-orang bersenjata melepaskan tembakan saat berlangsungnya konser musik di Balai Kota Crocus, di Krasnogorsk, wilayah Moskow, Rusia, 22 Maret 2024, Video obtained by Reuters/via REUTERS
Top 3 Dunia: Ucapan Selamat dari Olaf Scholz dan Joe Biden untuk Prabowo

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 23 Maret 2024 masih terkait kemenangan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih dalam pemilu 2024.


Presiden AS Joe Biden Telepon Prabowo, Ucapkan Selamat atas Kemenangan Pilpres

6 hari lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato di State Fairgrounds di Columbia, Carolina Selatan, AS, 27 Januari 2024. REUTERS/Tom Brenner/File Foto
Presiden AS Joe Biden Telepon Prabowo, Ucapkan Selamat atas Kemenangan Pilpres

Presiden Amerika Serikat Joe Biden melalui telepon pada Jumat mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto yang menjadi presiden RI terpilih


Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

6 hari lalu

Kilang minyak  Omsk, Rusia, 1 Desember  2020. REUTERS/Alexey Malgavko
Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.


FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

7 hari lalu

Petugas memadamkan api yang membakar depot minyak di kota Shakhtarsk (Shakhtyorsk) dekat Donetsk, Ukraina yang dikuasai Rusia, 27 Oktober 2022. REUTERS/Alexander Ermochenko
FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.


Perdana Menteri Israel Netanyahu Bersikeras Serang Rafah, di Mana Lokasinya?

8 hari lalu

Pengunjung berpose di depan replika tembok pembatas antara Rafah dan Kairo, di Rafah, Jalur Gaza selatan, 11 Juni 2017. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Perdana Menteri Israel Netanyahu Bersikeras Serang Rafah, di Mana Lokasinya?

Perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras akan menyerang wilayah Rafah yang menjadi satu-satunya tempat aman di Palestina saat ini.


5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

11 hari lalu

Nicholas Cage. AP/Vadim Ghirda
5 Film yang Dibintangi Nicolas Cage

Nicolas Cage salah satu aktor senior yang telah membintangi banyak film. Apa saja?


Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

11 hari lalu

Pendukung Presiden AS Donald Trump berunjuk rasa menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Tokyo, Jepang 20 Januari 2021. [REUTERS / Issei Kato]
Joe Biden Meledek Mental Donald Trump Tak Cocok Jadi Presiden

Joe Biden meledek Donald Trump dengan menyebutnya sudah tua dan tak cocok mentalnya untuk menjadi presiden Amerika Serikat