WHO: Situasi di India Lebih Dari Sekedar Menyedihkan

Selasa, 27 April 2021 08:00 WIB

Seorang pria duduk di samping jenazah korban meninggal akibat Covid-19, menjelang kremasi massal di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin, 26 April 2021. Kasus baru harian Covid-19 di India terus meningkat, hingga mencapai di atas 300.000 dalam sehari. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mengeluarkan peringatan perihal situasi pandemi COVID-19 di India. Menurut mereka, situasi di India lebih dari sekedar menyedihkan dengan jumlah kasus COVID-19 harian di sana sempat lima kali berturut-turut memecahkan rekor global. Per berita ini ditulis, India mencatatkan 319 ribu kasus dalam 24 jam terakhir.

"Situasi di India lebih dari sekedar menyedihkan," ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 27 April 2021

Ghebreyesus menyakinkan bahwa WHO mencoba segala hal yang mereka bisa untuk memberikan bantuan. Hal itu baik soal vaksin, peralatan medis, tenaga ahli, maupun alat pelindung diri.

Sebagai contoh, kata Ghebreyesus, WHO telah mengirimkan 2600 pakar dari berbagai bidang medis, mulai dari polio hingga tubercolosis, ke India. Mereka akan berperan untuk membantu otoritas kesehatan India yang kelimpungan menghadapi pandemi.

Seorang perempuan dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di dalam mobilnya di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah penyebaran COVID-19 di Ghaziabad, India, 24 April 2021. Menurut Worldometers, India tercatat memiliki total kasus sebanyak 16.610.481 kasus. REUTERS/Danish Siddiqui


Kepala Teknis WHO, Maria Van Kerkhove, menambahkan bahwa situasi di Indonesia tidaklah unik. Apa yang terjadi di sana, kata ia, bisa terjadi di negara lin yang lengah atau lalai dalam pengendalian COVID-19. Dalam kasus India, kelengahan itu terjadi karena mereka membiarkan warga untuk menyelenggarakan Gangga Festival atau mengikuti kampanye pemilu.

"Pertumbuhan kasus di India sungguh sungguh mengerikan. Situasi tersebut bisa terjadi di negara lain jika kita lengah. Kita dalam situasi yang rapuh," ujarnya.

Di lapangan, pandemi COVID-19 yang memburuk di India membuat sistem kesehatan di sana nyaris kolaps. Berbagai rumah sakit kehabiskan oksigen, tempat tidur, ataupun ruang perawatan intensif. Beberapa rumah sakit bahkan harus memulangkan beberapa pasien agar ada cukup ruang untuk mereka yang kondisinya lebih kritis atau mengantri di luar . Penampakan itu salah satunya terjadi di New Delhi.

Pada Ahad kemarin, 20 pasien di New Delhi meninggal akibat kekurangan oksigen bantuan. Beberapa rumah sakit di New Delhi sudah meminta Pemerintah Pusat untuk segera mengirimkan oksigen bantuan, namun proses itu tidak secepat harapan. Alhasil, banyak warga beralih ke pasar gelap untuk peralatan medis seperti tabung oksigen bantuan.

Baca juga: India Kembali Pecahkan Rekor Angka Kasus Harian COVID-19

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

1 hari lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

2 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

2 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya