India Kembali Pecahkan Rekor Angka Kasus Harian COVID-19

Senin, 26 April 2021 20:28 WIB

Seorang perempuan dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di dalam mobilnya di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah penyebaran COVID-19 di Ghaziabad, India, 24 April 2021. Menurut Worldometers, India tercatat memiliki total kasus sebanyak 16.610.481 kasus. REUTERS/Danish Siddiqui

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi pandemi COVID-19 di India kian genting. Gelombang kedua menyebabkan angka kasus harian di sana terus naik. Perkembangan terbaru, India mencatatkan 352 ribu kasus dan 2812 kematian akibat COVID-19 di mana merupakan rekor tertinggi di dunia saat ini. Malah, sepekan terakhir, India memecahkan rekor angka kasus harian COVID-19 tertinggi selama lima kali berturut-turut.

Imbas dari situasi itu, sistem kesehatan di India nyaris kolaps. Berbagai rumah sakit kehabiskan oksigen, tempat tidur, ataupun ruang perawatan intensif. Beberapa rumah sakit bahkan harus memulangkan beberapa pasien agar ada cukup ruang untuk mereka yang kondisinya lebih kritis atau mengantri di luar . Penampakan itu salah satunya terjadi di New Delhi.

"Situasi di New Delhi genting di mana juga dalam situasi lockdown hingga 3 Mei dan menghadapi kekurangan oksigen bantuan. Delhi tidak memproduksi oksigen bantuannya sendiri melainkan bergantung pada bantuan pusat," ujar Perdana Menteri Delhi, Arvind Kejriwal, Senin, 26 April 2021.

Sebagai gambaran betapa parahnya situasi di India, pada Ahad kemarin 20 pasien di New Delhi meninggal akibat kekurangan oksigen bantuan. Beberapa rumah sakit di New Delhi sudah meminta Pemerintah Pusat untuk segera mengirimkan oksigen bantuan, namun proses itu tidak secepat harapan.

Seorang pria dengan gangguan pernapasan menerima bantuan oksigen gratis di dalam mobilnya di Gurudwara (kuil Sikh), di tengah penyebaran COVID-19 di Ghaziabad, India, 24 April 2021. REUTERS/Danish Siddiqui


PM India Narendra Modi menjanjikan administrasinya bakal membangun 551 alat produksi oksigen bantuan. Mesin-mesin produksi itu, janji Modi, bakal berada di seluruh distrik. Walau begitu, tak semua mengandalkan apa yang ia sampaikan dan memilih mengandalkan pasar gelap untuk mendapatkan tabung oksigen bantuan.

"Setelah sukses menangani gelombang pertama, moral negeri ini begitu tinggi, penuh rasa percaya diri. Namun, 'badai' COVID-19 telah menggoncang negeri ini," ujar Modi.

Merespon situasi di India, berbagai negara bersiap memberikan bantuan. Amerika, pada Ahad kemarin, berjanji bakal mengirimkan alat pelindung diri, peralatan medis, test kit, ventilator, dan masih banyak lagi. Penasihat Medis Gedung Putih Antony Fauci pun menyatakan pengiriman surplus vaksin AstraZeneca ke India tengah dipertimbangkan.

Perdana Menteri India Narendra Modi menerima dosis COVAXIN, vaksin Covid-19 yang dikembangkan dalam negeri oleh Bharat Biotech India dan Dewan Riset Medis India, di rumah sakit All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi , India, 1 Maret 2021.[Biro Informasi Pers India melalui REUTERS]


Hal senada dilakukan oleh Inggirs yang bakal mengirimkan 600 perlengkapan medis ke India, termasuk konsentrator oksigen dan ventilator. Adapun bantuan itu, kata Pemerintah Inggris, adalah permintaan langsung dari Modi dan dijadwalkan tiba Selasa esok.

Tetangga dekat India, Pakistan, tak ketinggalan. Meski keduanya memiliki sejarah hubungan buruk, Pakistan memutuskan untuk tetap mengirim ventilator, alat pelindung diri, dan obat-obatan atas rasa solidaritas.

"Kami ingin menyampaikan solidaritas kami terhadap warga India seiring dengan gelombang baru COVID-19 yang tengah mereka hadapi. Doa kami untuk warga India agar mereka segera pulih dari pandemi ini," ujar PM Pakistan Imran Khan.

Baca juga: Bentuk Solidaritas, Burj Khalifa Menyala Dengan Warna Bendera India

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

10 jam lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

1 hari lalu

Partai Narendra Modi Bagikan Video Hasutan tentang Oposisi dan Komunitas Muslim India

Video animasi yang dibagikan oleh partai Perdana Menteri Narendra Modi menargetkan partai Kongres sebagai oposisi dan komunitas Muslim.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

3 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

3 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya