Bom Mobil di Hotel Mewah Pakistan Tewaskan Empat Orang, 11 Terluka

Kamis, 22 April 2021 06:30 WIB

Petugas pemadam kebakaran menyiram kendaraan yang terbakar ketika petugas penyelamat mencari yang terluka setelah ledakan bom mobil di sebuah hotel mewah di Quetta, Pakistan 21 April 2021. [REUTERS / Naseer Ahmed]

TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan bom mobil pada Rabu malam menghancurkan area parkir hotel mewah di kota Quetta, Pakistan barat daya, menewaskan empat orang dan melukai 11 lainnya, kata para pejabat.

Duta Besar Cina untuk Pakistan menginap di hotel, tetapi tidak ada di sana ketika bom meledak, kata Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sheikh Rashid Ahmad, dilaporkan Reuters, 22 April 2021.

Menteri Dalam Negeri Provinsi Ziaullah Lango mengatakan duta besar Cina baik-baik saja.

"Sebuah ledakan mengguncang area parkir Hotel Serena," kata pejabat polisi Nasir Malik kepada Reuters, mengatakan 11 orang terluka.

Seorang pejabat di rumah sakit sipil setempat, Waseem Baig, mengatakan empat orang tewas, dan beberapa lainnya dalam kondisi kritis.

Advertising
Advertising

"Sebuah mobil yang penuh dengan bahan peledak meledak di hotel," kata Ahmad kepada ARY News TV.

Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu.

"Itu adalah serangan bunuh diri di mana pembom bunuh diri kami menggunakan mobil yang berisi bahan peledak di hotel," seorang juru bicara kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) menulis dalam pesan teks kepada seorang wartawan Reuters.

Seorang petugas pemadam kebakaran menyiram kendaraan yang terbakar setelah ledakan bom mobil di sebuah hotel mewah di Quetta, Pakistan 21 April 2021. [REUTERS / Naseer Ahmed]

Duta Besar Cina Nong Rong pada hari sebelumnya bertemu dengan Kepala Menteri provinsi Jam Kamal di Quetta, menurut kicauan Twitter dari juru bicara pemerintah provinsi, Liaquat Shahwani.

"Saya baru saja bertemu dengannya. Dia dalam kondisi baik," kata Lango, menambahkan duta besar Cina akan menyelesaikan kunjungannya ke Quetta pada hari Kamis.

Kedutaan Besar Cina tidak berkomentar terkait ledakan bom bunuh diri.

Hotel yang dijaga dengan baik ini terletak di sebelah Konsulat Iran dan gedung parlemen provinsi. Quetta adalah ibu kota provinsi Balochistan barat daya yang kaya mineral yang berbatasan dengan Iran dan Afganistan, yang telah lama menjadi tempat pemberontakan tingkat rendah oleh kaum nasionalis lokal, yang menginginkan lebih banyak bagian dalam sumber daya regional.

Provinsi ini adalah rumah bagi pelabuhan laut dalam Gwadar yang baru diperluas, yang merupakan pokok dari investasi US$ 65 miliar (Rp 944 triliun) yang direncanakan di koridor ekonomi Belt and Road Initiative Cina.

Tidak jelas apakah duta besar Cina atau anggota delegasinya menjadi sasaran serangan bom mobil itu, tetapi warga negara Cina dan aset mereka di wilayah tersebut pernah diserang oleh militan Taliban dan pemberontak nasionalis Pakistan.

Baca juga: Wakil Gubernur Kabul Tewas dalam Serangan Bom di Ibu Kota Afganistan

REUTERS

Berita terkait

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

14 jam lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

1 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

1 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

1 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

1 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

2 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

3 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

3 hari lalu

Huawei Vs Amerika: Pura 70 Pro Gunakan Komponen Lokal Cina Lebih Banyak

Smartphone Huawei seri Pura 70 dinilai hampir menjadi simbol kemandirian Cina menghadapi tekanan sanksi dari Amerika. Chip masih titik terlemah.

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

3 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya