Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dapat Ancaman dari Kelompok Radikal, Prancis Imbau Warganya Tinggalkan Pakistan

image-gnews
Para pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) berlindung di tengah jet air selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Para pendukung partai politik Islam Tehreek-e-Labaik Pakistan (TLP) berlindung di tengah jet air selama protes terhadap penangkapan pemimpin mereka di Lahore, Pakistan 13 April 2021. [REUTERS / Stringer]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Prancis telah menyarankan warga negaranya untuk meninggalkan Pakistan dan memperingatkan ancaman serius terhadap kepentingan Prancis di negara itu, kata dua sumber diplomatik pada hari Kamis. Imbauan ini muncul setelah bentrokan kekerasan yang terjadi di Pakistan pada pekan ini.

Ribuan Islamis radikal Pakistan bentrok dengan polisi awal pekan ini untuk memprotes penangkapan pemimpin mereka, menjelang unjuk rasa yang mengecam kartun Nabi Muhammad oleh majalah Satire Prancis Charlie Hebdo, dikutip dari Reuters, 16 April 2021.

Sumber diplomatik mengatakan imbauan itu dikirim dalam semalam kepada warga dan perusahaan Prancis menyusul ancaman oleh kelompok Islam garis keras Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP) untuk menargetkan kepentingan Prancis.

Sumber-sumber itu mengatakan kedutaan mengirim pesan kepada warga Prancis di Pakistan, yang merekomendasikan agar warga negara Prancis meninggalkan negara itu dan perusahaan Prancis menutup kegiatan sementara, "karena ancaman serius terhadap kepentingan Prancis di Pakistan".

Hubungan antara Prancis dan Pakistan memburuk sejak akhir tahun lalu setelah Presiden Emmanuel Macron memberikan penghormatan kepada seorang guru sejarah Prancis, Samuel Paty, yang dipenggal oleh seorang pria berusia 18 tahun asal Chechnya karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas tentang kebebasan berpendapat.

Orang-orang meneriakkan slogan saat membakar spanduk dengan bendera Prancis yang dicoret selama protes terhadap publikasi kartun Nabi Muhammad di Prancis dan komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Peshawar, Pakistan 26 Oktober 2020. [REUTERS / Fayaz Aziz]

Kartun Nabi Muhammad itu memicu kemarahan dan protes di dunia Muslim, terutama di Pakistan, dan bahkan seorang menteri Pakistan menyebut Macron memperlakukan Muslim seperti Nazi memperlakukan Yahudi dalam Perang Dunia Kedua.

Tahun lalu, TLP mengakhiri protes serupa terhadap Prancis hanya setelah pemerintah menandatangani kesepakatan yang menyetujui untuk mendukung boikot produk Prancis dan membuat langkah di parlemen untuk mengusir duta besar Prancis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Awal pekan ini, pendukung TLP turun ke jalan untuk memaksa Imran Khan mengusir duta besar Prancis dan melarang produk Prancis di negara itu, The Indian Express melaporkan.

Pemerintah Imran Khan membalas dengan menahan pemimpin Tehreek-e-Labbaik Saad Rizvi dan pada hari Rabu dan melarang partainya.

Para pengunjuk rasa melakukan protes di ibu kota Islamabad dan memblokir jalan-jalan utama selama berhari-hari. Hal ini menyebabkan polisi melancarkan tindakan keras yang memicu bentrokan dan menewaskan 5 orang, termasuk dua polisi. Lebih dari 300 orang dilaporkan terluka.

"Ini situasi yang serius dan kami tahu bahwa di Pakistan hal-hal dapat meningkat dengan cepat," kata salah satu sumber diplomatik kepada Reuters.

Kedutaan besar Pakistan di Prancis tidak memberikan komentar terkait insiden ini.

Baca juga: Kebohongan Siswi SMP Berujung Pemenggalan Guru Prancis Samuel Paty

REUTERS | THE INDIAN EXPRESS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

1 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

2 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

7 hari lalu

Polisi berjalan melewati orang-orang yang mengantri untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara saat pemilihan umum, di Peshawar, Pakistan, 8 Februari 2024. REUTERS/Fayaz Aziz
10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

7 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

8 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

15 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

15 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

16 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

18 hari lalu

Annalena Baerbock bersama Armin Laschet  (kanan) dan Olaf Scholz (kiri)  berfoto sebelum debat televisi calon kanselir Jerman di Berlin,  12 September 2021. (Michael Kappeler/Pool via REUTERS)
Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.


Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

19 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara dalam Sidang ke-55 Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, pada Senin 26 Februari 2024. ANTARA/HO-akun X @Menlu_RI
Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.