Hari Ini, 16 Tahun lalu Paus Benediktus XVI Gantikan Paus Yohanes Paulus II

Reporter

Tempo.co

Senin, 19 April 2021 16:00 WIB

Paus Benediktus XVI bertemu mantan pemimpin Kuba Fidel Castro di Havana, Kuba, pada 28 Maret 2012. REUTERS/Alex Castro-Cubadebate

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 19 April 2005, menjadi penantian akhir dari umat Katolik seluruh dunia setelah terpilihnya Joseph Alois Ratzinger. Ia memakai nama regnal Paus Benediktus XVI, sebagai pemimpin Vatikan sekaligus Uskup Roma. Dalam hal ini ia menggantikan Santo Paus Yohanes Paulus II yang wafat pada 2 April 2005.

Saaat pemilihan, Benediktus XVI sudah menginjak usia 78 tahun. Ia juga mengikuti prosedural dalam pemilihan Sri Paus dengan melakukan tiga ronde pemilihan. Dalam hal ini Benediktus XVI mendapatkan suara 115 dari kardinal.

Dalam pemilihannya juga dilakukan sangat ketat dan rahasia. Konklaf diselenggarakan di Kapel Sistina di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Dalam pemilihan tersebut tidak diperkenankan untuk membawa alat komunikasi apapun dan kapel dikunci selama konklaf berlangsung. Untuk yang berkumpul di dalam kapel hanya kardinal saja.

Selain itu, seoarang paus yang terpilih akan menerima 2/3 suara dari kardinal. Dalam hal ini para kardinal harus menuliskan nama paus pilihan dalam selembar kertas. Yang membuat pemilihan Benediktus XVI berjalan hingga tiga ronde dikarenakan pemilihannya yang sengit dan 2/3 suara kardinal tidak bisa didapatkan dalam sekali putaran.

Untuk penanda bagi umat yang berkumpul di lapangan Santo Petrus akan keluar asap dari cerobong Kapel Sistina. Asap hitam yang membumbung menandakan kapel belum bisa menetapkan keputusan. Jika asap putih yang membumbung melewati cerobong Kapel Sistina, artinya kardinal sudah mendapatkan keputusan terkait paus yang baru.

Advertising
Advertising

Benediktus XVI dinobatkan sebagai paus ke-265 dalam sejarah Gereja Katolik Roma. Selain itu juga menjadi paus ke-8 yang berasal dari Jerman. Dengan penobatan ini, di kampung halamannya, Marktl, Jerman merayakan dengan suka cita dan perayaan hingga larut malam.

Terpilihnya Benediktus XVI tidak hanya mendapatkan reaksi tunggal dari warga Jerman saja, pemilihannya juga menuai beragam reaksi dari berbagai dunia, mulai dari kecemasan hingga harapan.

Seperti pendahulunya, Benediktus XV, Ratzinger menolak teologi pembebasan, praktek aborsi, homoseksual, pastor wanita, dan pemakaian alat kontrasepsi. Hal inilah yang menjadi kecemasan bagi aktivis AIDS dan perempuan.

Ratzinger memimpin Vatikan dan Uskup Roma hanya 8 tahun, setelah ia mengumumkan pengunduran dirinya pada 2013 lalu. Hal ini menjadi pengunduran diri seorang paus untuk pertama kalinya di era modern, sebelumnya pengunduran diri terjadi pada 1415. Pengunduran ini dilakukan karena masalah kesehatan yang dialami Paus Benediktus XVI.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Benediktus Tegur Ujat Katolik Fanatik yang Masih Menganggapnya Sebagai Sri Paus

Berita terkait

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

5 jam lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

7 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

17 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

23 hari lalu

Indonesia Sambut Kunjungan Paus Fransiskus pada September 2024

Kemlu menyatakan bahwa Indonesia siap menyambut kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada 3-5 September 2024

Baca Selengkapnya

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

27 hari lalu

KWI Pastikan Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia pada September 2024

Walaupun rencana kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia terus memancarkan sinyal positif, Antonius mengatakan hal itu masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

33 hari lalu

Istana Pastikan Paus Fransiskus akan Bertemu Jokowi saat Melawat ke Indonesia

Istana Kepresidenan memastikan pimpinan tertinggi umat Katolik Paus Fransiskus bakal bertemu Presiden Jokowi saat melawat ke Indonesia beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

34 hari lalu

Setelah 2 Tahun Jokowi Mengundang, Paus Fransiskus Akan ke Indonesia 3 September 2024, Berikut Sosoknya

Paus Fransiskus rencana datang ke Indonesia September 2024 setelah diundang Jokowi dua tahun lalu. Ini profil perjalanannya menjadi Paus.

Baca Selengkapnya

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

35 hari lalu

Umat Katolik Palestina Rayakan Paskah di Tengah Serangan Israel

Gereja-gereja Katolik di Palestina merayakan Minggu Paskah di tengah serangan Israel yang masih berlangsung.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

35 hari lalu

Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Gaza dalam Pidato Paskah

Paus Fransiskus kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza, kali ini lewat pidato Minggu Paskah di Vatikan.

Baca Selengkapnya

Proses Semana Santa, Perayaan Pekan Suci Paskah di Larantuka NTT Selama 7 Hari Berturut-turut

36 hari lalu

Proses Semana Santa, Perayaan Pekan Suci Paskah di Larantuka NTT Selama 7 Hari Berturut-turut

Semana Santa atau Hari Bae adalah ritual perayaan Pekan Suci Paskah yang dilakukan selama tujuh hari berturut-turut oleh umat Katolik di Larantuka, Flores Timur, NTT.

Baca Selengkapnya