Rusia Tanggapi Santai Ajakan Ketemuan dari Joe Biden

Rabu, 14 April 2021 18:37 WIB

Pada pemilu 2018 untuk periode jabatan presiden 2018-2024 Putin kembali mencalonkan diri, Putin meraih sekitar 75 persen suara, yang menjadi tiket untuknya menjabat sebagai presiden satu periode lagi. Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia tidak terburu-buru menanggapi ajakan Presiden Amerika Joe Biden untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi. Bahkan, menurut mereka, masih terlalu awal untuk membahas pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Joe Biden.

"Masih terlalu awal untuk membahas pertemuan tersebut. Itu proposal baru dan kami harus mempelajarinya dahulu," ujar juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters, Rabu, 14 April 2021.

Diberitakan sebelumnya, Joe Biden menghubungi Vladimir Putin untuk membahas kemungkinan menggelar pertemuan dalam waktu dekat. Kepada Putin, Joe Biden mengatakan pertemuan tersebut untuk meredakan ketegangan antara Amerika dan Rusia perihal sejumlah isu.

Tawaran itu sendiri diajukan Joe Biden tak lama setelah Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, menyebut Amerika sebagai "musuh". Hal itu disampaikan Ryabkov ketika menanggapi kecaman Amerika terhadap penempatan 80 ribu personil militer Rusia di Ukraina dan Krimea. Amerika, sebagaimana diketahui, memandang penempatan puluhan ribu tentara itu sebagai sinyalmen perang kepada Ukraina.

Kembali ke Peskov, ia menegaskan kembali bahwa Vladimir Putin tidak menolak ajakan bertemu dari Joe Biden. Namun, kata ia, Putin ingin memastikan Rusia membawa topik-topik khusus yang bisa dibahas bersama Biden. Dengan begitu, pertemuan tingkat tinggi itu tak berjalan sia-sia.

Berdiri di depan potret mantan Presiden Abraham Lincoln, Presiden AS Joe Biden berbicara tentang respons pandemi penyakit virus corona (COVID-19) pemerintahan Biden di State Dining Room di Gedung Putih di Washington, AS, 2 Maret 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]


Apabila mengacu pada pernyataan pers Pemerintah Rusia pada Selasa kemarin, Joe Biden menawarkan pembahasan untuk berbagai isu, tak hanya soal Ukraina saja. Hal itu mulai dari soal perdagangan senjata, perjanjian nuklir Iran, penarikan pasukan dari Afghanistan, hingga perubahan iklim.

"Kedua sisi belum menyiapkan betul hal-hal yang ingin didiskusikan," klaim Peskov.

Secara terpisah, Penasihat Luar Negeri Rusia Yuri Ushakov mengundang Duta Besar Amerika di Rusia, John Sullivan, untuk bertemu Rabu ini. Dalam pertemuan itu, Ushakov memperingatkan Sullivan bahwa Rusia akan bertindak tegas jika Amerika bertindak gegabah soal isu Ukraina dan Krimea. Hal itu termasuk jika Amerika memberikan sanksi baru ke Rusia.

Pemerintah Amerika, hingga berita ini ditulis, belum memberikan tanggapan atau pernyataan baru.

Baca juga: NATO Minta Rusia Tarik 80 Ribu Tentara di Perbatasan Ukraina dan Krimea

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

21 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

1 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

1 hari lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

2 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya