Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NATO Minta Rusia Tarik 80 Ribu Tentara di Perbatasan Ukraina dan Krimea

Anggota unit pertahanan diri pro-Rusia berjalan setelah mengambil sumpah kepada pemerintah Krimea di Simferopol  (10/3). Pasukan Rusia posisinya di semenanjung Krimea Ukraina pada Senin, mengambil alih sebuah rumah sakit militer dan pangkalan rudal. REUTERS/Vasily Fedosenko
Anggota unit pertahanan diri pro-Rusia berjalan setelah mengambil sumpah kepada pemerintah Krimea di Simferopol (10/3). Pasukan Rusia posisinya di semenanjung Krimea Ukraina pada Senin, mengambil alih sebuah rumah sakit militer dan pangkalan rudal. REUTERS/Vasily Fedosenko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Klaim Rusia soal tidak memiliki niatan berperang dengan Ukraina diragukan. Berbagai pihak, termasuk NATO, menyakini Rusia sengaja mengkonsentrasikan puluhan ribu tentaranya di perbatasan Ukraina dan Krimea untuk memicu perang di sana. Dengan begitu, Rusia bisa mengambil alih wilayah yang diduki kelompok separatis pro Kremlin.

Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, meminta Rusia untuk segera menarik mundur pasukannya jika memang tidak memiliki niat untuk berperang. Menurutnya, penampatan puluhan ribu tentara Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina dan Krimea tidak beralasan dan jelas terlihat mereka pasukan yang siap bertempur.

"Rusia harus segera mengakhiri konsentrasi personil militer di sekitar Ukraina ini. Hentikan provokasi dan lakukan de-eskalasi. Penempatan tentara ini jelas mengkhawatirkan," ujar Stoltenberg, Rabu, 14 April 2021.

Diberitakan sebelumnya, sejak pekan lalu Rusia mengerahkan kurang lebih 80 ribu pasukannya ke perbatasan timur Ukraina serta Krimea. Masing-masing wilayah mendapat 40 ribu pasukan, lengkap dengan alutsista dan persenjataan.

Ukraina khawatir penempatan tersebut untuk mendukung kelompok separatis pro-Rusia yang berada di dua lokasi, Donetsk dan Luhansk. Sebab, meski gencatan senjata diteken Juli lalu, kelompok separatis masih kerap bertempur dengan penjaga-penjaga perbatasan Ukraina. Per Ahad kemarin, klaim Ukraina, 27 tentara mereka tewas dibunuh kelompok separatis.

Anggota unit pertahanan diri pro-Rusia berdiri dalam formasi saat mereka mengambil sumpah kepada pemerintah Krimea di Simferopol (10/3). Pasukan Rusia posisinya di semenanjung Krimea Ukraina pada Senin, mengambil alih sebuah rumah sakit militer dan pangkalan rudal. REUTERS/Vasily Fedosenko

Untuk mendapat kejelasan, Ukraina mengklaim telah meminta informasi ke Rusia. Namun, menurut keterangan Ukraina, Rusia enggan memberikan informasi yang substansial. Sementara itu, Rusia menyatakan mereka tidak ada niatan berperang dan penempatan pasukan di perbatasan lebih untuk keamanan atau latihan militer. Walau begitu, mereka mengancam tak akan tinggal diam jika terjadi sesuatu pada tentara separatis pro-Rusia di Ukraina.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Merespon kecaman dari NATO, Deputi Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov balik menuduh NATO dan Amerika lah yang berusaha mencari gara-gara dengan Rusia. Menurutnya, kedua pihak membuat Ukraina menjadi ancaman terhadap Rusia dengan meningkatkan suplai persenjataan ke sana.

"Dukungan pertahanan yang diberikan Amerika ke Kiev (Ukraina) menjadi ancaman besar kepada Rusia. Rusia akan melakukan apapun untuk merespon eskalasi di Donbass (Donetsk dan Luhansk)," uajr Ryabkov.

Sementara itu, menurut laporan Reuters, Rusia telah mengirimkan pesan ke NATO dan Amerika untuk tidak mengambil langkah apapun yang menimbulkan eskalasi. Hal itu mulai dari pengiriman kapal perang ke Laut Hitam (dekat Ukraina) ataupun memberikan sanksi ke Rusia.

Baca juga: Pakar: Tempatkan 80 Ribu Tentara di Ukraina dan Krimea, Rusia Sinyalkan Perang

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Plang di Kota Krasnodar Rusia Tak Boleh Lagi Pakai Bahasa Asing

1 jam lalu

Ilustrasi pusat pertokoan komputer. ANTARA/Paramayuda
Plang di Kota Krasnodar Rusia Tak Boleh Lagi Pakai Bahasa Asing

Pemerintah daerah Krasnodar di Rusia melarang pemilik toko memasang plang dengan tulisan bahasa asing.


Tentara NATO Siaga di Kota Berwarga Etnis Serbia, di Kosovo, Setelah Bentrokan

2 jam lalu

Tentara NATO Kosovo Force (KFOR) menahan pengunjuk rasa Serbia Kosovo setempat di pintu masuk kantor kotamadya, di kota Zvecan, Kosovo, 29 Mei 2023. REUTERS/Laura Hasani
Tentara NATO Siaga di Kota Berwarga Etnis Serbia, di Kosovo, Setelah Bentrokan

Dalam kekerasan Senin di kota Zvecan, Kosovo, 30 tentara NATO dan 52 pengunjuk rasa beretnis Serbia terluka.


Rusia Tuding Ukraina Serang Moskow dengan Drone, Sasar Kediaman Putin

3 jam lalu

Kendaraan ambulans dan pemadam kebakaran diparkir di luar blok apartemen bertingkat menyusul serangan drone yang dilaporkan di Moskow, Rusia, 30 Mei 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Tuding Ukraina Serang Moskow dengan Drone, Sasar Kediaman Putin

Rusia menuduh Ukraina meluncurkan serangan pesawat tak berawak terbesarnya ke Moskow pada Selasa, dengan salah satu targetnya adalah daerah tempat tinggal elit Rusia, seperti Presiden Vladimir Putin.


Etnis Serbia Tolak Wali Kota Keturunan Albania, Pasukan NATO di Kosovo Jadi Korban

6 jam lalu

Polisi khusus Kosovo menjaga kantor kotamadya di Zvecan setelah pengunjuk rasa Serbia mencegah walikota etnik Albania yang baru terpilih memasuki kantor di Zvecan, Kosovo, 27 Mei 2023.REUTERS/Ognen Teofilovsk
Etnis Serbia Tolak Wali Kota Keturunan Albania, Pasukan NATO di Kosovo Jadi Korban

Sekitar 25 tentara penjaga perdamaian NATO terluka dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa keturunan Serbia di depan Balai Kota Zvecan, Kosovo


Rusia Bombardir Ukraina: Gempur Pangkalan Militer, Pelabuhan, hingga Hujani Kyiv dengan Rudal

7 jam lalu

Ledakan pesawat tak berawak terlihat di langit di atas kota selama serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kyiv, Ukraina 28 Mei 2023. REUTERS/Gleb Garanich
Rusia Bombardir Ukraina: Gempur Pangkalan Militer, Pelabuhan, hingga Hujani Kyiv dengan Rudal

Rusia memborbardir Ukraina. Gempuran Rusia mulai dari pangkalan militer dan pelabuhan. Rusia juga hujani Kyiv dengan rudal.


Oposisi Polandia akan Diselidiki atas Dugaan Pengaruh Rusia

7 jam lalu

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk. REUTERS/Laurent Dubrule
Oposisi Polandia akan Diselidiki atas Dugaan Pengaruh Rusia

Oposisi Polandia menuding beleid ini untuk mengancurkan popularitas pemimpinnya, mantan PM Donald Tusk


Biden dan Erdogan Jajaki Pertukaran F-16 dan Keanggotaan Swedia di NATO

9 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Turki Tayyip Erdogan berfoto saat menghadiri pertemuan bilateral, di sela-sela KTT para pemimpin G20 di Roma, Italia, 31 Oktober 2021. REUTERS/Kevin Lamarque
Biden dan Erdogan Jajaki Pertukaran F-16 dan Keanggotaan Swedia di NATO

Presiden Biden berbincang dengan Erdogan membahas rencana pembelian jet tempur f-16 oleh Turki dan dukungan keanggotaan Swedia di NATO


Dibombardir Rusia, Zelensky Memohon Korea Selatan untuk Kirim 'Perisai Langit'

9 jam lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berjabat tangan selama KTT para pemimpin G7 di Hiroshima, Jepang, 21 Mei 2023. Yonhap via REUTERS
Dibombardir Rusia, Zelensky Memohon Korea Selatan untuk Kirim 'Perisai Langit'

Zelensky "sangat berharap" agar Korea Selatan bersedia menyediakan peralatan militer pertahanan untuk menangkis serangan Rusia


Ukraina: Hanya Ada Satu Syarat Negosiasi Damai, Rusia Tarik Seluruh Pasukan

9 jam lalu

Presiden Jokowi bertemu Presiden Ukraina Zelensky di Hiroshima, Jeoang, 20 Mei 2023. (president.gov.ua)
Ukraina: Hanya Ada Satu Syarat Negosiasi Damai, Rusia Tarik Seluruh Pasukan

Ukraina menyatakan, rencana perdamaian Kyiv adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri invasi Rusia di Ukraina dan waktu untuk upaya mediasi habis.


Rusia Gempur Pangkalan Militer, Ukraina Serang Industri di Dekat Perbatasan

11 jam lalu

Penduduk setempat berjalan di samping bangunan yang rusak setelah rudal Rusia menyerang, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di wilayah Kyiv, Ukraina 29 Mei 2023. Kepala Polisi Nasional wilayah Kyiv Andrii Nebytov via Telegram/Handout via REUTERS
Rusia Gempur Pangkalan Militer, Ukraina Serang Industri di Dekat Perbatasan

Rusia menyerang pangkalan udara Ukraina dalam serangan Senin malam, 29 Mei 2023, sementara pasukan Ukraina menembaki fasilitas industri di dalam Rusia