Iran Tingkatkan Pengayaan Nuklir ke 60 Persen Karena Insiden Natanz

Rabu, 14 April 2021 17:05 WIB

Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara selama konferensi pers di Teheran, Iran 14 Desember 2020. [Situs web resmi Kepresidenan Iran/REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Iran membalas insiden jaringan energi di situs nuklir Natanz dengan meningkatkan pengayaan uranium di sana. Dikutip dari kantor berita Reuters, Iran meningkatkan pengayaan hingga ke angka 60 persen. Walau begitu, Presiden Iran Hassan Rouhani kembali menegaskan bahwa pengayaan tersebut tidak dilakukan untuk kepentingan militer, apalagi membentuk senjata pemusnah massal seperti nuklir.

"Respon kami dalam merespon kejahatan pekan lalu adalah dengan mengganti mesin pengaya uranium (sentrifugal) yang rusak dengan versi lebih canggih serta meningkatkan pengayaan di Natanz hingga 60 persen," ujar Hassan Rouhani, Rabu, 14 April 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, situs pengayaan uranium Natanz mengalami gangguan energi selama beberapa jam pada Ahad kemarin. Padahal, saat itu, Iran baru saja mengaktifkan mesin sentrifugal atau pengaya uranium baru yang diperkenalkan di hari Sabtu.

Gangguan energi listrik tersebut tidak menimbulkan korban atau kebocoran terhadap fasilitas nuklir yang berada di provinsi Ishafan itu. Walau begitu, beberapa mesin mengalami kerusakan dan harus diganti dengan mesin baru. Di saat bersamaan, investigasi dilakukan untuk mencari siapa dalangnya.

Pemandangan fasilitas pengayaan uranium Natanz 250 km di selatan ibu kota Iran, Teheran, 30 Maret 2005. [REUTERS / Raheb Homavandi]


Rouhani melanjutkan, dirinya masih menunggu laporan akhir investigasi insiden jaringan energi di Natanz. Ia menyakini insiden tersebut adalah sebuah sabotase atau terorisme nuklir yang dilakukan oleh Israel meski belum ada bukti kuat yang mendukungnya.

"Tentu saya masih menunggu laporan akhir dari tim keamanan dan intelijen, namun ini adalah kejahatan dari Zionis (Israel). Jika Zionis mencoba melawan kami, kami akan membalasnya," klaim Rouhani.

Sebagai catatan, Israel beberapa kali menentang pengayaan uranium di situs nuklir Iran. Di sisi lain, mereka juga menentang upaya Amerika untuk kembali membawa Iran ke Perjanjian Nuklir 2015 (JCPOA) yang tujuannya untuk membatasi pengayaan uranium di Iran. Menurut Israel, lebih baik Amerika memperkuat sanksi kepada Iran.

Perihal insiden di Natanz, Israel belum memberikan komentar apapun. Sementara itu, Agensi Energi Atom Internasional, yang merupakan badan pengawas bentukan PBB, menyatakan telah menerima laporan dari Iran dan ikut menindaklanjutinya.

Sebelum insiden di Natanz terjadi, pengayaan uranium di sana sudah mencapai 20 persen. Angka itu jauh di atas batas yang ditetapkan pada Perjanjian Nuklir Iran, 3,67 persen. Jika Iran meningkatkan pengayaan hingga 60 persen, maka hal itu makin mendekati tingkatan yang dibutuhkan untuk pengembangan senjata nuklir.

Baca juga: Iran Lagi-lagi Tuduh Israel Atas Insiden di Situs Nuklir Natanz

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

4 jam lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

6 jam lalu

Israel Ancam Balas Dendam terhadap Palestina Jika ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Israel mengancam melakukan pembalasan terhadap Otoritas Palestina jika ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan menteri-menterinya.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

9 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

11 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

11 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

12 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

14 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

15 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

16 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

17 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya