Joe Biden Berencana Tarik Pasukan AS dari Afganistan pada 11 September

Rabu, 14 April 2021 08:30 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara tentang sektor lapangan pekerjaan dan ekonomi di Gedung Putih di Washington, AS, 7 April 2021. [REUTERS / Kevin Lamarque]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden berencana untuk menarik 2.500 pasukan AS yang tersisa dari Afganistan pada 11 September 2021, kata para pejabat AS pada Selasa.

Rencana penarikan pasukan AS bertepatan dengan 20 tahun setelah serangan al Qaeda yang memicu perang terlama Amerika Serikat.

Pengungkapan rencana itu terjadi pada hari yang sama ketika komunitas intelijen AS merilis prospek suram untuk Afganistan.

Laporan intelijen tahunan itu memperkirakan peluang kecil untuk kesepakatan damai tahun ini, dan memperingatkan pemerintaham Afganistan akan berjuang untuk menahan pemberontakan Taliban jika koalisi pimpinan AS menarik dukungan militer.

Keputusan Joe Biden akan melewati tenggat waktu penarikan pasukan AS pada 1 Mei yang disetujui dengan Taliban oleh pendahulunya, Donald Trump.

Advertising
Advertising

Para pemberontak mengancam akan melanjutkan permusuhan terhadap pasukan asing jika tenggat waktu itu dilewati. Tetapi Biden masih akan menetapkan tanggal penarikan jangka pendek, yang berpotensi meredakan kekhawatiran Taliban.

Joe Biden akan mengumumkan keputusannya secara terbuka pada hari Rabu, kata Gedung Putih, dikutip dari Reuters 14 April 2021.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan penarikan akan dimulai sebelum 1 Mei dan bisa selesai jauh sebelum batas waktu 11 September.

Secara signifikan, ini tidak akan tunduk pada kondisi lebih lanjut, termasuk keamanan atau hak asasi manusia.

"Presiden telah menilai bahwa pendekatan berbasis kondisi, yang telah menjadi pendekatan dalam dua dekade terakhir, adalah resep untuk tinggal di Afganistan selamanya," kata pejabat itu, yang berbicara tanpa menyebut nama.

Seorang Marinir AS (tengah) berbicara dengan tentara Tentara Nasional Afganistan (ANA) selama pelatihan di provinsi Helmand, Afganistan, 5 Juli 2017. [REUTERS / Omar Sobhani]

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin diperkirakan akan membahas keputusan tersebut dengan sekutu NATO di Brussel pada hari Rabu, kata sumber itu.

Keputusan Biden menunjukkan dia telah menyimpulkan bahwa kehadiran militer AS tidak akan lagi menentukan dalam mencapai perdamaian abadi di Afganistan, bertentangan dengan asumsi utama Pentagon yang telah lama mendukung penempatan pasukan Amerika di sana.

"Tidak ada solusi militer untuk masalah yang mengganggu Afganistan, dan kami akan memfokuskan upaya kami untuk mendukung proses perdamaian yang sedang berlangsung," kata pejabat senior pemerintah itu.

"Kabul terus menghadapi kemunduran di medan perang, dan Taliban yakin dapat mencapai kemenangan militer," kata laporan intelijen AS yang dikirim ke Kongres.

Seorang pejabat mengatakan kepada CNN, AS telah menyampaikan pesan tegas kepada Taliban bahwa serangan terhadap pasukan AS selama proses penarikan akan ditanggapi dengan pembalasan.

Presiden AS Donald Trump memberikan sambutan di hadapan tentara AS saat perayaan Thanksgiving di Bagram Air Base, Afganistan, 28 November 2019. Kunjungan Trump ini merupakan yang pertama kalinya sebagai presiden ke negara konflik tersebut. REUTERS/Tom Brenner

Para pejabat AS mengatakan ada sekitar 2.500 tentara di Afganistan. AS tidak berencana untuk mundur sepenuhnya, karena pejabat senior pemerintah mengatakan beberapa pasukan akan tetap berada di negara itu untuk memberikan keamanan diplomatik, meskipun jumlah pastinya belum diputuskan, menurut laporan CNN.

Masih belum jelas bagaimana langkah Biden akan berdampak pada KTT 10 hari yang direncanakan mulai 24 April tentang Afganistan di Istanbul, yang akan melibatkan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Qatar.

Taliban mengatakan mereka tidak akan ambil bagian dalam pertemuan itu sampai semua pasukan asing meninggalkan Afganistan.

Para pejabat AS juga menyalahkan Taliban karena gagal memenuhi komitmen untuk mengurangi kekerasan dan beberapa telah memperingatkan tentang hubungan Taliban yang terus-menerus dengan al Qaeda.

Hubungan itulah yang memicu intervensi militer AS pada 2001 menyusul serangan 11 September Al-Qaeda, ketika para pembajak menghantam pesawat ke World Trade Center di New York City dan Pentagon di luar Washington, menewaskan hampir 3.000 orang.

Pemerintahan Joe Biden mengatakan Al-Qaeda tidak menjadi ancaman bagi tanah air Amerika Serikat sekarang.

Baca juga: Taliban Minta AS Penuhi Janjinya Tarik Pasukan dari Afghanistan


REUTERS | CNN

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

11 jam lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

15 jam lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

16 jam lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

18 jam lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

19 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

22 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya