Aung San Suu Kyi Kembali Menjadi Tersangka di Myanmar Untuk Kasus Baru

Senin, 12 April 2021 19:15 WIB

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri sesi pembukaan KTT ASEAN ke-31 di Manila, Filipina, 13 November 2017.[REUTERS / Athit Perawongmetha / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Jeratan hukum terhadap Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, kembali bertambah. Dikutip dari Channel News Asia, Aung San Suu Kyi menjadi tersangka untuk pelanggaran undang-undang manajemen bencana alam. Belum terungkap secara detil pelanggaran seperti apa yang Aung San Suu Kyi lakukan.

"Total, ia sudah menjadi tersangka untuk enam perkara. Sebanyak lima kasus berlokasi Naypyidaw sementara satu lagi berada di Yangon," ujar pengacara Aung San Suu Kyi, Min Min Soe, Senin, 12 April 2021.

Min Min Soe melanjutkan, kliennya telah meminta izin Pengadilan Myanmar untuk memperbolehkannya bertemu dengan tim kuasa hukum. Adapun Aung San Suu Kyi, kata Min Min Soe, meminta dirinya bisa bertemu dengan para pengacara secara langsung.

Sejak kudeta Myanmar meletus pada 1 Februari lalu, Aung San Suu Kyi menjadi tahanan rumah. Untuk mengikuti persidangan saja, ia harus menggunakan aplikasi video conference.

Ia dijerat berbagai perkara. Kasus pertama yang menjerat Aung San Suu Kyi adalah soal kepemilikan radio secara ilegal. Menurut Kepolisian Myanmar, Aung San Suu Kyi mengimpornya tanpa izin. Setelah kasus itu, ia dijerat perkara terkait kerahasiaan informasi negara, protokol COVID-19, hingga penyuapan.

Atas perkara-perkara itu, Suu Kyi bisa dipenjara hingga belasan tahun. Sebagai contoh, kasus kerahasiaan informasi negara saja memiliki ancaman hukuman penjara 14 tahun. Min Min Soe menyakini Militer Myanmar akan berusaha untuk memberikan durasi hukuman maksimum kepada Aung San Suu Kyi untuk menyingkirkannya.

Per berita ini ditulis, situasi di Myanmar terus memanas. Jumlah korban jiwa yang dibunuh oleh Militer Myanmar terus bertambah hingga terakhir mencapai 700 orang. Walau begitu, hal tersebut tidak menggoyahkan warga Myanmar untuk menghentikan perlawanan.

Perlawanan diprediksi bakal meningkat menjelang dirayakannya Tahun Baru Tradisional Myanmar alias Thingyan. Umumnya, hari raya tersebut dirayakan dengan berbagai upacara tradisional, seperti pencucian patung Buddha, hingga libur panjang.

Baca juga: Diplomat UE Tuduh Rusia dan Cina Halangi Respons Internasional untuk Myanmar

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

9 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

13 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

15 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

19 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

21 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

22 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

24 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

24 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

25 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

27 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya