Iran Lagi-lagi Tuduh Israel Atas Insiden di Situs Nuklir Natanz

Senin, 12 April 2021 18:00 WIB

Kerusakan bangunan setelah kebakaran yang melanda fasilitas nuklir Iran, Natanz, di Isfahan, Iran, 2 Juli 2020.[Organisasi Energi Atom Iran/WANA/REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menuding Israel sebagai dalang gangguan jaringan listrik di situs pengayaan uraniumnya, Natanz. Oleh karenanya, Zarif bersumpah akan membalas tindakan Israel tersebut walau belum terbukti. Di sisi lain, Zarif menegaskan kembali bahwa insiden di Natanz tidak akan menghentikan negosiasi Iran terkait perjanjian nuklir JCPOA.

Menurut laporan Al Jazeera, pernyataan itu disampaikan Javad Zarif dalam pertemuan dengan Parlemen Iran. Kala itu, Zarif menduga bahwa Israel berupaya menyabotasi situs pengayaan uranium Natanz dengan harapan bisa mengganggu upaya Iran untuk kembali ke perjanjian nuklir.

"Sekarang mereka berpikir target itu sudah tercapai. Mereka bakal mendapat jawaban sesungguhnya yaitu pengembangan nuklir yang berlanjut," ujar Zarif, dikutip dari Al Jazeera, Senin, 12 April 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, situs pengayaan uranium Natanz mengalami gangguan energi selama beberapa jam pada Ahad kemarin. Padahal, saat itu, Iran baru saja mengaktifkan mesin sentrifugal atau pengaya uranium baru yang diperkenalkan di hari Sabtu.

Gangguan energi listrik tersebut tidak menimbulkan korban atau kebocoran terhadap fasilitas nuklir yang berada di provinsi Ishafan itu. Walau begitu, investigasi dilakukan untuk menemukan penyebab sesungguhnya.

Mohammad Javad Zarif melepaskan jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Iran, Senin, 25 Februari 2019. Sumber: Tehran Times


Zarif melanjutkan, Natanz pun akan mengalami pengembangan lebih lanjut ke depannya. Hal itu tidak hanya ekspansi fasilitas, tetapi penambahan mesin pengaya uranium baru yang diklaim memiliki kapasitas 50 kali lipat dari mesin sentrifugal generasi pertama.

"Jika dipikir masalah kemarin bakal membuat daya tawar Iran melemah, sebaliknya ini malah akan membuat daya tawar kita menguat," ujar Zarif sesumbar.

Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi, menyatakan situasi di Natanz sudah terkendali. Jaringan listrik cadangan pun sudah diberlakukan untuk situasi terburuk.

"Pengayaan uranium di Natanz tidak berhenti, tetapi terus berlanjut. Namun, ada beberapa mesin lama yang statusnya perlu kami evaluasi lagi sekarang," ujar Salehi.

Sebagai tambahan, sejumlah sumber menyatakan bahwa terduga dalang insiden di Natanz sudah terendus. Perburuan telah dilakukan untuk menangkap figur terkait. Di saat bersamaan, komunikasi dengan PBB dilakukan untuk meminta langkah legal terhadap pelaku sabotase Natanz.

Per berita ini ditulis, Israel belum memberikan pembelaannya terkait situasi di situs pengayaan nuklir milik Iran.

Baca juga: Ada Insiden di Fasilitas Nuklir Natanz Setelah Iran Luncurkan Sentrifugal Baru

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

1 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

7 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

10 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

12 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

13 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

15 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

23 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

1 hari lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya