Turki Mengecam Perdana Menteri Italia

Sabtu, 10 April 2021 13:30 WIB

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, di Berlin Jerman, 18 Februari 2018. [Abdlhamid Hoba/Anadolu Agency]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu pada Kamis, 8 April 2021, mengecam komentar Perdana Menteri Italia Mario Draghi, yang menuding Presiden Turki Tayyip Erdogan sedang mempermalukan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Perdana Menteri Draghi mengatakan penting untuk bersikap jujur dengan diktator. Ucapan itu lantas membuat Turki memanggil Duta Besar Italia yang ada di Ankara.

Baca juga: Mantan Kepala Bank Sentral Eropa Jadi Perdana Menteri Italia

Perdana Menteri Italia, Mario Draghi. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

Kejadian ini bermula pada Selasa, 6 April 2021, ketika Von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa Charles Michel melakukan pertemuan dengan Presiden Erdogan di Ibu Kota Ankara. Michel dan Erdogan lalu duduk di dua kursi yang sudah disiapkan, sedangkan Von der Leyen dibiarkan duduk di sofa.

Advertising
Advertising

“Saya sungguh tidak setuju dengan perilaku Erdogan terhadap Presiden Von der Leyen. Saya rasa, itu sungguh perilaku yang tidak sepantasnya dan saya minta maaf untuk rasa malu yang dirasakan Von der Leyen,” kata Perdana Menteri Draghi.

“Dengan ini sebut saja mereka apa adanya, diktator, yang tidak mau berkoordinasi dengan siapapun. Seseorang harus jujur ketika mengekspresikan perbedaan pandangan dan pendapat,” kata Draghi.

Kementerian Luar Negeri Turki lalu memanggil Duta Besar Italia di Ankara untuk meminta penjelasan atas ucapan Perdana Menteri Draghi. Kantor berita Anadolu mewartakan Menteri Luar Negeri Cavusoglu mengutarakan kecaman atas ucapan Draghi tersebut.

“Kami mengutuk keras atas pernyataan Perdana Menteri Draghi yang tidak bisa diterima, wacana populis dan komentarnya yang buruk soal Presiden terpilih kami,” kata Cavusolgu.

Sebelumnya pada Kamis 8 April 2021, Menteri Luar Negeri Cavusolgu mengatakan tempat duduk dalam pertemuan itu diatur sejajar sesuai dengan permintaan Uni Eropa dan protokol internasional. Dalam hal ini, Turki telah menjadi sasaran tuduhan yang tidak adil.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

1 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

3 hari lalu

PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.

Baca Selengkapnya

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

4 hari lalu

Milan Berencana Larang Penjualan Piza dan Es Krim Tengah Malam, Kenapa?

Kebijakan melarang piza dan es krim tengah malam pernah ada satu dekade lalu, tapi ditentang warga Milan sehingga aturan ini ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

4 hari lalu

Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

5 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

7 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

8 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

9 hari lalu

Danau Como Dilanda Overtourism, Tarif Khusus untuk Pengunjung Harian sedang Dipertimbangkan

Pemerintah sekitar Danau Como berencana meniru Venesia, yang menerapkan biaya khusus untuk pengunjung harian

Baca Selengkapnya

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

10 hari lalu

Pemandian Kuno Caracella di Roma Kembali Berair setelah 1.000 Tahun, jadi Daya Tarik Turis

Reruntuhan pemandian kuno ini menjadi tujuan wisata populer dan menjadi tuan rumah konser-teater di Roma.

Baca Selengkapnya