Saksi Ahli: Leher George Floyd Masih Ditindih Saat Sudah Kehabisan Oksigen

Jumat, 9 April 2021 08:30 WIB

Proses penangkapan pria keturunan Afro-Amerika bernama George Floyd, 46 tahun, saat dibekuk polisi Derek Chauvin pada Senin 25 Mei lalu. George Floyd tewas setelah lehernya ditindih yang menyebabkan kehabisan nafas. dailymail.co.uk

TEMPO.CO. Jakarta - Sidang pelaku pembunuhan George Floyd, Derek Chauvin, membuka berbagai keterangan baru di balik peristiwa yang memicu demo Black Lives Matter itu. Dalam persidangan terbaru, saksi ahli Martin Tobin, yang merupakan seorang ahli pernafasan, menyatakan volume paru-paru George Floyd menyusut hampir 50 persen ketika dibaringkan di aspal dan lehernya ditindih oleh Chauvin.

"Berdasarkan analisis saya, cadangan oksigen George Floyd menyusut sekitar 43 persen. Penyusutan sebesar 24 persen terjadi karena ia dihadapkan ke aspal dan 19 persen selanjutnya karena lehernya ditindih," ujar Tobin, dikutip dari CNN, Kamis, 8 April 2021.

Tobin menjelaskan, penyusutan itu berlangsung cepat karena Chauvin berusaha menekan George Floyd untuk diam dan tidak melawan. Tekanan ke dada Floyd yang berhadapan ke aspal itu, kata Tobin, yang berdampak signifikan ke volume paru-paru Floyd.

Hal itu diperburuk dengan Floyd berusaha melawan tindakan Chauvin. Tobin berkata, kadar oksigen yang kian habis membuat Floyd berusaha melawan tekanan Chauvin. Efeknya, Floyd menggunakan sisa-sisa nafas yang ia punya demi bisa bebas dari tekanan yang ada. Sayangnya, kata Tobin, Chauvin bertahan hingga Floyd benar-benar kehabis nafas dan tewas.

"Chauvin masih menindihnya bahkan ketika tidak ada lagi oksigen yang trersisa di dalam tubuh Floyd. Hal itu bisa diketahui dengan mengacu pada sains mulai dari melihat cara ia bernafas, bagaimana kadar penurunan oksigennya, dan berapa lama ia akan benar-benar kehabisan," ujar Tobin.

Tobin berkata, Chauvin tetap menindih leher George Floyd ketika ia sudah kehabisan oksigen durasi kurang lebih 3 menit 2 detik. Sebelumnya, jaksa penuntut Jerry Blackwell menyebut total durasi Chauvin menindih Floyd adalah 9 menit 29 detik, bukan 8 menit 46 detik yang selama ini diketahui publik.

Di antara protes yang bermunculan di seluruh dunia setelah pembunuhan George Floyd, mural bergambar Floyd muncul pada sisa Tembok Berlin. Foto: Omer Messinger/Sipa/AP

Perihal rekam jejak George Floyd yang memiliki gangguan pernafasan, Tobin tidak menyangkalnya. Namun, kata ia, orang normal pun akan tewas jika diperlakukan sama seperti George Floyd. Sebab, begitu oksigen habis, hal itu berdampak tidak hanya ke paru-paru, tetapi juga ke otak dan jantung.

"Bisa terlihat di video bahwa kaki George Floyd mengalami kejang-kejang. Kami menyebutnya sebagai myoclonic seizure...kami melihatnya di pasien ketika mereka menderita cedera di otak akibat berkurangnya kadar oksigen," ujar Tobi.

George Floyd, sebagaimana diketahui, adalah warga kulit hitam asal Minneapolis yang dibunuh karena dugaan menggunakan uang palsu. Ia dibunuh oleh Derek Chauvin, personil Kepolisian Minneapolis, pada Mei tahun lalu. Adapun Chauvin berkeyakinan dirinya tidak menyalahi prosedur dan matinya George Floyd lebih karena ketidaksengajaan, bukan karena niatan buruk.

Di masyarakat, kematian Floyd menjadi katalis naiknya gerakan Black Lives Matter ke permukaan. Hal itu menjadi salah satu momen terpenting tahun lalu. Di berbagai negara, tak hanya di Amerika, warga menggelar unjuk rasa untuk memprotes rasialisme sistemik terhadap warga kulit hitam dan minoritas lainnya.

Bentuk unjuk rasa tersebut beragam mulai dari demonstrasi damai hingga perubahan patung-patung yang memiliki jejak perbudakan. Namun, salah satu yang terkenal adalah aksi berlutut dan mengheningkan cipta selama 8 menit 46 detik yang selama ini diyakini durasi George Floyd menderita di bawah tekanan lutut Derek Chauvin.

Baca juga: George Floyd Ternyata Tewas Setelah Ditindih 9 Menit Lebih, Bukan 8 Menit

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

19 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

3 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

8 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

8 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

10 hari lalu

Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

Duel Manchester City vs Real Madrid leg kedua perempat final Liga Champions akan berlangsung di Etihad pada Kamis mulai 02.00 WIB, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

13 hari lalu

OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

18 hari lalu

Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

19 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

24 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya