TEMPO.CO, Jakarta - Sidang pembunuhan warga kulit hitam George Floyd oleh Derek Chauvin mengungkap berbagai detil baru. Salah satunya adalah soal berapa lama personil Kepolisian Minneapolis itu menindih leher George Floyd dengan lututnya. Ternyata, bukti di persidangan menunjukkan Chauvin menindihnya lebih lama dibanding keterangan yang beredar di publik selama ini.
Selama ini, Chauvin disebut atau diyakini menindih George Floyd selama 8 menit 46 detik. Dalam persidangan Senin kemarin, waktu setempat, jaksa penuntut Jerry Blackwell menyebut Chauvin menindih Floyd selama 9 menit 29 detik.
"Itulah tiga angka terpenting dalam kasus ini," ujar Blackwell, dikutip dari CNN, Selasa, 30 Maret 2021.
Blackwell melanjutkan, timing pembunuhan George Floyd bisa dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berdurasi 4 menit 45 detik. Bagian tersebut adalah momen di mana George Floyd meronta-ronta meminta Chauvin untuk berhenti menindih lehernya karena ia tak bisa bernafas.
Bagian kedua berdurasi 53 detik. Inilah bagian krusial menurut Blackwell karena Floyd tak lagi meronta-ronta, tetapi kejang-kejang karena mulai kehabisan nafas. Adapun bagian terakhir berdurasi 3 menit 51 detik di mana Floyd tak lagi bernafas.
Foto mugshot Derek Chauvin berbaju tahanan yang dirilis di sebuah penjara di Minneapolis, Minnesota, US. Ia ditangkap setelah terekam video menindih leher George Floyd dengan lutut hingga tidak dapat bernafas dalam sebuah penangkapan, hingga korban pingsan dan tewas setelah dirawat di rumah sakit. Department of Corrections Minnesota/Reuters
Pengacara dari Derek Chauvin, Eric Nelson, tidak menentang keterangan waktu yang ternyata lebih panjang itu. Adapun ia mengatakan bakal menggunakan keterangan waktu tersebut untuk membangun pembelaan hukum Chauvin.
"Berbagai wawancara dan dokumen yang saya miliki akan menunjukkan kenapa Chauvin tidak bersalah," ujar Nelson.
Floyd, sebagaimana diketahui, adalah warga kulit hitam asal Minneapolis yang dibunuh karena dugaan menggunakan uang palsu. Ia dibunuh oleh Derek Chauvin, personil Kepolisian Minneapolis, pada Mei tahun lalu. Adapun Chauvin berkeyakinan dirinya tidak menyalahi prosedur dan matinya George Floyd lebih karena ketidaksengajaan, bukan karena niatan buruk.
Di masyarakat, kematian Floyd menjadi katalis naiknya gerakan Black Lives Matter ke permukaan. Hal itu menjadi salah satu momen terpenting tahun lalu. Di berbagai negara, warga menggelar unjuk rasa untuk memprotes rasialisme sistemik terhadap warga kulit hitam dan minoritas lainnya.
Bentuk unjuk rasa tersebut beragam mulai dari demonstrasi damai hingga perubahan patung-patung yang memiliki jejak perbudakan. Namun, salah satu yang terkenal adalah aksi berlutut dan mengheningkan cipta selama 8 menit 46 detik yang selama ini diyakini durasi George Floyd menderita di bawah tekanan lutut Derek Chauvin. Ternyata durasinya lebih panjang.
Baca juga: Keluarga George Floyd Dapat Santunan US$27 Juta
ISTMAN MP | CNN