Unjuk Rasa di Myanmar Kembali Memakan Korban

Kamis, 8 April 2021 16:30 WIB

Sejumlah pengunjuk rasa turun ke jalan saat memprotes aksi kudeta militer di Yangon, Myanmar, 19 Februari 2021. Militer Mynamar menuduh kemenangan partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Pemilu November 2020 curang. Suu Kyi juga ditangkap dengan dakwaan baru. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Myanmar melepaskan tembakan ke demonstran pro-demokrasi yang berunjuk rasa pada Rabu, 7 April 2021. Sebanyak 15 orang tewas dan puluhan luka-luka dalam bentrokan itu.

Panglima militer Min Aung Hlaing, yang memimpin kudeta militer pada 1 Februari lalu, mengatakan gerakan pembangkangan sipil ditujukan untuk menghancurkan negara. Namun sebuah lembaga riset yang bermarkas di London Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) pada Rabu kemarin menyatakan militer Myanmar telah hilang kendali.

Unjuk rasa di Ibu Kota Yangon bahkan terdengar serangkaian suara ledakan kecil. Sebuah pabrik milik warga negara Cina di sana terbakar.

Pendukung militer menggunakan ketapel melawan pengunjuk rasa pro-demokrasi selama unjuk rasa dukungan militer di Yangon, Myanmar, 25 Februari 2021. Beberapa pendukung militer difoto dengan pentungan dan pisau. Beberapa orang melemparkan batu dan menembakkan ketapel, kata saksi mata, dan beberapa orang dipukuli oleh sekelompok pria. [REUTERS / Stringer]

Baca juga: 550 Orang Diperkirakan Tewas dalam Unjuk Rasa Lawan Kudeta Militer Myanmar

Advertising
Advertising

Sebuah kelompok aktivis melaporkan total sektiar 600 warga sipil Myanmar tewas di tangan tentara Myanmar dalam gelombang melawan kudeta militer Myanmar. Unjuk rasa ini dilakukan hampir dipenjuru wilayah di Myanmar dan aksi tetap dilakukan kendati demonstran berguguran.

Lembaga AAPP mengatakan militer Myanmar saat ini fokus pada pembangkanan di wilayah pedesaan. Di wilayah barat laut kota Kale, aparat keamanan melepaskan lima tembakan, melontarkan granat dan senjata mesin kea rah demonstran yang menuntut pemerintahan Aung San Suu Kyi dipulihkan. Setidaknya 8 orang tewas dalam unjuk rasa itu.

Suu Kyi adalah pemimpin de facto Myanmar dan pemenang Nobel bidang berdamaian pada 1991 lalu.

Militer Myanmar dilaporkan melakukan penggeledahan ke rumah-rumah dan klinik-klinik. Seorang saksi mata dan media Myanmar Now melaporkan ada 11 orang yang tewas dan beberapa orang luka-luka. Sedang AAPP melaporkan ada dua korban tewas yang berunjuk rasa di wilayah Sagaiang.

Dua demonstran di Kota Bago dekat Ibu Kota Yangon, dilaporkan tewas. Namun Reuters belum bisa memferivikasi laporan jatuhnya korban-korban tewas itu secara independen.

Sumber: Reuters

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

43 menit lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

19 jam lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

22 jam lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

23 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

4 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya