Ratusan Buruh Pabrik Pembuat Kendaraan Militer Myanmar Gabung Aksi Mogok Kerja

Selasa, 30 Maret 2021 20:00 WIB

Seorang pria menggunakan ketapel saat mereka berlindung di belakang barikade selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, Ahad, 28 Maret 2021. Dilaporkan puluhan pendemo terluka dan meninggal saat aparat berupaya membubarkan kerumunan. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan buruh pabrik yang membuat suku cadang kendaraan tempur untuk militer Myanmar telah bergabung dalam gerakan pembangkangan sipil melawan junta militer.

Buruh dari lima pabrik di seluruh Myanmar telah melancarkan mogok kerja nasional sejak 7 Maret, tetapi sebagian mogok nasional sempat gagal setelah kunjungan Mayor Jenderal Ko Ko Lwin, Wakil Kepala Industri Pertahanan, yang membuat senjata dan peralatan lain untuk Tatmadaw, menurut laporan Myanmar Now, 30 Maret 2021.

Pekerja di pabrik di Yangon, Magway, Myaing, Myingyan di wilayah Mandalay dan Htone Bo di wilayah Bago telah mengumumkan bahwa mereka bergabung dalam aksi mogok kerja nasional.

Di Htone Bo, yang mempekerjakan sekitar 600 orang, setidaknya 193 pekerja mengatakan mereka melakukan aksi mogok kerja, menurut data yang dihumpun Myanmar Now. 65 lainnya di Magway dan 34 di Myaing mengatakan mereka bergabung dalam mogok kerja.

Tidak jelas berapa banyak yang bergabung dalam pemogokan di pabrik lain.

Advertising
Advertising

Banyak dari mereka di pabrik Htone Bo sekarang telah kembali bekerja, tetapi yang lain telah mengundurkan diri dan lainnya masih ditangkap, kata para pekerja kepada Myanmar Now, meskipun mereka tidak dapat memberikan angka rinci.

Seorang pekerja di pabrik Htone Bo mengatakan meskipun dia telah dipaksa untuk kembali bekerja, dia tetap tidak melakukan pekerjaan apa pun di pabrik.

"Kami tidak bekerja. Saya di rumah," katanya. "Saya pergi ke pabrik hanya pada hari-hari saya ingin pergi. Bahkan pada hari-hari saya di pabrik, saya tidak bekerja."

Kelima pabrik dikelompokan sebagai "sub-pabrik nomor 3" dan dioperasikan oleh Kementerian Pertahanan Myanmar yang dikendalikan Tatmadaw.

Pabrik-pabrik tersebut dimiliki oleh Departemen Perindustrian hingga tahun 2006, ketika diambil alih oleh militer.

Pemimpin kudeta militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing menyapa Wakil Menteri Pertahanan Rusia Kolonel Jenderal Alexander Vasilyevich Fomin dan anggota delegasi selama resepsi Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw pada Sabtu, 27 Maret 2021.[Situs website Min Aung Hlaing]

Aksi mogok kerja di pabrik ini kemungkinan besar telah mengguncang rezim, tidak hanya secara simbolis tetapi mogok kerja berkelanjutan dapat mengganggu perencanaan strategis militer dalam jangka panjang.

Pada Selasa warga Myanmar melancarkan taktik baru untuk melawan kekuasaan junta militer dengan "mogok sampah", yakni membuang tumpukan sampah ke jalan-jalan di seluruh Myanmar.

"Aksi mogok sampah ini adalah aksi menentang junta," tulis sebuah poster di media sosial, yang mengajak semua orang bergabung, Reuters melaporkan.

Gambar yang diunggah di media sosial menunjukkan tumpukan sampah memenuhi jalanan.

Baca juga: Min Aung Hlaing Gelar Makan Malam Mewah Saat Sipil Myanmar Ditembaki Aparat

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer Myanmar, Tatmadaw, menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi, yang memberlakukan kembali kekuasaan militer setelah sepuluh tahun Myanmar merangkak menuju demokrasi.

Setidaknya 512 warga sipil telah tewas sejak protes menentang militer Myanmar dimulai, di mana 141 dari mereka tewas pada hari Sabtu, hari paling berdarah dari kerusuhan di Myanmar, menurut kelompok advokasi Assistance Association for Political Prisoners (AAPP).

MYANMAR NOW | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

10 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

10 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

13 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

13 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

14 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

16 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya